"Gue duluan ya, Sar!" Abel berjalan keluar kelas setelah bel pulang berbunyi.
"Woi! Mau kemana Lo!" Tanya Sarah.
"Ruang musik!" Teriak Abel dari luar.
Sarah hanya mengangguk lalu kembali melanjutkan membersihkannya kelas, hari ini memang piketnya.
"Assalamualaikum! Abel cantik datang!" Teriak Abel saat memasuki ruang musik itu.
"Telat 2 menit!" Kata Bara.
"Elah! Cuman 2 menit doang astaga! Perhitungan banget sih Lo!" Ucap Abel lalu masuk ke dalam.
"Duduk!" Perintah Bara.
"Ck! Gue kek mau di sidang aja!" Abel duduk di salah satu bangku yang ada di sana.
"Oke! Kita mulai!"
"Hmm"
"Apaan tuh! Ulang! Jawab nya bukan 'hmm' lu pikir lo Nisa sabian" kata Bara melihat Abel malas-malasan.
"Sabyan keles, bukan sabian!" Protes Abel.
"Terserah! Sekarang lo nyanyi!"
"Eh guru! Maap ye, kenapa langsung nyanyi! Bukan lo harus ajarin gue dulu!" Kata Abel.
"Maap nak! Tapi gue harus denger lu nyanyi dulu, pales atau kagak!" Balas Bara.
"Ck! Banyak maunya lu!"
"Cepetan!"
"Tes vokalnya pake solmisasi aja!" Lanjut Bara
"Ekhem...cek! Cek!"
"Lo mau nyanyi atau tes mic sih?!"
"Sabar! Gitu aja marah!"
"Do... Re... Mi... Fa... So... La... Si... Doooo...."
"Salah itu!"
"Lah terus gimana dong guru!"
"Gini!---"
"ABEL!"
Tiba-tiba seseorang dari arah pintu memanggil nama Abel.
Dia Ayden, langsung saja masuk dan menarik Abel.
"Ay... Kamu ngapain?" Tanya Abel.
"Gue udah bilang kan! Jangan dekat-dekat sama dia!" Tunjuk Ayden pada Bara.
Bara hanya tersenyum miring saat Ayden menunjuknya. "Kenapa lo! Takut banget kalau Abel sama gue!"
"Udah berapa kali gue ingetin! Jangan dekati Abel!" Kata Ayden.
"Ay... Aku cuma latihan nyanyi sama Bara, bukan yang lain-lain kok!" Ucap Abel.
"Gue bilang enggak ya enggak! Dia bukan cowok baik-baik!" Kata Ayden hendak menarik Abel keluar,tapi sebelum itu Bara menahan pergelangan tangan Abel.
"Abel mau latihan nyanyi! Jadi lo nggak usah ikut campur!" Ucap Bara.
"Lepasin tangan Lo!"
"Gue nggak bakal lepasin! Karena Abel tanggung jawab gue dan gue gantiin pak Galih!" Ucap Bara.
"Lepasin sebelum gue hajar Lo!" Kali ini suara Ayden makin dingin, membuat Abel takut.
Sebenarnya Ayden dan Bara kenapa bisa musuhan sih?
Bara tersenyum miring, tanpa melepas tangan Abel.
"Gue udah bilang kan, Abel mau latihan nyanyi!" Kata Bara.
"Ayok Bel!" Ayden dengan paksa menarik tangan Abel, tapi Bara juga tak mau melepas tangan Abel.
"Lepasin bangsat!" Tanpa basa basi, Ayden membogem pelipis Bara. Dengan begitu cekalan Bara terlepas dari tangan Abel.
Abel hanya mengikuti langkah Ayden yang cepat, ia sedikit tidak bisa menyeimbangkan langkahnya karena terlalu cepat.
Sesampainya di parkiran, Abel masuk ke dalam mobil Ayden, hari ini Ayden bawa mobil, karena alasan selalu hujan.
"Ay..."
"Diem!"
Ayden menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Abel hanya diam, mungkin Ayden masih terbawa emosi.
....
Abel mengernyitkan keningnya, kenapa Ayden membawa dirinya ke rumah lelaki ini.
"Kenapa bawa aku ke rumah kamu?" Tanya Abel.
Ayden tak menjawab lalu turun dari mobil di ikuti Abel.
"Nggak mau masuk?" Tanya Ayden yang melihat Abel hanya diam.
Abel hanya mengangguk lalu mengikuti Ayden. Saat masuk ia melihat seorang wanita sedang duduk di sofa sambil nonton TV.
"Ayden, kamu udah pulang nak?" Tanya Wilda.
Ayden hanya melewati Wilda begitu saja, lalu menyuruh Abel untuk menunggu di sana.
"Lo tunggu sini, gue ke atas ganti baju dulu!" Kata Ayden pada Abel.
Wilda menatap Abel, keningnya mengerut siapa gadis yang Ayden bawa.
"Kamu siapa?" Tanya Wilda.
"Jangan macam-macam sama dia!" Peringat Ayden sebelum masuk ke kamarnya.
"Kamu pacaran sama Ayden?" Tanya Wilda lagi.
Abel merasa tidak nyaman dengan pertanyaan wanita di depannya ini. Apakah dia mamanya Ayden?
Abel memang belum mengenal keluarga Ayden, yah karena hubungan mereka dulu memang tidak seperti sekarang.Kalau mama nya kenapa Ayden bersikap ketus tadi, dan tidak menjawab sapaan mamanya? Sebenarnya Ayden ini kenapa sih?
"Kenapa diam? Kamu pacarnya Ayden?" Tanya Wilda lagi.
"I-iya Tante" jawab Abel kikuk.
"Oohh.."
"Duduk!" Sambung Wilda menyuruh Abel untuk duduk di Sofa.
Suasana canggung terjadi, apa hanya Abel saja yang merasa canggung ya, karena wanita di hadapannya hanya fokus menonton sinetron di SCTF.
"Tante, toilet mana ya?" Tanya Abel pada Wilda.
"Sana dekat dapur" ucap Wilda tanpa melihat Abel. Abel pun berjalan mencari toilet tersebut.
Setelah dari toilet, Abel samar-samar mendengar sesuatu.
"Bara, udah pulang sayang? Sini mama bawain tas nya"
"Hah?? Bara?! Tu-tunggu Bara siapa nih! Jangan bilang Bara... Ah gak mungkin ngapain Bara ke rumah Ayden, bukannya dia musuhnya. Tapi kok... Aghh! Gue ngebug lagi!"
"Tapi kok mama Ayden bilang kayak gitu, Ayden punya saudara? Kok gue nggak tau, mungkin aja kali namanya sama kek si Bara, kan nama Bara bukan cuman satu" batin Abel berpositif thinking!
Abel berjalan keluar dari dapur bertapa terkejut Abel saat melihat orang yang masuk ke dapur juga, dan orang itu juga kaget mendapati Abel dari toilet.
"Bara!?"
••••
TBC.
Apa nih? Bara sebenarnya siapa hei?!!
Jangan lupa vote comment:)
Salam Author 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN
Genç KurguBagaimana rasanya pacaran tapi merasa tak punya pacar? Dan pacarnya lebih mementingkan perempuan lain di bandingkan dirinya? Begitulah yang di rasakan seorang gadis bernama Abel, gadis yang berpacaran dengan mostwanted disekolah yang banyak di agung...