15

11K 431 1
                                    

Typo tandai!

-
-
-

"Ngapain lo di sini!"

"Emang kenapa? Nggak boleh" tanya Bara.

Abel hanya diam mengacuhkan Bara di sebelahnya, kenapa harus Bara yang muncul sih!

"Lo kenapa nangis?" Tanya Bara.

"Bukan urusan, lo!" Ketus Abel menghapus jejak air matanya.

"Ck, pasti Ayden, kan!" Tebak Bara.

Abel tidak ingin bicara dengan orang di sebelahnya ini, bukannya mau menenangkan diri, malah makin kesal dengan kemunculan Bara.

"Gara-gara lo nampar Laras?"

Akhirnya Abel menoleh menghadap Bara, dengan tatapan penuh tanya, orang ini cenayang atau apa, kok bisa tau?

"Lo cenayang, ya?" Tanya Abel dengan polosnya.

Bara terkekeh mendengar ucapan Abel, "gue nggak sengaja liat Lo tadi sama Ayden" balas Bara.

"Trus?"

"Ya gitu, Lo kena marah sama Ayden gara-gara Laras, kan?"

"Ayden itu berusaha buat jaga Laras, karena ada satu kecelakaan yang benar-benar fatal, membuat Ayden harus melindungi Laras" lanjut Bara.

Abel tidak mengerti apa yang Bara katakan, kecelakaan apa?

"Maksud Lo apa sih! Kalau ngomong yang jelas dong, otak gue nggak sampe!" Sebal Abel.

"Kan emang otak Lo pendek!" Ejek Bara.

"Apa! Sialan Lo! Cepetan jelasin!!"

"Kapan mulai latihan nyanyi?" Tanya Bara mengubah topik pembicaraan.

"Nggak usah ngalahin pembicaraan deh---"

"Besok! Gue tunggu di ruang musik" ucap Bara lalu pergi begitu saja meninggalkan Abel sendiri.

"Woii, bangke! Gue belum selesai bicara! Anj!" Kesal Abel di buat penasaran dengan ucapan Bara tadi.

"Sialan! Maksud Bara apa coba kecelakaan fatal? yang harus Ayden jaga Laras?" Monolog Abel sendiri.




....


Jam mata pelajaran berganti Abel sudah masuk ke kelas, saat ini waktunya jam olahraga, Abel dan Sarah berjalan menuju loker mereka sekaligus mengganti pakaiannya.

"Lo kemana, Bel sampai nggak masuk kelas?" Tanya Sarah saat mereka mengganti pakaiannya.

"Gue cuma di taman belakang aja" jawab Abel.

"Ngapain Lo di situ? Oh gue tau lo lagi pacaran sama Ayden kan, sampai lo bolos segala?" Terka Sarah.

"Dih, ngadi-ngadi lu! Nggak lah ngapain gue cuma berdua sampai ninggalin pelajaran, buang waktu banget!" Balas Abel.

"Trus Lo ngapain bambank di taman belakang? Emang Ayden ngajak Lo tadi mau ngomong apa sama Lo?" Sarah terus saja bertanya kepada Abel, ya gadis itu memang tukang kepo, apalagi menyangkut temannya.

"Kepo!" Abel langsung berjalan meninggalkan Sarah yang sudah kepo di buatnya.

"Oii tunggu gue juminten!" Teriak Sarah.

Saat di lapangan kelas 12 IPA 3 sedang berbaris menunggu kedatangan guru penjas.

"Nih guru mana sih, lama amat!" Umpat Sarah.

"Guys! Pak Bagas sama guru-guru yang lain lagi rapat! Jadi jam olahraga kita sendiri aja yang belajar mandiri!" Teriak Darwis sang ketua kelas.

Anak-anak yang lain mulai berhamburan keluar lapangan dan sebagian cowok-cowok bermain basket dan sepak bola, dan yang ciwi-ciwi ya pasti tau lah, mereka tidak mau berpanas-panasan untuk berolahraga, lebih baik bergosip ria dari pada keringatan.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang