05

15.6K 614 16
                                    

Hari Senin, hari dimana banyak siswa siswi terburu-buru karena takut terlambat akan di laksanakan upacara bendera, bukan takut terlambat upacara tetapi takut dengan guru BK yang selalu menghukum murid-murid yang terlambat upacara.

Tapi tidak berlaku dengan keempat lelaki ini, ia malah santai berbaring di brangkar UKS. Mereka bukanya sakit, tetapi hanya untuk menghindari upacara bendera. Laknat emang.

Suara ketukan terdengar dari luar pintu UKS, ke empat lelaki itu membuka perlahan matanya selagi mengumpat siapa yang telah membangunkannya.

Tok! tok!

"Siapa sih, ganggu aja" ucap Andre kesal.

"Elah, malahan anak PMR yang lagi bawa orang sakit" ucap Farel acuh, lalu melanjutkan tidurnya di UKS tersebut.

Tok! tok! tok!

Lagi-lagi suara ketukan itu terdengar, Ayden pun segara bangun lalu menyuruh Doni untuk membukakan pintu UKS.

"Don, buka!" perintah Ayden pada Doni.

"Hmm iyee..." Doni pun segara membuka pintu UKS.

Saat Doni membuka pintu, matanya melotot saat mendapati siapa pelaku yang mengetuk pintu uks tadi.

"Hai! Enak tiduran di UKS?!" Tanya ibu Fatmah, guru BK yang paling killer di SMA Trisakti.

Doni meneguk salivanya, lalu menatap ke arah teman-temannya.
Mata Doni seolah mengisyaratkan sesuatu, tetapi teman-temannya tidak paham dengan isyarat yang Doni berikan.

Ibu Fatmah masih setia bediri di hadapan Doni, ia masih menunggu Doni berbicara.

Dengan penasaran Andre menghampiri Doni yang mematung di sana. "Siapa sih, Don--"

Andre juga kaget dengan kedatangan ibu BK itu, ah sial andai dia tidak menyusul Doni mungkin ia akan melarikan diri dari jendela UKS.

"KELUAR!! NGAPAIN KALIAN DI SINI!" teriak Bu Fatmah yang mampu membuat Ayden dan Farel yang berada di dalam membulatkan matanya. Sial merek tau siapa pemilik suara itu.

Ibu Fatmah segera menggeser tubuh Andre dan Doni agar ia bisa masuk ke dalam UKS.

"Lagi-lagi kalian! Nggak bosan apa di hukum terus?!" Ucap Bu Fatmah saat melihat Ayden dan Farel di dalam sana.

"KELUAR!!" Teriak Bu Fatmah.

"Bu, jangan Teriak-teriak atuh, kita kan nggak budek" ucap Farel yang berada di pojok ruangan untuk menyembunyikan dirinya.

"Ngelawan lagi! Cepat keluar! Nanti saya kasih hukuman, saya juga capek ngurusin kalian yang selalu buat ulah!" Ketus bu Fatmah, lalu keluar dengan mata julidnya kepada mereka berempat.

"Sial! Lo sih nyuruh gue buka pintunya" ucap Doni pada Ayden. Ayden hanya menatap datar lalu segera menyusul Andre  bersama ibu Fatmah.

Keempat lelaki itu berjalan di hadapan siswa siswi yang sedang melangsungkan upacara bendera, banyak mata yang memandang mereka. Terutama kaum hawa, termasuk Abel yang melihat Ayden dkk sedang berdiri di depan sama seperti anak-anak yang melanggar aturan.

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang