33

7.4K 270 1
                                    

"Sarah!"

Abel menemukan Sarah yang terikat di kursi. Segera gadis itu menghampiri sahabatnya untuk membantunya bebas dari jeratan itu.

"Abel lo ngapain di sini?" Tanya Sarah, saat melihat Abel berjalan ke arahnya.

"Mau nolongin lo lah, ngapain gue repot-repot ke sini, kalo nggak nolongin lo." Kesal Abel saat Sarah menanyakan hal bodoh itu.

"Tapi ini bahaya Bel, bukan gue yang di incar sebenarnya tapi lo!" Ucap Sarah lagi.

"Susah banget sih lepasnya." Gumam Abel saat membuka tali yang mengikat Sarah.

"Bel! Lo denger gue nggak sih!"

"Duh, yang terpenting sekarang lo harus keluar dulu dari sini." Balas Abel.

"Nah, udah lepas ayo keluar cepet."

"Lo sama siapa ke sini?" Tanya Sarah.

"Bara." Jawab Abel.

"Bara? Lo berdua?"

Abel mengangguk.

"Trus Ayden?"

"Udah ayok," ajak Abel keluar dari ruangan aneh itu.

"Kok bisa lo sama Bara tau gue di---"

"Huustt, entar tanya-tanyanya, kita keluar dulu."

"Lo berdua baik-baik aja?" Tanya Bara saat memasuki ruangan itu juga.

Abel dan Sarah mengangguk. "Harusnya pertanyaan lo untuk diri lo sendiri, tuh muka lo banyak lebamnya." Ucap Sarah.

"Ayok cepetan keluar sebelum bodyguard yang tadi kembali."

Mereka mengangguk lalu keluar dari ruangan itu.

"Wah wah, ternyata ada mangsa masuk perangkap nih."

Mereka terkejut melihat kehadiran Laras yang sudah di ambang pintu.

Gawat, bagaimana ini.

"Bagus deh, nggak buang-buang tenaga lagi gue buat nyulik lo." Ucapnya pada Abel.

Abel sama sekali tidak takut dengan sosok Laras sekarang, malahan ia miris melihat gadis itu, buat apa dia ingin menculiknya? Gila.

"Oh ada Bara juga, thanks ya Bar, berkat lo, tuh cewek ada di sini."

Bara mengernyitkan dahinya, nih cewek bicara apa coba?

"Nggak usah dengerin." Peringat Bara.

"Jangan-jangan lo kerja sama lagi sama nih nek Lampir." Terka Sarah menuduh Bara.

"Ngapain gue kerja sama, untung apa gue kalo kerja sama ama dia,"

"Secarakan lo nggak suka Ayden--"

"Nggak ada hubungannya." Potong Bara cepat.

"Cih. Tahan mereka!" Ucap Laras pada dua orang bodyguard nya.

"Sialan!"

"Hajar Bar!" Ucap Sarah.

"Nggak perlu di bilangin juga!" Balas Bara lalu membogem bodyguard yang menghadangnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Hah! Ternyata bodyguard itu tidak sekuat pemikiran Bara. Atau memang Bara yang jago dalam hal perkelahian?

Masih ada satu lagi bodyguard di belakang Laras.

"Sial!" Batin Laras kesal.

Laras memerintahkan bodyguard itu agar melawan Bara, lalu setelahnya ia melarikan diri dari sana. Bisa habis dirinya jika ia sendiri, apalagi Sarah yang sudah bebas pasti gadis itu akan membalas perbuatannya.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang