Lion menghela nafas berat, adiknya memang sudah sadar tapi sekarang justru menghilang, apa lagi yang harus Lion hadapi?
"Kita harus mencari Nana." Tegur Kei pada Lion yang masih berdiri diam mematung, terdengar sangat khawatir.
Lion mengangguk lemah lalu berbalik untuk segera pergi mencari Nana, Kei juga bergegas, tapi baru selangkah Lion dan Kei tiba-tiba berhenti, keduanya tidak perlu mencari Nana, Lion dan Kei sudah bisa melihat sosok Nana yang berdiri cukup jauh dari mereka semua.
Melihat Lion dan Kei yang berdiri diam, semuanya ikut berbalik untuk melihat apa yang sudah membuat Lion dan Kei berhenti bergerak, semua terkejut melihat kehadiran Nana.
Nana berdiri dengan pakaian rumah sakit di tubuhnya, wajahnya pucat, tatapan matanya sangat sendu. Perban di tangan kanan Nana juga sudah terlepas, Nana sengaja melepaskan perbannya, ia ingin memastikan apa tangannya benar-benar terluka atau tidak.
Sebelumnya Nana sudah berkeliling, dengan tujuan untuk menanyakan semua kebingungannya, tapi Nana bahkan tidak perlu mengeluarkan satu katapun, semua orang sudah menatapnya sambil berbisik-bisik, bisikan yang masih bisa Nana dengar.
Berbisik tentang betapa malangnya Nana, tentang mereka yang merasa sangat kasihan melihat keadaan Nana, Nana tidak perlu mengajukan pertanyaan, semua bisik-bisik itu sudah menjawab semuanya, berita di kota tempat Hana tinggal memang selalu bisa tersebar dengan sangat mudah dan cepat, Nana yakin mereka semua sudah tahu tentang kehidupan Nana dan Hana yang sangat menyedihkan, juga pastinya berita tentang pak Angga dan Laura, tidak ada yang bisa disembunyikan.
Nana mengedarkan pandangannya memperhatikan semua orang yang berdiri jauh dari hadapannya, semuanya adalah teman Hana, juga Lion kakaknya. Nana tersenyum sendu, setidaknya ia bisa merasa sedikit lega melihat Kei baik-baik saja, lebih dari itu, perasaan Nana masih kacau balau, Nana tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Nana.." Lion memanggil nama Nana lembut, lalu berjalan pelan untuk mendekat tapi baru lima langkah, Nana membuka mulut untuk bicara, Lion terpaksa berhenti melangkah.
"Kak Lion... aku benar-benar membenci semua situasi ini." Ucap Nana lemah, tapi semua masih bisa mendengarnya.
Tidak ada yang bicara, Lion juga tidak kembali melangkah, semuanya diam menatap Nana, menunggu Nana untuk kembali bicara.
"Saat aku terbangun, aku pikir aku sudah tertidur sangat lama, aku mengalami mimpi buruk yang terasa sangat nyata, aku melihat mayat Hana, aku melihat seorang perempuan tak berdaya yang dikurung, aku melompat dari sebuah gedung, aku melihat seseorang mengarahkan sebuah pistol padaku, semua itu sangat mengerikan, aku ketakutan tapi aku tetap tidak terbangun, rasa sakitnya benar-benar terasa nyata."
Semua diam mendengarkan Nana, Anala sudah berurai air mata.
"Aku ingin meyakini bahwa semua itu hanya mimpi, jadi aku keluar untuk memastikannya, tapi apa kak Lion tahu? Aku bahkan tidak mengatakan apapun dan semua orang sudah menatapku sambil berbisik. Dulu aku sanggup mengabaikan hal itu, aku tidak pernah peduli pada siapapun yang menatap ke arahku, tidak pernah peduli apa yang mereka bisikkan tentang hidupku, tapi sekarang semuanya berbeda. Mata mereka yang menatapku iba, juga suara mereka yang berbisik menyebut nama Hana, menceritakan betapa mereka merasa sangat kasihan padaku, aku tidak bisa mengabaikannya, semua itu berputar di kepalaku dan aku sangat membencinya."
Lion menghela nafas memejamkan matanya, tidak sanggup melihat Nana dalam kondisi seperti itu.
"Sekarang aku sadar, semua itu bukan mimpi, aku benar-benar mengalaminya. Aku ingin menyesali semuanya tapi juga tidak bisa, semua itu terjadi karena keputusanku, aku sendiri yang memaksa ingin menyamar sebagai Hana. Aku pikir setelah berhasil mencari kebenarannya, aku bisa merasa lega, aku bisa merelakan kepergian Hana, tapi sekarang justru terasa semakin menyakitkan, aku bahkan masih tidak yakin bisa mengunjungi makam Hana."
KAMU SEDANG MEMBACA
HUBUNGAN (Tamat)
Hayran KurguNana, gadis manis dengan sikapnya yang sangat dingin harus berjuang untuk menguak kebenaran dari kehidupan saudara kembarnya Hana. Hubungan Nana dengan teman-teman dan keluarganya, jauh berbeda dengan hubungan yang dimiliki Hana dalam hidupnya. Cer...