40

11.5K 343 30
                                    

Yuhuu 👋
Up lagi nih, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya.

Happy reading ✨

.
.
.

"Ay... Plis dengerin aku dulu," gadis itu mencoba menahan pergelangan tangan Ayden agar ia tidak pergi.

"Lepasin, Ras!" bentaknya membuat Laras terdiam.

Ia tidak ingin Ayden mencampakkannya, dengan berbagai alasan gadis itu ucapkan agar Ayden percaya dengannya.

"Ay, aku nggak lakuin ini, ini semua ulah Selly Ay," belanya.

Ayden menatap datar gadis di sebelahnya. "Gue pikir lo udah berubah Ras, tapi ternyata lo sama aja, gue bener-bener kecewa sama lo!" Kesalnya.

"Ay, pliiss..." Lirihnya menjatuhkan dirinya di lantai.

"Mama papa aku udah campain aku, aku nggak mau kamu juga campain aku." Lanjut dengan tangis tersedu.

"Mau lo keluarin air mata buaya lo, gue nggak bakal percaya lagi." Finalnya meninggalkan gadis itu yang terduduk di lantai.

"Arrrgh! Gue benci lo Abel!" Kesalnya mengacak rambutnya.

"Ck, ck! Kasian ini balasan atas semua yang lo lakuin," ucap seseorang membuat Laras menatapnya dengan tajam.

"Ini semua gara-gara lo!" Tunjuknya di muka Selly.

Selly menyingkirkan jari telunjuk Laras dengan santai. "Sekarang, lo harus tanggung semuanya, dan bebasin orang tua gue,"

"Andaikan lo nggak cepat tabrak Abel—"

"Huustt, lo mau masih salahin gue? Sedangkan ini sendiri rencana lo, gue udah bilang nggak mau lakuin itu, tapi karena lo ancem gue dan penjarain orang tua gue, jadi terpaksa," Selly mulai naik pitam.

"Dan asal lo tau, seenggak sukanya gue sama Abel karena dia bisa dapetin Ayden, gue nggak bakal senekat itu buat bunuh Abel, nggak kayak lo! Nge-halalin semua cara supaya bisa dapetin Ayden," Selly tersenyum sinis, kemudian berujar kembali. "Lo sebenarnya bersyukur Karena Ayden masih peduli sama lo, tapi Lo? Sia-siakan itu semua, padahal gue mau jadi lo, walaupun Ayden udah punya pacar tapi dia masih peduli!"

"Nggak usah mimpi mau jadi gue!"

"Emang, tapi sayangnya gue lebih bersyukur jadi diri gue." Selly kemudian pergi meninggalkan Laras yang masih terdiam di lantai koridor rumah sakit.

"Sial! Sial! Sial!"

"Tunggu aja. Gue bakal bales lo!"

....


Disinilah Ayden, menatap lurus ke arah Abel yang sedang koma di dalam ruang ICU. Ia berdiri di balik kaca sebagai pembatas ruangan itu dan dirinya.

Ia bodoh, bisa-bisanya ia masih mempercayai Laras dari pada pacarnya sendiri. Ia benar-benar kesal! Berarti benar Laras yang menculik Sarah waktu itu?

Ayden mengepalkan tangannya, ia tak habis pikir kenapa Laras melakukan itu.

"Kenapa? Baru nyesel sekarang?" Suara itu membuat Ayden menatap orang di sebelahnya.

Andre menepuk pundak sahabatnya itu. "Gue udah berapa kali peringatin lo, kalo Laras itu bukan cewek baik-baik, tapi lo—"

"Sebenarnya Laras gak punya penyakit, kan?" Potong Ayden pada ucapan Andre.

Andre tersenyum remeh. "Tuh lo, tau."

"Dokter pribadi Laras yang kasih tau gue, gue juga baru tau kemarin." ucap Ayden.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang