41

10.9K 317 25
                                    

Sarah berjalan sambil menenteng sebuah kantong plastik yang berisikan makanan di dalamnya, ia baru saja kembali dari kantin rumah sakit dan kembali di ruang di mana Abel di rawat.

Saat hendak membuka pintu Sarah memicingkan mata melihat ada seseorang di dalam ruangan itu.

Siapa yang malam-malam begini datang menjenguk Abel? Padahal mama Abel baru saja kembali ke rumah dan kembali besok pagi, karena Sarah yang akan menjaga Abel untuk saat ini.

Dengan cepat gadis itu membuka pintu dan langsung masuk ke dalam sana. Matanya melebar ketika mengetahui siapa orang yang sedang berada di sana.

"Laras!?" ucapnya terkejut.

Laras yang hendak menutup muka Abel menggunakan bantalan sofa, langsung saja menatap Sarah yang tengah memergokinya.

Sial!

"Ngapain lo!"

Dengan cepat Laras berlari keluar dari ruangan itu, tapi kalah telak oleh Sarah yang langsung menahannya.

"Kenapa lo ada di sini? Bukannya lo di penjara?"

"Lepasin! Bukan urusan lo!"

"Lo mau apain Abel lagi? Hah!?" ucap Sarah dengan nada tinggi.

"Gue bilang ini bukan urusan lo!" Laras menghentakkan tangannya.

"Lo nggak ada kapok-kapoknya ya?! apa lagi yang bakal lo perbuat?!"

"Lepasin!!!" Laras langsung lari terbirit-birit saat mendengar sirine polisi dari luar rumah sakit, gawat pasti keberadaan sudah di ketahui.

"Laras bener-bener, gak habis pikir gue!"

Saat di depan pintu ia menemukan Bara dan Ayden berserta polisi, nampaknya ia tengah mencari keberadaan Laras yang kabur dari tahanan.

"Sar," panggil Bara.

"Gue tau, pasti Laras kaburkan? Dia baru aja lari setelah gue mergokin mau nyelakain Abel lagi, untung aja gue dateng, kalo nggak nyawa Abel dalam bahaya," jelas Sarah.

"Berarti Laras masih di sekitaran rumah sakit," ucap Ayden.

"Kalo begitu kita berpencar cari Laras," ucap Bara. Dan mereka pergi untuk mencari Laras lagi.

....

Keesokan paginya Laras sudah di tangkap dan di masukkan di lapas remaja sebagai tersangka dalam kasus penabrakan Abel secara sengaja. Ia juga sudah meminta maaf kepada keluarga yang bersangkutan, dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

"Gue harap setelah ini Lo bener-bener berubah Ras," ucap Ayden.

Laras hanya menunduk dan merasa bersalah, ia sudah sadar bahwa yang dilakukannya itu adalah salah.

"Maaf Ay, seharusnya aku bersyukur kamu masih perhatian sama aku," ucapnya menahan tangis.

"Aku juga minta maaf sama Abel, selama ini udah jahat sama dia, selalu adu domba hubungan kalian, mungkin kata maaf nggak cukup atas semua yang aku lakuin, tapi aku bener-bener minta maaf." lanjutnya.

Ayden mengangguk ia masih punya hati tidak tega juga melihat Laras di kondisi ini, karena ia adalah sahabatnya dari kecil.

"Bawa dia pak," polisi itupun mengangguk lalu membawa Sarah masuk kedalam penjara.

Ayden menatap Bara yang berada di sebelahnya, kemudian ia berucap memecah keheningan.

"Sorry, gue udah salah sangka sama lo," ucap Ayden dan itu membuat Bara menoleh menatapnya juga.

"Buat apa lo minta maaf?"

Ayden menggeleng kemudian meninggalkan Bara disana sendiri.

"Woi kampret gue di tinggal sendiri," Bara mengejar Ayden menuju parkiran.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang