Cahaya hangat dari matahari senja menembus jendela kamar tempat Hana dirawat, Nana sedang duduk diam menatap Hana, sudah seminggu Nana seperti itu. Awalnya Nana merasa senang karena bisa menjenguk Hana lebih mudah, ia juga bisa mengetahui keadaan Hana dengan cepat, setiap pulang sekolah ia akan selalu datang menjenguk Hana, terkadang bersama dengan Shyla atau Lion, terkadang juga sendiri, Nana akan duduk menunggu dan berharap Hana akan segera sadar dan membuka matanya, ia ingin jadi orang pertama yang Hana lihat saat Hana membuka mata.
Ibu Lia selalu menegurnya dan memintanya untuk pulang beristirahat, terkadang mengingatkannya agar tidak memaksakan diri untuk menjaga Hana, karena ibu Lia tentu akan menjaga Hana dengan baik, tapi Nana memang keras kepala.
Nana sudah mendengar semua cerita dari ibu Lia, tentang Hana yang memang meminta izin untuk pulang agak terlambat pada malam itu, lalu ibu Lia yang mendapat telepon tentang Hana yang sudah berada di rumah sakit karena ditemukan tergeletak di sekolah, segala kesulitan yang ibu Lia lalui setelah peristiwa malam itu.
Pihak polisi sudah menyelidiki tapi tak bisa menemukan apa-apa, cctv sekolah ternyata sudah rusak seminggu sebelum peristiwa Hana terjadi, pihak sekolah tidak mengetahui hal itu dan baru mengetahuinya karena pihak polisi ingin mengecek cctv mereka, ditambah ponsel Hana juga tidak ditemukan, padahal ibu Lia yakin Hana membawa ponselnya sebelum izin pergi pada hari itu, karena tidak mampu menemukan solusi, pihak polisi dan sekolah menemui ibu Lia dan memberitahukan bahwa Hana melakukan tindakan bunuh diri.
Ibu Lia tahu itu adalah kesimpulan yang mereka buat, putrinya tidak akan pernah melakukan tindakan itu, meski marah dan kecewa karena putrinya tidak mendapat keadilan, ibu Lia juga tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa diam, tidak peduli sekeras apapun ia menolak pernyataan itu, pihak polisi dan sekolah akan lebih dipercayai, ia tidak punya bukti untuk menyangkal.
Sepanjang waktu Nana terus memikirkan semua hal itu, menatap Hana dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, bagaimanapun Nana tidak akan percaya jika Hana benar-benar ingin bunuh diri, tidak akan percaya. Hana tidak pernah terlihat sedih, atau tersenyum seolah-olah ia terpaksa tersenyum, Nana cukup mampu menilai ekspresi orang-orang yang dekat dengannya dan Nana tidak pernah melihat Hana seperti itu.
Setiap kali memikirkannya Nana akan selalu mengepalkan kedua tangannya, ia marah pada situasi saat ini, kakaknya Hana terbaring tak berdaya, kenyataan bahwa cctv sekolah rusak dan ponsel Hana yang tidak ditemukan seharusnya cukup membuat polisi dan sekolah curiga, tapi mereka malah mengambil kesimpulan seenaknya dan menjadikan Hana kambing hitam, mereka hanya tidak ingin mengurus masalah Hana dan lepas tangan begitu saja, jika kenyataannya tidak seperti yang mereka simpulkan itu artinya ada seseorang yang berusaha membunuh Hana, kenyataannya memang tidak akan pernah seperti yang polisi dan sekolah simpulkan karena Hana memang tidak akan pernah melakukan tindakan bunuh diri, Nana akan selalu mempercayai pemikirannya.
Nana terus bergumul dengan pemikiran dan perasaannya, ia memikirkan banyak hal, tiba-tiba pintu kamar rumah sakit terbuka.
"Kamu masih disini?" Tanya Lion sambil menutup kembali pintu kamar rumah sakit, Nana hanya menatap sebentar ke arah Lion lalu kembali menatap Hana.
"Menatap Hana seperti itu tetap tidak akan membuatnya segera bangun." Komentar Lion sambil meletakkan kotak makanan di atas meja, Nana hanya tetap diam.
"Mau sampai kapan?" Tanya Lion lagi,
"Sampai Hana bangun." Jawab Nana lalu berdiri menghampiri ranjang Hana, ia ingin melihat Hana lebih dekat.
Lion menghela nafas mendengar jawaban Nana, semenjak semua peristiwa itu terjadi Lion jadi lebih banyak menghela nafas. Di sekolah ia hanya melihat Nana diam, di rumah sakit Nana hanya akan duduk memandangi Hana, ketika pulang ke rumah ia hanya bicara seadanya, untungnya Nana tidak terlihat murung.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUBUNGAN (Tamat)
FanfictionNana, gadis manis dengan sikapnya yang sangat dingin harus berjuang untuk menguak kebenaran dari kehidupan saudara kembarnya Hana. Hubungan Nana dengan teman-teman dan keluarganya, jauh berbeda dengan hubungan yang dimiliki Hana dalam hidupnya. Cer...