"A-AYDEN?!"
"Pulang sekarang!" Tegas Ayden menarik pergelangan tangan Abel.
"Ayden, kamu ngapain di sini?!" Ucap Abel saat Ayden menariknya.
Randy yang melihat itu langsung menahan pergelangan tangan Abel.
"Abel sama gue!" Ucap Randy menatap sinis Ayden.
Ayden menatap Randy, "jadi bener yang Doni kirim kalau Lo sama cowok" ucap Ayden dingin menatap Abel.
"Doni?" Kata Abel bingung.
"Iya, nih!" Ayden menunjukkan foto Abel bersama dengan Randy saat makan bakso tadi.
"Kamu salah paham! Itu---"
"Salah paham apa? Buktinya Lo sama cowok lain kan?" Ucap Ayden.
"Dan Lo! Lepasin tangan Abel sebelum gue hajar Lo!" Lanjut Ayden memperingatkan Randy
Abel menatap Randy, mengisyaratkan agar ia mematuhi omongan Ayden.
Randy pun akhirnya melepaskan tangannya dari tangan Abel.
"Oh Lo pacarnya Abel, kan? Ngapain Lo kesini? Atau jangan-jangan Lo kesini sama selingkuhan Lo itu, iya?" Ucap Randy, yang berhasil membuat amarah Ayden bangkit."Jaga ucapan, Lo!" Kata Ayden berusaha menahan emosinya.
"Randy! Lo ngomong apa sih?" Tegur Abel.
"Gue ngomong sesuai fakta, Bel! Cowok kayak dia itu nggak cukup sama satu perempuan! Makanya dia jadiin lo mainannya!"
Bugh!
Satu pukulan mendarat mulus di pipi Randy. Tapi Randy hanya tersenyum miring mendapat pukulan dari Ayden.
"Ayden! Kamu apa-apaan, sih!" Ucap Abel yang langsung menolong Randy.
"Udahlah, Abel. Mending Lo putusin cowok kek dia!" Ucap Randy pada Abel.
Emosi Ayden makin memuncak, tanpa basa basi ia langsung menghajar Randy habis-habisan.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Ayden!!! Udah! Kamu apa-apaan, sih!" Kata Abel menahan pergerakan Ayden.
"Lo belain dia! Hah! Emang dia siapa lo?! Selingkuhan---"
"Dia sepupu aku!" Ucap Abel cepat sebelum Ayden melanjutkan ucapannya.
Diam, Ayden terkejut dengan pernyataan Abel, sepupu? Jadi yang ia hajar itu sepupu Abel?
Tapi sayangnya Ayden sudah tidak peduli dengan laki-laki di hadapannya ini.
Orang-orang sekitar sedari tadi memperhatikan pertikaian yang terjadi di pasar malam tersebut, saat banyak mata yang melihat mereka Ayden langsung menarik pergelangan tangan Abel, lalu membawanya pergi dari sana.
Dan tentunya Randy masih di sana memegangi luka di pelipis wajahnya dan juga perutnya.
"Kamu tidak apa-apa, nak?" Tanya seorang pak tua yang hendak menolong Randy.
"Nih bapak-bapak juga, pake nanya lagi, orang udah babak belur gini!" Ucap Randy dalam hati. (Masih mending ada yang tolongin elo Ran! 😐)
....
"Masuk!" Titah Ayden pada Abel agar masuk ke dalam mobil Ayden.
"Kamu, apa-apaan sih!" Kesal Abel.
"Lo yang apa-apaan, kenapa Lo nggak bilang sama gue kalau lo mau keluar sama sepupu Lo!" Ucap Ayden tak kalah kesalnya.
"Huh! Percuma aku bilang sama kamu, kamu juga nggak peduli" ucap Abel.
"Seenggaknya lo bilang sama gue!" Ucap Ayden tak mau kalah.
"Jadi aku yang salah?!"
"Masuk!" Kata Ayden yang tidak ingin cek-cok dengan Abel.
"Lepas! Aku bisa pulang sendiri!"
Ayden mulai tidak menyukai tingkah Abel yang membantahnya. Ayden pun langsung memopong tubuh mungil Abel masuk ke dalam mobil.
"Ayden lepasin!!"
"Duduk diam-diam!" Ucap Ayden lalu memutari mobil kemudian ia juga masuk dan duduk di bangku pengemudi.
Abel hanya diam di dalam, ia malas untuk bercakap-cakap dengan Ayden. Tentu saja ia sedang kesal dengan Ayden.
Ayden mengantar Abel pulang ke rumahnya. setelah sampai, Abel kemudian turun dari mobil Ayden.
"Makasih udah antar aku pulang" ucap Abel lalu segera memasuki rumahnya.
Ayden pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Abel.
•••
TBCJangan lupa vote comment:)
Salam Author 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN
Teen FictionBagaimana rasanya pacaran tapi merasa tak punya pacar? Dan pacarnya lebih mementingkan perempuan lain di bandingkan dirinya? Begitulah yang di rasakan seorang gadis bernama Abel, gadis yang berpacaran dengan mostwanted disekolah yang banyak di agung...