Tok... tok... tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Nana, Nana dengan hobi lainnya yang baru muncul beberapa hari belakangan ini, duduk dengan tatapan kosong memeluk lutut, termenung sepanjang waktu, mungkin tidak bisa disebut hobi lain karena kegiatan itu Nana lakukan hampir setiap saat.
Setidaknya suara ketukan pintu itu masih mampu membuat Nana tersadar dari lamunannya dan menatap ke arah pintu, entah siapa yang akan muncul dari balik pintu itu? Nana tidak bisa menebaknya, karena semua orang terdekatnya selalu datang bergantian untuk melihat keadaannya, juga membujuknya.
Nana paham mereka khawatir, Nana juga tahu dengan sangat baik bahwa kondisinya saat ini sangat buruk, ia bahkan tidak yakin apa dirinya bisa baik-baik saja seperti semula? Nana kehilangan saudara kembarnya, dan rasanya sangat sakit, tidak ada yang bisa sama lagi setelah semua ini.
Ibu Evie muncul dari balik pintu, membawa nampan yang berisi semangkuk buah strawberry, terlihat begitu segar tapi tetap tak menarik di mata Nana.
Setelah menutup kembali pintu kamar, ibu Evie mendekati Nana yang masih duduk memeluk lutut di atas ranjang, ibu Evie ikut mendudukkan dirinya di samping Nana.
"Mama punya buah strawberry yang segar, makan ya sayang." Ibu Evie bicara sambil tersenyum manis, mencoba menyuapi Nana satu buah strawberry.
Nana menghela nafas lalu membuka mulut dan menerima suapan dari tangan ibunya, mengunyah dengan malas buah strawberry di dalam mulutnya. Ibu Evie tetap tersenyum walau melihat Nana tidak bersemangat memakan buah strawberry pemberiannya, ibu Evie kembali menyuapi Nana tapi kali ini Nana menolaknya.
"Aku sudah kenyang." Kalimat yang sama yang akan selalu Nana katakan ketika menolak untuk makan.
Sejujurnya ibu Evie sudah cukup lelah mendengar kalimat itu, bagaimana bisa putrinya merasa kenyang saat ia tidak makan dengan cukup, Nana mulai terlihat begitu kurus di matanya.
"Satu lagi Nana." Ibu Evie membujuk dan kembali menyuapi Nana.
"Mama bisa meletakkannya di meja, aku akan makan nanti." Tolak Nana lagi, lalu membaringkan tubuhnya dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Ibu Evie menatap putrinya nanar,
"Rasanya akan lebih enak kalau dimakan sekarang sayang." Ibu Evie tetap bersikap lembut, ia membelai kepala Nana yang terbungkus selimut.
"Aku tidak bisa memakannya sekarang."
Ibu Evie menitikkan air matanya, ia lalu meletakkan mangkok berisi strawberry itu ke atas meja, sulit sekali membujuk putrinya, Nana benar-benar keras kepala.
"Saat itu Nana mengatakan akan menjadi putri mama selamanya, tapi kenapa sekarang putri mama berencana untuk pergi."
Nana tertegun mendengar ucapan ibunya, setelah tadi hening beberapa saat Nana pikir ibunya akan segera keluar dari kamarnya.
"Jika Nana menjadi Hana, itu artinya Nana akan tinggal di kota lain yang jauh dari mama, Nana akan hidup bersama tante Lia dan menjadi putrinya, mama jadi tidak bisa melihatmu setiap hari seperti biasanya." Ibu Evie terdengar begitu sedih,
Nana menyingkirkan selimutnya, bangkit dan duduk menatap ibunya dengan tatapan lembut.
"Aku akan tetap menjadi putri mama selamanya, aku dan Hana jauh berbeda, tidak peduli betapa miripnya wajah kami berdua, aku dan Hana orang yang berbeda, bahkan meskipun kami mungkin memiliki sikap yang sama, kami tetap orang yang berbeda. Tidak peduli meskipun aku hidup sebagai Hana, ibu Lia pasti tidak bisa menganggapku seperti Hana. Tidak ada orang lain yang bisa menggantikan posisi seorang anak bagi orang tuanya, aku yakin seandainya aku dan Hana bertukar tempat, mama dan tante Lia pasti akan menyadarinya. Jika aku meninggal, Nana yakin mama tidak akan bisa mencari pengganti Nana, bagi mama Nana sangat spesial kan? Tante Lia juga pasti begitu, Hana spesial untuknya, aku tidak bisa disandingkan untuk menggantikan tempat Hana, dan untukku mama adalah yang spesial, mama juga tidak bisa digantikan oleh siapapun."

KAMU SEDANG MEMBACA
HUBUNGAN (Tamat)
FanfictionNana, gadis manis dengan sikapnya yang sangat dingin harus berjuang untuk menguak kebenaran dari kehidupan saudara kembarnya Hana. Hubungan Nana dengan teman-teman dan keluarganya, jauh berbeda dengan hubungan yang dimiliki Hana dalam hidupnya. Cer...