Ramaikan komentar ya!
Lagu : Afgan—Untukmu aku bertahan.
•••
Suasana aula saat ini lumayan ramai, karena setengah dari muridnya berada di lapang untuk menonton basket.
Sesuai persyaratan, setiap perwakilan kelas akan menyanyikan dua lagu. Pertama, lagu daerah, dan kedua, lagu bebas. Terserah peserta ingin membawakan lagu apapun itu.
Suara tepuk tangan menyambut Afgan yang baru saja menyelesaikan lagu daerah, dengan membawakan lagu berjudul 'Manuk dadali' dari daerah Jawa barat.
Pemuda itu berjalan ke belakang panggung untuk menyebutkan instrumen lagu yang di bawakan selanjutnya.
Sontak, para penonton menikmati setiap alunan musiknya. Sudah di bilang, suara Afgan ketika bernyanyi itu sangat di tunggu-tunggu teman-temannya.
Tenanglah kekasihku ...
Ku tau hatimu menangis ....
Beranilah tuk percaya, semua ini pasti berlalu ...
Meski tak kan mudah.
Namun kau tak kan sendiri.
Ku ada di sini ...
Untukmu aku akan bertahan ....
Pemuda itu menghayati setiap lirik yang ia nyanyikan, seraya memejamkan mata membayangkan masa yang sudah ia lewati bersama sang mami.
Saat ia beranjak remaja, ia harus melihat sang mami terpuruk karena kehilangan kekasih hidupnya.
Dua tahun setelahnya, ayah sang mami juga ikut berpulang.
"Afgan, jangan main hujan-hujanan!"
"Afgan, mami udah bilang kalo makan jangan telat!"
"Tuh 'kan, kamu demam! Ayo ke dokter sekarang!"
Nyatanya, ia hanya demam biasa. Namun respon sang mami begitu berlebihan.
Sampai akhirnya ia mengerti, sang ibu takut merasakan kehilangan untuk yang kesekian kali.
Afgan menutup kilas balik memorinya dengan sang ibu. Bertepatan dengan musik berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afgan : Jadi Papa Dadakan! [END]
Teen Fiction"Papa, Dede lapel." Mata Afgan membola! Heh, apa tadi? Papa? "Heh bocah! Gue bukan bapak lu!" ••• "Afgan janji, akan mencari pahlawan pengganti untuk jagain Mami." ••• Ini tentang Afg...