Abel berjalan sendiri menuju kantin, hari ini Sarah tidak ke sekolah karena tiba-tiba mamanya sakit alhasil ia harus menjaga mamanya di rumah sakit.
Saat berjalan lagi-lagi banyak sepasang mata yang melihat Abel. Tapi Abel cuek-cuek saja, ia tidak perlu memperdulikan orang-orang yang tidak penting menurut Abel.
Saat di kantin Abel tak sengaja melihat Ayden juga begitupun sebaliknya. Abel tak tau harus apa, apakah ia harus ke Ayden atau tidak.
Dan di saat itupun Ayden berjalan ke arah Abel, menarik pelan tangan gadis itu menuju meja khusus untuk Ayden dkk yang berada di pojok kantin.
"Duduk" perintah Ayden pada Abel.
Abel hanya duduk, memandang Kedua teman Ayden yaitu Doni dan Andre. Eits! Tunggu kenapa cuman mereka? Kayaknya ada yang kurang?
"Kok cuman bertiga?" Tanya Abel membuka pembicaraan.
Doni yang sedari tadi fokus main game terkejut mendapati Abel di hadapannya.
"Abel? Sejak kapan Lo di sini?" Tanya Doni, ternyata Doni tidak menyadari keberadaan Abel toh?
"Baru aja kok" balas Abel.
Ayden, Lelaki itu hanya fokus ke HP-nya, entah yang apa yang dilihatnya.
"Farel kok nggak ada?" Tanya Abel lagi.
"Lagi pesen makanan" jawab Doni yang diangguki Abel.
Abel merasa sedikit canggung sebab ia belum pernah berkumpul seperti ini dengan geng Ayden, apalagi Abel sendiri yang cewek.
Banyak yang iri dengan Abel sebab ia bisa bergabung dengan para cowok-cowok pentolan itu.
Tapi Abel hanya cuek, anggap saja mereka itu angin lalu.
"Mau pesan apa?" Tanya Ayden yang akhirnya buka suara.
"Terserah aja" jawab Abel.
Sungguh itu adalah kata-kata yang kebanyakan cowok tidak suka jika di tanya tapi jawabnya 'terserah', sebab ia bingung kalau ia memesan tapi tidak sesuai dengan apa yang cewek inginkan alhasil cowok lagi yang salah. Emang cowok serba salah di depan cewek ya, maybe.
Ayden memanggil Farel yang masih pesan makanan sambil menggoda anak cewek Mpok Nori yang ada di sana. Padahal tinggal pesan aja, malah modus lagi si Farel!
"Kenapa bos?!" Tanya Farel saat sampai di meja mereka.
"Eh, ada neng geulis" kata Farel saat melihat Abel.
Abel hanya membalas senyuman, tapi Farel malah menggoda Abel, "jangan senyum atuh, entar AA Farel langsung cium tuh bibir" goda Farel.
Saat itu juga Ayden melempar Farel dengan kotak tissue yang ada di meja.
"Pesenin buat Abel juga, sama ajain aja sama punya gue" ucap Ayden.
"Elah, kirain Lo suruh gue buat jadi cowok kedua Abel"
"Mana mau Abel sama Lo, Lo kan buaya karatan!" Ucap Doni.
"Dari pada Lo jomblo karatan!"
"Masih mending gue, lah elo selalu gantungin anak orang"
"Gue nggak gantungin, cuman di ghosting aja"
"Sama aja bambank!
"Udah sana! Lo pesan!" Suruh Ayden.
"Iye-iye, sabar emang gue babu Lo apa!" Sebal Farel tetapi ia tetap menuruti perintah Ayden, sekaligus mengambil pesanan mereka.
"Bel, Lo nggak papa kan pacaran sama Ayden?" Tanya Andre tiba-tiba.

KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN
Teen FictionBagaimana rasanya pacaran tapi merasa tak punya pacar? Dan pacarnya lebih mementingkan perempuan lain di bandingkan dirinya? Begitulah yang di rasakan seorang gadis bernama Abel, gadis yang berpacaran dengan mostwanted disekolah yang banyak di agung...