[42] Ketakutan

4.9K 1.2K 81
                                    

Pernah mendengar ungkapan 'Dinding rumah sakit, menjadi saksi begitu banyak doa-doa tulus yang di panjatkan?'

Ada orang yang menangis bahagia saat mendengar tangis bayi yang di nantikan, ada juga orang menangis berduka, karena di tinggalkan. Tak banyak juga dari mereka, yang menangis memohon kesembuhan untuk orang-orang yang tengah di ambang kematian.

Mereka memohon, untuk di berikan satu kali kesempatan menikmati waktu bersama dengan orang-orang tersayang.

Sam menggendong sang ponakan yang kelelahan menangisi Afgan yang tengah di periksa di dalam ruangan.
Hampir satu jam mereka menunggu, tapi dokter belum juga keluar.

"Papa om pasti sembuh 'kan om?" tanyanya dengan suara yang serak.

Sam mengangguk, ia mengusap kening Mawar yang terdapat keringat.

"Pasti sembuh, dia 'kan kuat."

Bocah itu mengeratkan pelukannya pada sang paman. Saat ia tengah bermain dengan Tera, gadis kecil itu di kejutkan dengan tangisan Tante maminya yang berjalan ke arah mobil sang paman. Ia melihat Afgan di masukkan ke dalam mobil dengan kondisi yang tidak sadar. Langsung saja, ia berlari ke arah mobil dan menangisi papa om nya.

"Ade turun dulu ya, om pegel lama-lama gendong kamunya," celetuk Sam.

Bocah itu mengangguk. Ia turun dari gendongan sang paman, dan berjalan ke arah Tante mami yang duduk di kursi tunggu.

Tangan mungilnya memeluk tubuh Lastri yang diam-diam menangis. Sam melihat apa yang akan di lakukan bocah itu selanjutnya.

"Kata om Sam, papa om pasti sembuh, dia 'kan kuat."

Terlihat, Sam tersenyum bangga pada Mawar. Bahkan, bocah itu menguatkan pada Lastri dengan suaranya yang bindeng karena terlalu banyak menangis.

Lastri meliriknya, ia membawa bocah itu pada dekapannya.

Sam berjalan ke arah mereka. "Lastri, sebaiknya kamu sholat dulu. Ini udah sore."

Tanpa menjawabnya, wanita itu mengangguk. Ia mengajak si cantik untuk sholat bersamanya.

Sedangkan Sam, ia menunggu di depan ruangan Afgan. Karena tadi ia sudah lebih dulu mengerjakan solatnya. Pria itu mengeluarkan ponsel, untuk memberikan kabar pada sang ponakan.

me
Kiara, Afgan di bawa ke rumah sakit.

meKiara, Afgan di bawa ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Sam menatap keadaan pemuda itu dari pintu kaca di depannya, ia mengirim foto Afgan pada Kiara yang tengah berada di Bali. Supaya gadis itu dan teman-teman lainnya mendoakan kesembuhan Afgan.

•••

Lastri mengelus rambut tebal sang putra, yang kini sudah siuman. Tak henti-hentinya ia bersyukur karena Afgan bisa bertahan.

Afgan : Jadi Papa Dadakan! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang