29

7.8K 272 0
                                    

"Lo?"

"kenapa? Kaget liat gue?"

Sarah mengerutkan keningnya, kenapa gaya bicara perempuan ini sangat berbeda dari biasanya.

"Bawa dia!" Perintah gadis itu pada dua orang bodyguard.

"Eh! Apa-apaan lo!" Sarah memberontak.

"Lo itu penghalang rencana gue! Dan yang menghalangi gue bakal gue singkirkan!" Ucap gadis itu tersenyum miring.

"Huh! Jadi bener dugaan gue! Ternyata Lo pelaku di balik semua ini ya!" Ucap Sarah meremehkan.

"Gak usah bacot! Bawa dia!" Perintahnya lagi.

Kedua bodyguard itu membawa Sarah untuk menahan gadis itu.

"Lepasin bangsat!" Sarah berusaha memberontak tapi tenaganya masih kalah jauh dengan dua bodyguard berbadan besar itu.

Saat Sarah hendak bersuara lagi, tiba-tiba mulutnya di sekap dan merasakan kesadarannya mulai menghilang.

"Sialan!"

....

"Mau gue anter pulang?" Tanya Ayden pada Abel.

"Nggak papa, aku nunggu supir aja--"

"Yuk!"

Ayden mengandeng tangan gadis itu tanpa mau mendengarkan ucapan berikutnya.

Diam-diam Abel mengulum senyumnya, rasa hangat menjalar di tubuhnya, ternyata seperti ini di perlakukan lembut oleh pacar.

"Ay," panggil Abel.

"Hm?"

"Aku dari tadi nggak liat Sarah--"

"Mungkin udah balik"

"Tapi kok perasaan aku nggak enak ya, tentang kejadian tadi, keknya ada yang rencanain ini," ucap Abel.

Langkah Ayden berhenti, jika di pikir-pikir benar juga, tapi mungkin juga ini memang tidak sengaja.

"Positive thinking, mungkin aja ini alami terjadi"

Abel mengangguk, benar mungkin saja ini memang tidak di sengaja.

"Ayden!!" Teriak seorang gadis dari belakang mereka.

Perasaan Abel tiba-tiba badmood, ia tau siapa pemilik suara itu.

Ayden terusan berjalan tidak peduli dengan teriakan gadis yang memanggilnya.

"Ish! Ay, kenapa nggak berhenti sih" dumel gadis itu saat mensejajarkan langkahnya dengan Ayden.

"Yah, sayang banget ya kak Abel, pas nyanyi tiba-tiba kejadiannya kayak gini, padahal lagi wakili sekolah" ucap Laras, dan dengan cepat ia melepas gandengan tangan Ayden pada Abel.

"Oh ya, Ayden temenin aku ke mol yuk, ada banyak barang-barang diskon hari ini, temenin ya--"

"Nggak bisa!" Tolak Ayden cepat.

"T-tapi kenapa?" Tanya Laras terkejut dengan penolakan Ayden.

"Gue mau anter Abel pulang." Jawab Ayden.

Laras menatap Abel dengan tatapan tak suka, "kak Abel kan bisa pulang sendiri, iya kan?"

Sungguh Abel rasanya ingin menendang Laras saja ke planet mars, agar gadis ini selalu menganggu momennya bersama Ayden.

"Gak! Gue tetep bakal anter Abel!" Final Ayden lalu mempercepat langkahnya meninggalkan Laras.

"Ay, gak papa, kamu temeni--"

"Diem!"

Abel mengatup mulutnya, tapi ya sudahlah setidaknya kali ini Ayden memprioritaskannya ketimbang cewek itu.

Laras diam-diam menaruh kekesalan pada Abel, "tunggu aja permainan gue!"

....

Di sisi lain, Sarah membuka matanya menatap sekeliling dengan kepala yang pening.

Ia mengingat-ingat kenapa dirinya berada di sini?

Ah iya! Ia di sekap oleh dua bodyguard tadi, atas perintah gadis itu.

"Sialan!" Umpat Sarah dengan lirih.

"Udah bangun?"

Sarah mendongakkan kepalanya melihat siapa pelaku suara itu.

"Lepasin gue bangsat!"

"Duh duh, jangan suka ngomong kasar dong, gue kan jadi takut,"

"Tapi boong!" Lanjut nya.

"Kenapa Lo lakuin ini!?" Tanya Sarah.

"Hmm... Kenapa ya?" Gadis itu nampak berpikir sejenak.

"Mungkin karena gue nggak suka sama temen lo! Dan lo!" Lanjutnya.

"Cih! Naif lo!"

"Naif? Hahahahaha!" Gadis itu tertawa.

"Liat aja, gimana kenaifan gue bakal berjalan."

"Lo berdua! Jaga dia! Dan lo ikut gue!" Ucapnya pada ketiga perempuan yang ada di ruangan itu.

Sarah menatap perempuan itu juga, keningnya lagi-lagi berkerut, kenapa mereka ada di sini?

"Lo bertiga?"

Mereka bertiga adalah, Selly, Tifa dan Rika.

"Selly, cepetan ikut gue!" Ucapnya lalu pergi bersama Selly.

"Lo berdua! Ngapain lo di sini, bukannya lo nggak suka sama Laras ya, lo kerja sama?" Tanya Sarah.

"Bukan urusan lo!" Ucap Rika angkuh.

"Pokoknya lo nggak boleh kabur, karena kita semua bisa dapat konsekuensinya." Timpal Tifa.

Lalu keluar dari sana meninggalkan Sarah yang masih tidak mengerti jalan pikiran mereka.

"Gue nggak ngerti kenapa mereka giniin gue? Karena nggak suka gue sama temen gue?"

"Jangan-jangan..."

"Abel?! Jadi mereka lakuin ini gara-gara nggak suka sama Abel? Anjir! Pasti Abel dalam bahaya!"

"Handphone gue? Mana lagi ni handphone!"

"Semoga lo baik-baik aja Bel." Gumam Sarah.








....

TBC

Sampai di sini dulu ya guys ceritanya, nanti bakal lanjut!

Jangan lupa untuk VoteComment:)

Salam Author 💕


AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang