Surai platinanya bersinar dibawah chandellier yang bergantung di langit-langit yang dihias ornamen indah.Pria itu tersenyum tipis seiring lawan bicaranya membicarakan anti klimaks dari setiap
kalimatnya, tapi Hermione selalu tau jika itu hanya topeng karena pria itu tak pernah ingin mendengar omong kosong yang diceritakan orang lain kecuali itu menguntungkannya atau mengenai bisnis mereka.Cara jemari pucat itu melingkar di gelas wine dengan indah, dan membawa bibir gelas ke bibirnya sendiri, menyisip wine mahal dengan cara yang mahal.
Hermione mengenal pria itu, lebih dari siapapun.
Namun berada dalam situasi seperti ini membuatnya merasa seperti orang asing dengan pria slytherin yang berdiru diseberang ruangan dengan jubah formalnya yang meneluk
erat tubuhnya dengan serasi.Malam natal seperti ini beberapa tahun yang lalu pernah menjadi momen yang paling dia tunggu, karena dia bisa menghabiskan hari sakral itu didepan perapian sepanjang hari, sementara Hermione
akan berada didalam pelukan pria itu dan dia membacakan buku Pride &
Prejudice lalu sesekali Hermione akan mengejek pria itu karena memiliki sifat seperti Mr.Darcy tapi lebih buruk dengan temperamennya.Dua gelas cokelat hangat, ciuman panas dan mata silver yang selalu memandang Hermione penuh cinta.
Mata Hermione masih menatapnya terlepas dua orang temannya sedang terlibat obrolan yang ringan tentang lelucon baru yang beredar di kementrian dengan Menteri sihir.
But that man didn't see her.
Never did even once.
"oh ya, Hermione, bukankah kau bisa bermain piano?" gadis brunette itu ahirnya menoleh pada Parvati yang menatapnya.
"Ah, ya, sedikit ilmu dasar" jawabnya
"Good, kalu begitu tidak ada alasan untuk tidak mengundangmu memainkan satu lagi
untuk malam natal yang indah ini, benar? mata Hermione membulat lebar mendengar kalimat Kingsley namun saat dia akan menjawab, menteri sihir itu sudah mengaccio
pengeras suara dan refleks mengundang perhatian hampir seluruh pasang mata didalam atrium itu."Ladies & gentleman, biar kutunjukkan bagaimana akan menjadi sebuah kehormatan
jika Miss Granger disini, memainkan satu lagu dengan piano antik disana dan menyihir hati kita semua sekali lagi untuk kesekian kalinya. Bagaimana Miss Granger?"Hermione menggeleng lalu mencoba menolak dengan halus
"Ayolah Miss Granger, apa hanya Mr.Potter dan Mr. Weasley yang bisa mendengar permainan pianomu?"
Hermione membeku.
Mereka tidak pernah mendengar permainan oiano Hermione, karena hanya satu orang yang pernah mendengarnya.
Dan orang itu kini menatapnya, senyum diwajahnya sudah menghilang dan menatap Hermione dengan penuh arti.
Hermione berkedip satu kali untuk memutus pandangan mereka dan teralih pada Kingsley.
"Baiklah, satu lagu untukmu Minister"
Saat dia duduk diatas kursi piano, Hermione menoleh kesamping kanannya dimana semua orang berkumpul dan menunggunya mulai bermain.
Jemari lentiknya mulai menekan tuts piano tua itu dengan lembut seraya mengingat lagi ajaran pria itu yang dulu mengajarinya bermain piano untuk mengusir mimpi buruk
yang kerap menghantui mereka berdua setiap kali mereka memejamkan mata.Lantunan melodi indah mulai terdengar diantara kesunyian yang mengelilinginya.
Dia tenggelam dalam nostalgia di malam-malam musim panas saat pria itu duduk disampingnya, menunjukkan bagaimana cara memainkan Chopin Spring Waltz dengan benar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of Her
RomanceKumpulan kisah (one shot dan series) yang diceritakan dari sudut pandang dua orang manusia.