17

9.9K 395 1
                                    

"Ngapain lo bawa gue ke sini?" Tanya Abel saat mereka berada di sebuah danau, tetapi danau itu lumayan banyak pengunjung.

"Gue kasian sama lo" ucap Bara.

"Hah? Kenapa?"

"Kayaknya pacar lo emang gak peduli ya sama lo"

"Lo kenapa ngomong kayak gitu?" Bingung Abel, saat Bara berkata seperti itu.

"Tuh!" Tunjuk Bara menggunakan dagunya pada seseorang yang berada di danau itu juga.

Abel melihat arah ucapan Bara, dan Yap! Ayden sedang bersama Laras, lagi!

"Lo ngajakin gue ke sini buat panas-panasin gue ya!" Nada bicara Abel meninggi membuat beberapa orang di sana melihatnya.

Termasuk Ayden dan Laras yang berada tak jauh dari mereka.

"Gue nggak bermaksud manas-manasin Lo, cuman Lo liat aja cowok Lo" ucap Bara santai.

Ayden menghampiri mereka berdua saat ia melihat Abel dan Bara.

Ayden langsung memegang pergelangan tangan Abel agar ikut bersamanya.

"Eits! Abel dateng bareng gue! Dan lo sama Laras, jadi bawa cewek masing-masing dong!" Ucap Bara sukses membuat Ayden naik pitam.

"Abel cewek gue!" Tekan Ayden lalu membawa Abel dari hadapan Bara.

Bara hanya tersenyum miring melihat kepergian mereka.

"Bara?" 

Bara hanya memandang Laras dengan datar kemudian hendak meninggalkan gadis itu.

"Tunggu!" Laras menghentikan pergelangan tangan Bara.

"Apa?" Tanya Bara malas.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Laras.

"Bukan urusan lo, gue mau apa di sini!" Ucap Bara kemudian ia pergi dari hadapan gadis itu.

....

"Lo ngapain sama Bara?" Tanya Ayden saat mereka berada di tempat yang jarang orang.

Abel tak menjawab membuat Ayden kesal terhadap gadis itu.

"Bel, gue tanya!"

"Kenapa emang?" Tanya Abel.

"Gue udah bilang kan, jangan deketin Bara!"

"Kenapa? Kamu sendiri dekat sama cewek lain!" Ucap Abel membuang mukanya ia malas melihat Ayden yang selalu melarang ia dekat dengan pria lain sedangkan dirinya dekat dengan Laras, yang notabennya mantan pacarnya.

"Gue beda! Gue sama Laras---"

"Punya hubungan spesial?" Abel memotong ucapan Ayden.

"Bel!"

"Atau... Kamu balikan sama dia mungkin!"

"Abel!"

"Atau...jadiin aku pelampiasan karena kamu udah putus sama Laras!"

"ABEL!"

Bentak Ayden yang mampu membuat Abel terdiam mengatup mulutnya dan menahan tangis, jujur ia tidak suka di bentak apa lagi dengan laki-laki.

Ayden menghembuskan nafasnya gusar, ia tak bermaksud untuk membentak Abel, hanya saja gadis itu terus saja berbicara yang tidak-tidak.

"Lo jangan berpikir yang aneh-aneh, gue sama Laras cuma teman, nggak lebih!" Kata Ayden.

"Kalau temenan kenapa kamu lebih peduli sama dia dari pada aku?" Tanya Abel.

Ayden terdiam beberapa detik, "nanti semua pertanyaan lo, bakal gue jawab, tapi jelasin dulu kenapa lo sampai tampar Laras?"

"Hufft... Laras yang mulai!" Ucap Abel.

"Kata Laras Lo yang mulai?"

"Terserah deh, kamu mau denger atau nggak?" Tanya Abel jengah.

Ayden mengangguk, Abel-pun melanjutkan ucapannya. "Laras ngajak aku ke taman belakang, trus dia bilang kalau aku harus jauhin kamu, katanya kamu dulu pernah pacaran sama dia terus kamu pacaran sama aku cuman jadiin aku pelampiasan karena kalian putus, awalnya aku nggak peduli kalian pernah pacaran tapi Laras mulai melunjak, terus bawa bawa mama aku dan bilang yang nggak-nggak tentang mama aku, ya udah karena aku emosi jadinya aku tampar aja supaya mulut dia diam" jelas Abel.

Ayden yang mendengar penjelasan itu, mengerutkan keningnya, "Lo nggak boong kan?"

"Terserah, kalo nggak percaya ya udah, aku mau pulang!" Kata Abel hendak pergi.

"Bel! Tunggu!"

"Apa!"

"Jadi Laras yang salah?"

"Menurut kamu?"

"Bel..."

"Ingat ya, Ay! Jangan nilai orang dari covernya, bisa ajakan orang yang di anggap baik tapi kenyataannya enggak!" Ucap Abel lalu segera pergi dari sana.

Laras baru saja datang menghampiri Ayden saat Abel sudah pergi, dengan gesit gadis itu menggandeng tangan Ayden.

Ayden melepas tangan Laras, "kenapa Lo bohong sama gue!"

Laras mengerutkan keningnya bingung "masuk kamu?"

"Soal Abel tampar Lo? Kenapa lo bohong kalau Abel yang mulai duluan?"

"Ya kan, Abel yang tampar aku"

"Karena lo bawa-bawa mama dia, trus ngatain yang nggak-nggak?" Kata Ayden dengan dingin.

Laras meneguk ludahnya mendengar suara Ayden, kenapa Ayden tau?

"Jawab! Ras!"

"A-aku... Eng---"

"Jadi bener! Lo bohong sama gue!?" Kesal Ayden.

"A-aku nggak bohong, cuman Abel aja yang baperan!" Bela Laras pada dirinya.

"Gue nggak nyangka lo kayak gitu! Gue salah paham sama Abel dan percaya sama Lo! lo udah berubah Ras" ucap Ayden yang hendak pergi.

"Ay... Aku minta maaf, aku emang salah, cuma aku cemburu kamu pacaran sama Abel dan semua orang udah tau! Jadi aku kesal aja sama Abel, kalau soal mamanya juga... Aku nggak sengaja, ngomong kayak gitu" ucap Laras.

"Lo cemburu?" Tanya Ayden pada Laras, Laras me gangguk sambil tertunduk.

"Huh! Ras, ingat lo bukan siapa-siapa gue lagi! Bahkan lo sendiri yang tinggalin gue!" Ucap Ayden benar-benar pergi dari hadapan Laras.

"Ayden tunggu!! Aku minta maaf Ayden!!" Teriak Laras tapi Ayden tidak mengindahkan teriakan Laras.

"Iiiihhh!! Sial! Ini semua gara-gara Abel!" Kesal Laras menghentakkan kakinya.

"Kasian di tinggalin" Bara muncul dan berdiri di sebelah Laras yang kesal.

"Ini semua pasti gara-gara Lo! Lo ngomong apa sama Ayden! Hah!" Tuduh Laras.

"Hah? Bukannya Lo tau sendiri gue sama Ayden nggak akur? Ngapain Lo salahin gue, Abel kali yang kasih tau langsung" ucap Bara juga pergi meninggalkan Laras.

"Iiiihhh!!! Kesel!! Awas ya Lo Abel, gue bakal buat perhitungan sama Lo, tunggu tanggal mainnya!"

Bara yang masih bisa mendengar ucapan Laras kemudian tersenyum miring.

"Bakal seru nih!"
















••••

TBC.

Jangan lupa voment!!!

Salam Author 💕

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang