49. Akhir

260 24 23
                                        

Langit biru terbentang dengan indah, ditemani awan-awan putih yang terus bergerak, matahari juga bersinar cerah tapi panasnya tidak menyengat, sesekali angin sejuk juga berhembus. Hari Minggu yang cerah, cuacanya sangat cocok untuk bersenang-senang menikmati hari libur.

Tiga bulan sudah berlalu sejak terakhir kali Nana pergi dari kota tempat tinggal Hana, selama tiga bulan itu Nana berusaha menenangkan dirinya, Nana tidak menyentuh ponselnya sama sekali, menolak menerima pesan atau panggilan dari siapapun, Nana bahkan tidak berhubungan dengan ibu Lia, tidak dengan siapapun yang bisa membuatnya terus merasa sakit karena mengingat semuanya, walau sebenarnya Nana tetap tidak akan bisa lupa.

Nana hanya berangkat ke sekolah, pulang ke rumah dan melewati hari-harinya di dalam rumah, sekolah Nana masih menerimanya kembali, Nana hanya perlu mengikuti ujian semester yang ia lewatkan setelah itu Nana tetap kembali bersekolah seperti biasanya.

Nana tahu semua kemudahan itu pasti diatur ayahnya, ayahnya sudah melewati banyak hal sulit karenanya, belum lagi harus mengurus kasus pak Angga dan kasus Hana. Nana tidak pernah ingin mendengar kelanjutan dari kasus itu, ayahnya juga sudah memerintahkan untuk tidak membiarkan Nana mendengar hal apapun tentang kasus itu. Nana sadar ia sudah sangat merepotkan ayahnya, karena itulah Nana tetap diam menuruti semua permintaan ayahnya tanpa protes sedikitpun.

Saat di sekolah, Nana juga tidak bicara dengan siapapun, Nana hanya bicara dengan Lion dan Shyla, Nana masih mengikuti eskul musik dan masih tetap menjadi anggota dari club band dan club dance, hanya saja Nana menjadi lebih cuek dan lebih dingin dari sebelumnya.

Semua orang di sekolah Nana sudah tahu apa yang terjadi, tentang Hana saudara kembar Nana dan apa yang terjadi pada Hana, juga tentang Laura dan lima perempuan lain yang sebelumnya dinyatakan hilang tapi ternyata menjadi korban dari kegilaan pak Angga, video yang ada di ponsel Hana juga sudah tersebar di internet, kasus pak Angga benar-benar menjadi berita heboh yang tersebar dengan cepat.

Awal-awal saat Nana kembali ke sekolahnya, semua orang sibuk membahas hal itu, pihak sekolah sudah melarang tapi mereka tetap membahasnya, terus berbisik-bisik sambil menghujani Nana dengan tatapan iba.

Walau tidak bisa mendengar bisikan mereka, Nana cukup tahu kalau dirinya menjadi perbincangan, Nana tidak bisa menghentikan mereka atau juga melarang mereka, Nana tidak punya cukup waktu dan tenaga untuk melakukan hal itu, setidaknya teman-teman di sekolah Nana tetap tidak berani mengajak Nana bicara, itu sudah cukup.

Saat itu mimpi buruk juga masih menghantui Nana, Nana terus bermimpi melihat pak Angga menembak semua orang di hadapannya, mimpi itu membuat Nana terus ketakutan.

Tapi seiring waktu berjalan, semua orang akhirnya berhenti membahas hal itu, mereka kembali sibuk mengurus kehidupan masing-masing, atau berganti membahas berita heboh terbaru lainnya. Meskipun sudah tidak dibahas, Nana tetap tidak ingin bicara dengan siapapun, juga tidak ada yang berani mengajaknya bicara lebih dulu selain Rian yang selalu berusaha menghibur Nana, Nana hanya bisa merespon Rian seadanya.

Dan sekarang, di hari Minggu yang cerah itu, Nana berdiri menatap makam Hana, Nana tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini, apa ia sudah baik-baik saja? Apa ia benar-benar sudah merelakan kepergian Hana? Entahlah, Nana tidak bisa menemukan jawabannya.

Nana berdiri sendirian di samping makam Hana, awalnya Lion dan Shyla memaksa ingin menemani tapi Nana berkeras menolak, dan sampai kapanpun Lion dan Shyla tetap tidak bisa memaksa Nana.

Ini pertama kalinya Nana menginjakkan kakinya di makam Hana setelah kematian Hana, hari Minggu yang cerah itu adalah hari ulang tahun Hana dan juga hari ulang tahun Nana. Nana sudah lama ingin mengunjungi makam Hana tapi ia juga selalu merasa tidak sanggup, setiap kali meyakinkan diri, perasaaan Nana kembali bercampur aduk, tapi mimpi yang hadir dalam tidurnya semalam sudah memberi Nana kekuatan untuk datang.

HUBUNGAN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang