30

9.2K 293 2
                                    

Abel berjalan menuruni anak tangga rumahnya, langkahnya terhenti saat mendapati seseorang yang duduk dengan santai di sofa sambil memainkan ponsel. Kening gadis itu mengerut, kenapa cowok itu di sini?

"Ayden?"

Sang empu akhirnya mendongak menatap gadis yang sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ayden tersenyum tipis lalu berdiri dari duduknya.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Abel.

"Jemput lo, nggak boleh?"

"Eh, boleh kok."

"Ya udah ayuk."

Mereka berdua keluar dari rumah Abel, berangkat sekolah bersama Ayden merupakan hal yang membahagiakan bagi Abel.

Sesampainya di sekolah, Abel turun dari mobil Ayden, begitupun dengan Ayden. Tentunya banyak mata yang melihat sepasang kekasih ini, terutama Selly dkk.

"Ck, tuh bocah pagi-pagi udah bikin emosi gue mendidih!" Gumam Selly.

"Lo nggak lupa sama rencananya, kan?" Ucap seseorang tiba-tiba dari belakang Selly.

Selly menatap sinis perempuan yang baru saja datang, andai tujuan mereka tidak sama, mana mau ia bekerja sama dengan cewek cupu ini.

"Huh! Tenang aja, liat aja apa yang bakal gue lakuin sama tuh cewek sialan!" Ucap Selly tersenyum miring.

"Imbalannya apa? Kalo tuh cewek bisa di hancurin?" Tanya Rika.

"Ck! Mau gue transfer berapa?" Tanya Laras meremehkan.

"Anjay, bicth kayak lo songong juga!"

"Dah, cabut!" Kata Selly meninggalkan koridor tersebut.

"Cih" Laras berdecih setelah kepergian mereka.

Tujuan Laras sekarang pergi menghampiri dua sejoli yang menjadi pusat perhatian siswa-siswi.

"Ayden!" Laras berjalan berdampingan dengan Ayden, tak lupa ia bergelantungan manja di lengan Ayden.

Abel yang melihat itu merasa dongkol, kenapa gadis ini lagi sih!

Bayangkan saja, momen bersamanya dengan Ayden pasti gadis ini selalu datang sebagai benalu! Oops!

"Ay, kok kamu nggak jemput aku sih tadi?" Tanya Laras manja.

Sumpah demi apapun, Abel ingin membenturkan kepala Laras sekarang, ah pagi-pagi sudah mengacaukan moodnya.

"Hmm, gue jemput Abel soalnya." Balas Ayden.

Laras melirik Abel lalu berucap, "eh kak Abel ada di sini, toh,"

Gatel!

Begitulah pandangan Abel terhadap Laras. Cewek ini buta apa gimana? Orang dari tadi ia berada di dekat Ayden. Dasar ulat!

"Kak Abel kok diem aja? Marah ya karena aku dekat-dekat sama Ayden?" Tanya Laras.

Pertanyaan bodoh! Itulah yang Abel pikiran.

Siapa juga yang tidak marah goblok kalau pacarnya di gituin!

"Nggak, santai aja!" Ucap Abel terlihat memaksakan senyumnya.

"Gue duluan ya, udah mau Bel." Lanjut Abel meninggalkan mereka berdua.

Ayden mengerutkan keningnya, ia tidak suka dengan ucapan Abel barusan. Saat hendak mengejar, tangan Ayden di tahan oleh si ulat, eh maksudnya Laras.

"Ay, temenin ke kantin dulu yuk, aku laper nggak sempet sarapan tadi." Ucap Laras, manjalita.

"Kenapa nggak makan? Lo mau sakit lagi?" Tanya Ayden.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang