Epilog

16.8K 1K 54
                                    

Hay hay hay I'm comeback all~

Sebelumnya sorry banget karena sempat ngilang berminggu-minggu karena ada masalah satu dan lain hal yang gak bisa aku jelasin.

Intinya aku bakal kasih epilog terakhir untuk kisah RAIN sebagai penutup, dan bakal UP CERITA BARU~

Sekalian mau ngasih tau biar ga ada Protesan lagi kalo di part kali ini lebih berfokus ke Azka:v

Jangan lupa cek dan ikutin terus cerita-cerita aku! Papay~

Kuy vote dan komen, follow juga biar tau kalau aku update cerita baru~

- HAPPY READING -
.
.

Matahari memancarkan sinarnya dengan bangga seakan-akan tau jika hari ini merupakan hari bahagia untuk sepasang kekasih yang akan menempuh hidup barunya.

Berhari-hari mereka lewati untuk mempersiapkan acara yang telah mereka tunggu, termasuk ikut andil nya kedua orang tua Rain-Kanaya dan Arga.

Begitu juga dengan Kenzo dan Safira yang ikut membantu, terlebih lagi Safira yang sangat antusias walaupun keadaan nya yang tengah berbadan dua. Kenzo tentu saja sudah melarang Safira untuk membantu karena takut anak kedua mereka kenapa-napa, tetapi Safira tetaplah Safira si keras kepala dan tak betah diam.

Semua orang tersenyum bahagia melihat sepasang kekasih yang akan menempuh hidup barunya, termasuk Vira yang merupakan sahabat sekaligus kakak ipar Rain karena ia yang sudah resmi menikah dengan Rava 6 bulan yang lalu.

Berbeda dengan Rava, Reva sampai saat ini masih menikmati masa lajangnya bersama para gadis yang terus-menerus mengejarnya, walaupun kedua kembaran nya sudah memiliki keluarga masing-masing, ia bertekad akan mencari pasangan dengan perpaduan IU, Lisa, Rose, Jisoo, Jennie, Irene, Tzuyu, Karina, Dahyun, prim ............

🐣: ga tau diri nih si Reva masa pengennya yang spek bidadari semua, mending ma author aja gmna?:)

Namun, ditengah-tengah kebahagiaan itu ada senyum yang dipaksakan, ada hati yang seakan tersayat, dan ada penyesalan yang begitu mendalam.

Tok tok tok.....

"Ka lo beneran gak papa? Gak usah dipaksain dateng kalo lo gak bisa, heal your heart first." Ucap seorang wanita berparas cantik dari balik pintu kamar mandi.

Wajahnya yang bak pahatan, karena ia yang merupakan blesteran Indonesia-Australia itu nyatanya tak mampu meluluhkan hati seorang pria yang ia kagumi semenjak pertemuan mereka beberapa tahun lalu, pria yang masih terjebak dalam cinta masa lalu nya itu hanya menganggap nya sebagai sahabat.

"Gue gak papa kok, yuk berangkat."
Ucap Azka yang baru saja keluar dari kamar mandi, sebisa mungkin ia menunjukkan senyumnya walaupun tampak jelas jika pria itu habis menangis yang terlihat dari matanya yang memerah.

Setelah 5 tahun lalu ia meninggalkan kota kelahiran nya, untuk pertama kalinya ia kembali karena mendapatkan kabar bahwa Rain akan segera menikah.

Bianca selaku sahabatnya hanya bisa pasrah melihat tingkah sahabatnya itu.

"Bi, yuk berangkat. Kayaknya acaranya udah mulai dari tadi."Ucap Azka sambil meraih jas nya.

Bianca hanya geleng-geleng kepala lalu segera bergegas pergi bersama Azka.

Tak perlu waktu lama, mobil yang digunakan Azka telah tiba di sebuah hotel ternama yang digunakan untuk acara resepsi nya.

Yang pertama kali tertangkap oleh matanya ialah dekorasi indah perpaduan warna putih dan sedikit keemasan, dekorasi indah itu entah kenapa justru membuat dadanya terasa sesak.

"Yuk,"Ucap Azka mencoba menampilkan senyum terbaiknya dan meminta Bianca menggandeng tangannya, begitu melihat seseorang yang ia cari tengah tersenyum bahagia sambil menyalami para tamu undangan.

Bianca mengangguk sambil menautkan tangannya.

"Rain, selamat yah."Ucap Azka dengan senyumnya sambil menyalami tangan Rain.

"Azka,"Ucap Rain karena sedikit terkejut.

"Gak usah kaget banget kali, kayak liat apa aja, gue tau kok gue tambah cakep."Ucapnya pede.

Rain hanya terkekeh sambil mencibir nya,"Gue cuma kaget karna lo bener-bener pulang ke indo."

"Yang bilang bakal bakar apart gue kalo gue gak dateng ke pernikahan nya siapa coba."

Rain meringis mendapat sindiran dari Azka,"Ya kan gue cuma becanda, tapi gakpapa kan jadinya lo inget pulang dan bisa ikut reuni."

Yuda yang melihat wanita cantik yang sudah resmi menjadi istrinya itu tengah bercanda gurau dengan teman sekaligus mantan nya, dengan posesif ia pun merangkul sang istri seakan istrinya itu akan menghilang jika berjauhan sedikit saja dari nya.

"Makasih Az, cie yang pulang-pulang udah bawa gandengan."Ucap Yuda mengalihkan.

"Bawa gandengan juga tetep kalah ama yang udah halal mah,"Timpal Azka yang membuat keempat orang itu terkekeh karena gurauan nya.

"happy marriage, Rain."Ucap Bianca tersenyum lembut.

"Makasih,"Balas Rain dengan senyum lembutnya.

"Yaudah gue sama Bianca mau ngabisin hidangan kalian dulu yah."

"Habisin aja habisin,"Bals Yuda sambil terkekeh.

Setelah selesai memberi selamat dan berfoto Azka dan Bianca turun dan lebih memilih duduk di kursi yang letaknya sedikit pojok.

Azka yang tadinya terus tersenyum sekarang hanya bisa menatap sendu ke arah Rain dan Yuda.

"Are you okey?"Azka menatap sendu wanita dihadapan nya yang tampak sangat khawatir padanya.

Matanya tampak berkaca-kaca, tanpa suara lelaki itu seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Bianca tak tega melihat lelaki yang selama ini mengisi hatinya mencoba terlihat baik-baik saja walaupun tidak dengan hatinya.

Bianca memutuskan untuk keluar membawa Azka dari ruangan tersebut menuju mobil yang tadi mereka kendarai.

Beberapa menit telah berlalu dengan Bianca yang memeluk sahabat nya yang sedang menangis itu. Dadanya terasa sesak, tanpa ia sadari airmatanya keluar begitu saja.

"Az, forget her! Lo juga berhak bahagia, lu-lupain dia please. Banyak wanita diluaran sana yang bakal mencintai lo dengan tulus."

"Termasuk gue, I miss you Az. Gue gak punya keberanian ngomong ini langsung sama lo."-Batin Bianca di tengah tangisnya.

Tiba-tiba tangan Azka terulur untuk menghapus air mata gadis yang selama ini menjadi sahabat nya.

"Gue yang patah hati kok tangisan lo lebih kenceng,"Ucap Azka lalu kembali memeluk Bianca.

"Makasih karna lo selalu nemenin dan menghibur gue,"Ucap Azka sangat pelan.

Cukup lama mereka berada dalam posisi yang sama, "Mau jalan-jalan?"

Bianca mengangguk sebelum akhirnya Azka melajukan mobilnya.

- SELESAI -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang