[4] "sedikit pamel"

16K 2.5K 135
                                    

Hari Minggu, dimana hari ini Afgan harus membantu Lastri berjualan. Wanita itu mempunyai warung makan yang sudah ia rintis bersama sang suaminya dulu.

Mawar masih berada di kamar, gadis kecil itu masih asik dengan selimut yang menutup tubuhnya.

"Bangunin Mawar sana," perintah Lastri.

"Nanti juga bangun sendiri Mi," jawab Afgan, sambil memasukkan beberapa kotak nasi ke dalam plastik besar.

Lastri berdecak. "Udah itunya simpen dulu, sana bangunin si Dede aja."

Afgan memutar bola matanya malas. "Iya nyonya iya, ini mau di bangunin."

Afgan berjalan gontai menuju kamar sang ibu, sedangkan Lastri hanya menggelengkan kepalanya menatap sang putra yang terlihat malas.
Wanita itu kembali sibuk menghitung nasi kotak, dan memasukannya ke dalam kresek besar.

"Eh papa om, mau kemana?"

Afgan yang hendak mendorong pintu kamar, terkaget saat pintu itu sudah di buka dari dalam terlebih dulu.

Pria itu berdecak. "Mau benerin genteng," jawabnya asal.

Mawar menatap atap rumah. "Nggak ada yang bocol kok," ucapnya saat melihat atap rumah yang masih bagus.

Afgan mendelik. "Dah ah, gue mau ke Mami lagi."

Saat berjalan, Afgan menatap bocah yang mengikutinya itu. "Tadi lo panggil gue apa De? Papa om?"

Bocah itu mengangguk. "Iya, soalnya kalo manggil papa doang, Dede udah punya papa. Jadi, Dede tambahin aja pake om. Jadi papa om!"

Afgan berdecak, "lieur gue mah de, sama penjelasan lo."

Bocah itu nampak acuh, ia mengikuti langkah Afgan. "Tante mami lagi apa Pa?"

"Mandiin ikan," jawab Afgan, sedangkan Mawar mengangguk paham.

"Kelen ya pa? Ikan aja sama Tante mami di mandiin," ucap si kecil penuh kagum pada sosok Lastri.

Afgan mengangguk. "Mandi sana, masa kalah sama ikan," ucap Afgan, mereka sudah berada di dapur.

Gadis kecil itu mencebikkan bibirnya. "Ihh papa om mah, ya udah deh Dede mandi dulu ya pa?"

Mawar berjalan menuju toilet, dan mengambil handuk yang berada di gantungan khusus.

"Iya," jawab Afgan, "kemarin panggil nyokap gue nenek sekarang manggilnya Tante mami. Heran dah gue sama tuh bocah."

Afgan mengacak rambutnya, ia berjalan ke arah dapur.

Lastri masih sibuk dengan nasi kotaknya, Mawar yang hendak masuk ke dalam toilet kembali keluar dan memanggil Afgan.

"Papa om," panggilnya.

"Apa lagi sih cantik?"

"Besok beli bathup ya?"

Lastri yang tengah sibuk, langsung menatap anak itu, pun dengan Afgan.

"Apa De?" tanya mereka serempak.

Afgan : Jadi Papa Dadakan! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang