"Mang, ini kue nya Rain titip yah."Ucap Rain begitu sampai dikantin.
"Iya neng, taruh aja disitu."Ucap Mang ujang.
"Kalau gitu Rain ke kelas dulu yah mang,"Ucap Rain yang di iyakan oleh mang ujang.
Rain sempat sekilas menatap ke arah salah-satu ibu kantin yang menolak ia titipi kue kemarin.
Ibu kantin tersebut seperti menatap tak suka saat Rain menitipkan kue nya pada mang ujang.
"Mungkin perasaan aku aja yah,"-batin Rain sambil melanjutkan langkahnya.
Sesampainya dikelas suasananya sangat sepi, hanya ada satu orang di kelas tersebut yaitu.... Rava?
Rava menelungkupkan wajahnya beralaskan tas miliknya.
Rain bertanya-tanya didalam hati, biasanya Rava selalu bersama teman-teman nya, yah paling tidak bersama kembarannya.
Hanya ada keheningan disana, Rain pun hanya bisa diam karna tak ada yang bisa ia lakukan.
Rain pun berdiri dan berinisiatif menghapus papan tulis walaupun bukan jadwal piketnya hari ini, itung-itung menyibukkan diri dari pada harus diam bak patung.
"Ish kok tinggi banget yah,"Gerutunya ketika tak sampai saat menghapus papan tulis paling atas.
"Mangkanya jadi orang itu tinggi dikit."
Rava lalu mengambil alih penghapus papan tulis dari tangan Rain dan menghapus nya.
Entah kenapa ia sangat penasaran pada Rain, bukan lantaran ia menyukainya tapi seperti ada rasa ingin melindungi saat ia melihat Rain.
Rupanya sedari tadi Rava sudah memperhatikan gerak-gerik Rain.
Rava kembali mengembalikan penghapus papan tulis tersebut pada Rain dan kembali duduk, namun kali ini ia duduk di bangku guru.
Rava kembali melipat tangannya dan ia jadikan alas kepalanya, namun kali ini wajahnya menghadap ke samping, ke arah Rain.
"Nama lo Rain?"Tanya Rava yang diangguki oleh Rain.
Rain tanpa sengaja melihat raut wajah sedih dari wajah Rava.
"K-kenapa?"Tanya Rain memberanikan diri.
"Nama lo mirip kembaran gue yang hilang, persis."Ucap Rava yang membuat Rain bingung.
"Hilang? Bukannya Reva?"
"Kita kembar tiga,"Ucap Rava.
"Muka lo juga mirip kita,"Ucap Rava sangat pelan namun masih samar-samar terdengar ditelinga Rain.
"Ha?"Beo Rain ketika tak terlalu jelas mendengar ucapan Rava.
"Gak, gakpapa."Ucapnya.
Rain pun tak terlalu menghiraukan nya dan melanjutkan kegiatan nya yang sedang menghapus papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...