07

13K 564 8
                                    

Malam hari, Ayden duduk di balkon kamarnya memandang langit malam yang di penuhi bintang-bintang yang berkelap-kelip di sana, menikmati semilir angin malam yang menyejukkan pikiran.

Tapi pikirannya kini tertuju pada sosok gadis yang ia lihat saat pulang sekolah tadi. Gadis itu tak lain adalah Abel, bersama dengan seorang cowok.

Ayden lalu mengacak rambutnya gusar, pikiran masa lalunya kini terngiang sangat jelas, ia tidak akan membiarkan Abel kenapa-napa. Ia janji akan menjaga gadis itu. Tidak ada boleh yang menyakiti Abel, Abel tidak boleh jatuh dengan pria lain selain dirinya.

"Lo ngapain ya, Bel?" Gumam Ayden.

Rindu kali Ayden sama Abel:v


...


Lain hal nya Abel, ia kini sibuk membersihkan rumahnya akibat ulah Randy tadi. Sial, Randy kabur tadi saat Abel mandi dan tidak membersihkan rumahnya. Bibi di rumah sedang pulang kampung karena ada acara keluarga katanya, jadi Abel lah yang membersihkan.

"Kurang ajar banget si Randy!" Umpat Abel.

Akhirnya pekerjaannya selesai membersihkan rumahnya yang berantakan, kini gadis itu sedang berleha-leha untuk mengistirahatkan tubuhnya yang capek.

Saat hendak menutup mata, tiba-tiba bel rumah Abel berbunyi. Gadis itu mengumpat, ada saja orang yang selalu mengambil waktu istirahatnya. Tadi ada tukang pos yang salah alamat datang ke rumah Abel, setelahnya itu tukang tagihan listrik datang, setelahnya itu datang lagi orang yang minta sumbangan, waktunya terus terulur untuk membersihkan rumah yang berantakan.

Lalu ini siapa lagi? Orang mau istirahat juga, malem-malem datang!
Abel berjalan malas menunju pintu saat orang itu terus saja menekan Bel.

"Siapa sih! Ganggu--"

Ucapan Abel terhenti saat melihat sosok di depannya.

"A-Ayden?"

"Ganggu, ya?" Tanya Ayden kemudian.

"Eh--e-enggak kok"

Kenapa saat Ayden menatapnya ia selalu tidak bisa menatap balik? Jelas lah, orang lagi salting juga.
Mungkin sekarang Ayden memandangnya karena gayanya yang urakan, akibat baru selesai membersihkan rumah.

Ayden tersenyum tipis melihat Abel yang salting saat ia menatapnya. Menggemaskan, pikir Ayden.

"Emm--- mau masuk nggak?" Tanya Abel.

Ayden mengangguk "Boleh" kemudian memasuki rumah Abel.

Abel? Ya pasti kagetlah, biasanya juga Ayden menolak jika hendak di ajak masuk kerumahnya. Wow, sebuah peningkatan epribadehh!

"Ayden, kok tiba-tiba Dateng?" Tanya Abel yang ikut duduk di sofa sebelah Ayden.

"Kenapa? Nggak boleh?"

Nah nah, kebiasaan Ayden kumat lagi, kalau di tanya malah tanya balik. Kan Abel berasa boomerang-an, sambil pake filter Ig wkwk.

"Nggak papa sih, cuman aneh aja gitu"  balas Abel.

"Aku ambil minum buat kamu dulu ya" kata Abel, tapi dengan cepat Ayden menahan pergerakan Abel yang hendak berdiri.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang