Pulang sekolah Abel menunggu supir jemputannya di depan gerbang. Sarah sedari tadi sudah pulang karena mamanya sudah menjemputnya jadilah Abel tinggal sendiri.
Saat Abel sibuk dengan ponselnya tiba-tiba datang seorang cowok bermotor berhenti di depan Abel.
Cowok itu memandang Abel.Abel yang merasa dirinya di pandang dengan lekat, ia pun menegur cowok itu.
"Siapa Lo! Ngapain liatin gue!" Ucap Abel sedikit lantang.
Cowok itu hanya berdecih sambil tersenyum. "Abella Anastasya" kata cowok itu yang membaca tag name di baju seragam sekolah Abel.
Abel mengerutkan keningnya, ada apa dengan cowok di depannya ini. Kalau di lihat-lihat seragamnya mirip dengan seragam sekolahnya. Tapi siapa? Abel tidak pernah melihat cowok itu sebelumnya.
Cowok itu turun dari motornya kemudian mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan Abel, Abel yang melihat hanya diam dan malas meladeni orang di depannya ini.
Cowok itu tersenyum miring, saat Abel tidak membalas uluran tangannya. "Songong juga ya lo, orang itu mau berjabat tangan malah di acuhin" katanya pada Abel.
"Gue nggak kenal sama Lo!"
"Gue tau, makanya kita saling kenal biar tau satu sama lain" ucap cowok itu.
Yah, Abel tidak peduli cowok itu, dia hanya mengumpat kenapa supirnya lama sekali menjemputnya.
"Oke, gue kenalin diri gue." Kata cowok itu.
"Nama gue Bara Darmawangsa, pasti Lo tau, kan nama itu?" Lanjut cowok itu memperkenalkan dirinya.
Abel nampak berpikir, jika di ingat-ingat ia pernah dengar nama itu, tapi dimana?
Ah iya! Abel tau! Orang ini yang pak Galih maksud. (Pak Galih guru seni sekaligus pembimbing ekskul seni, Abel termasuk Anggota seni itu)"Jadi Lo? Ketua ekskul seni?" Tanya Abel.
Bara hanya mengangguk, tapi bukan itu yang Bara maksud, memang benar sih kalau dia ketua dari ekskul seni, tapi ya sudah lah setidaknya gadis ini mengenalinya
"kata pak Galih, lo ikut lomba nyanyi kan? Nanti berlatih sama gue" ucap Bara, lalu kembali menaiki motornya."Dih, siape lo?" Kata Abel sebelum cowok itu menyalakan motornya.
Bara hanya menatap Abel dengan datar dari balik helm full face nya. Lalu menjalankan motornya meninggalkan Abel di sana.
"Dih, sok banget sumpah! Males ah kalo dia gurunya, pak Galih juga pake acara nggak bisa ajarin lagi!" Kesal Abel sendiri.
Setelah itu jemputan Abel pun tiba.
"Lama banget sih, pak!" Kesal Abel pada supirnya.
"Maaf non, tadi ban mobilnya kempes, jadi harus ke bengkel dulu" ucap supir itu tidak enak.
"Ya udah nggak papa, ayo jalan"
Supir itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
...
Saat sampai Abel memasuki rumahnya, dan terkejut melihat pemandangan saat ia berada di ruang tengah (ruang keluarga).
"Astaga!! Lo ngapain sih masuk rumah orang seenak jidat Lo!" Pekik Abel kesal saat melihat Randy dengan santainya memakan cemilan Abel dan membuang bungkusannya sembarangan. Sampai-sampai bantal sofa pun ikut berhamburan.
"Duh berisik!!"
Abel melotot saat Randy menegurnya karena berisik!?
Ini siapa sih yang sebenarnya punya rumah? Dia atau Randy?!"Keluar sebelum gue seret Lo!" Usir Abel.
Tak berselang lama mereka berdua cek cok, muncul seorang gadis dari arah toilet dapur.
Abel menghentikan ocehannya saat melihat gadis itu dari kamar mandi.
"Siapa ini cewek?!" Tanya Abel pada Randy yang masih santai rebahan di sofa sambil sesekali mengemil keripik kentang.
"Cewek gue, mang kenapa?" Tanya Randy acuh.
"Gila Lo! Emang ini rumah Lo bawa cewek lo ke rumah gue seenaknya!! Cepetan Lo berdua keluar!!!" Teriak Abel kesal.
Randy benar-benar menguras emosi Abel, mentang-mentang mamanya tidak berada di rumah, seenaknya saja ia bawa pacarnya ke rumahnya. Siapa emang Randy?. (Ya sepupu elo Bel😌)
Randy memang sengaja membawa pacarannya ke rumah Abel, jika ia bawa kerumahnya nanti bokap Randy akan marah besar karena Randy bermain sama cewek, uang jajannya pun jadi taruhannya.
"Randy sialan!! Lo denger gue nggak sih!" Marah Abel.
Cewek itu hanya menunduk takut saat dari tadi Abel marah-marah.
Abel memandang cewe itu, "Lo! Bukannya Lo anak kelas 10, ya?" Tanya Abel pada perempuan itu, yang notabenenya pacar Randy.Gadis itu hanya menunduk, ia tahu jika Abel ini kakak kelas di sekolahnya.
"Huuufff..." Abel menghembuskan nafas, ia lelah ia ingin membersihkan diri rasa ia sangat gerah.
Abel naik ke kamarnya untuk bersih-bersih, tapi sebelum itu Abel memperingati Randy dan pacarnya, "kalau Lo belum bersihin ini semua sebelum gue turun, siap-siap gue bakal kasih tau bokap nyokap Lo, kalau Lo main sama cewek di rumah gue!" Ancam Abel lalu melangkahkan kakinya naik ke kamarnya.
"Dih, ngadu Lo, dasar tukang ngadu, orang gue nggak ngapa-ngapain kok sama Dina,. Ya nggak sayang?" Randy mengedipkan matanya sebelah ke arah Dina. Sedangkan Dina hanya malu-malu di perlakukan seperti itu.
(Haah, dasar Randy buaya emang tuh bocah😒)
••••
TBC
Siapa nih yang mau jadi pacarnya Randy?😂
Jangan lupa vote comment,
Salam Author 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN
Fiksi RemajaBagaimana rasanya pacaran tapi merasa tak punya pacar? Dan pacarnya lebih mementingkan perempuan lain di bandingkan dirinya? Begitulah yang di rasakan seorang gadis bernama Abel, gadis yang berpacaran dengan mostwanted disekolah yang banyak di agung...