37

8.2K 278 1
                                    

"Jadi Laras punya penyakit?" Ayden mengangguk.

Abel merasa dirinya yang egois, ia tidak mengerti bagaimana posisi Ayden sekarang. Kerena itu Ayden sangat mementingkan Laras?

"Ay, aku nggak tau, kalo Laras punya penyakit." Ucap Abel merasa bersalah. Kenapa dia malah menyalahkan dirinya?

"Lo sekarang tau kan, kenapa gue se-khawatir itu sama Laras?"

"Jadi gue mohon, jangan gitu lagi sama Laras." Lanjut Ayden.

Abel menghembuskan nafasnya, mau berapa kali Abel katakan bahwa ia tidak melakukan apapun kepada Laras, kenapa Ayden seolah tidak percaya kepadanya.

"Ay, aku nggak lakuin apa-apa sama Laras, dia duluan yang nyulik Sarah, aku cuma mau nolongin Sarah doang!" Jelas Abel.

"Apapun itu, gue mohon jangan main kekerasan sama Laras, karena dia punya trauma." Ucap Ayden.

"Trauma?"

"Lo nggak tau gimana Laras hadapin rasa traumanya dulu. Makanya gue selalu jagain dia, gue takut kejadian itu terulang lagi." Ayden menatap Abel dengan dalam.

"Makanya itu, gue larang lo deket-deket sama Bara!"

Abel terdiam ketika Ayden mengucapkan itu, "kenapa sama Bara?"

Emosi Ayden seketika memuncak ketika mengingat kejadian itu.

"Bara dulu pernah lecehin Laras." Ungkap Ayden.

Jleb!

Apa? Bara?
Suatu pernyataan yang membuat Abel terdiam seribu bahasa. Apabenar yang Ayden katakan?

"Ba-bara? Pernah lecehin Laras?"

"Gue nggak mau kejadian dialami Laras juga terjadi sama lo." Kata Ayden dengan serius. "Gue nggak mau lagi orang yang gue sayang bakal terluka."

Abel terdiam menatap Ayden yang juga menatapnya. "Karena itu kamu musuhin Bara?"

Ayden mengangguk sebagai jawaban. "Kalo bukan salah dia juga, gue nggak bakal kek gini."

"Tapi Ay, aku bener-bener jujur tentang kejadian tempo hari, Laras beneran nyulik Sarah buat ngejebak aku, karena—"

Ayden menutup bibir Abel menggunakan jarinya telunjuknya. "Bara yang ajak lo ke sana?" Tanya Ayden.

Abel mengangguk, benar Bara yang mengajaknya dan memberitahunya tentang penyekapan Sarah. "Tapi—"

"Ini semua ulah Laras? Ngapain Laras mau lakuin itu, gue tau gimana sifat Laras—"

"Berarti kamu belum kenal siapa Laras sebenarnya!" Potong Abel lalu pergi dari sana meninggalkan Ayden sendiri.

Mau sampai kapanpun Abel berdebat dengan cowok itu, ia tidak akan pernah percaya jika sebenarnya sifat Laras itu sangat berbeda jika di belakang Ayden.

Abel kembali ke kelas memikirkan lagi tentang Bara yang melecehkan Laras.

"Gue harus bicara sama Bara!" Batin Abel

....

Bel istirahat berbunyi, buru-buru Abel segera keluar kelas hendak menemui seseorang. Langkah gadis itu terhenti kala melihat Selly dkk, mendekat kearahnya.

"Mau ngapain lagi sih mereka." Gumam Abel.

"Bel, lo mau kemana sih gue teriak-teriakin malah di kacangin!" Sarah yang baru saja mengejar Abel juga menghentikan langkahnya ketika Selly sudah berada di hadapannya.

Selly menatap Abel kemudian tersenyum miring. "Have a nice day." Bisik Selly.

Bisikan itu membuat Abel mengerutkan keningnya, mengapa Selly mengatakan itu?

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang