Nana dan Anala sedang berjalan santai di sebuah mall, menikmati hari Minggu mereka sambil melihat-lihat isi mall, mungkin ada yang menarik hati untuk dibeli. Anala menggandeng tangan Nana sambil terus bercerita banyak hal, awalnya Nana menolak ajakan Anala, ia hanya ingin tinggal di rumah sambil membantu ibu Lia, tapi ibu Lia justru mendukung Anala.
Seiring banyaknya hari yang berlalu, Nana mulai bisa merasa nyaman berada di dekat Anala, setidaknya ia sudah tidak begitu terganggu dengan sikap cerewet Anala, Nana juga bisa bertanya banyak hal dan mencari tahu sedikit demi sedikit tentang apa saja yang Hana lakukan sebelum peristiwa itu terjadi.
Nana bahkan sudah mendengar cerita tentang Alvin yang ternyata pernah menyatakan perasaannya pada Hana di depan seluruh sekolah ketika masih SMP, benar-benar konyol, juga tentang Hana yang pernah memuji Kei saat memenangkan sebuah hadiah perlombaan, itu juga saat mereka masih SMP, bahkan menurut Anala, Alvin sedikit tidak menyukai Kei karena hal itu.
Hana memiliki pengalaman lucu lebih banyak dari dirinya, Nana memang belum bisa mempercayai Anala sepenuhnya tapi seiring banyaknya waktu yang dihabiskan bersama, Nana bisa merasakan kalau Anala orang yang baik.
"Ada yang menarik?" Tanya Anala, masih terus menggandeng tangan Nana, mereka sedang melihat hiasan-hiasan rambut.
Nana hanya menggeleng, ia tidak begitu suka hiasan-hiasan rambut, jika memang ingin menata rambut, Nana lebih suka cara yang simpel, biasanya itu juga ibunya yang akan melakukan. Nana merasa sungkan untuk merepotkan ibu Lia, sepertinya ia harus belajar untuk melakukannya sendiri mulai sekarang, sudah cukup lama Nana hanya menggerai rambutnya.
"Aku suka yang ini, cantik kan?" Tanya Anala lagi, memperlihatkan sebuah jepit rambut berwarna emas.
"Cantik, cocok untukmu."
Anala tersenyum, ia memutuskan untuk membeli jepit rambut itu. Nana hanya memilih ikat rambut biasa berwarna hitam, Nana memilih ikat rambut itu karena ikat rambutnya terlihat tidak akan mudah putus.
"Ayo ke kasir." Ajak Nana setelah selesai memilih, Anala menurut.
***
"Bawakan ya ra!!" Perintah Clara sambil menyodorkan dua shopping bag berukuran sedang kepada Tamara.
Tamara menurut begitu saja, Tata juga ikut menyodorkan satu shopping bag miliknya, Tamara tetap menerimanya tanpa berkomentar apa-apa.
"Aku akan membawanya sendiri." Kata Sophia yang merasa sedikit kasihan melihat Tamara.
"Kenapa?" Tanya Clara, menatap Sophia sedikit tajam.
"Tamara pasti kesulitan membawa semua barang kita."
"Tamara tidak keberatan, iya kan?" Tata menatap Tamara.
Tamara mengangguk, ia dengan segera meraih satu shopping bag milik Sophia.
"Ini tidak berat kok." Tamara tersenyum,
""Lihat kan?" Clara bicara dengan santai sambil terus menatap Sophia, Sophia hanya bisa menghela nafas, akhirnya ia membiarkan Tamara membawa shopping bag miliknya.
"Ayo! Masih banyak yang harus kita beli, kita harus berkeliling dan berburu diskon." Ucap Tata tersenyum lebar sambil menggandeng lengan Clara dan Sophia.
Clara ikut tersenyum senang, Sophia hanya memasang ekspresi datar. Ketiganya kemudian berjalan sambil bergandengan tangan, membiarkan Tamara berjalan di belakang sambil menenteng shopping bag milik mereka bertiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUBUNGAN (Tamat)
FanfictionNana, gadis manis dengan sikapnya yang sangat dingin harus berjuang untuk menguak kebenaran dari kehidupan saudara kembarnya Hana. Hubungan Nana dengan teman-teman dan keluarganya, jauh berbeda dengan hubungan yang dimiliki Hana dalam hidupnya. Cer...