Part || 16

16K 1.5K 61
                                    

Kenzo menatap dengan penuh rasa bersalah pada adik bungsunya yang tengah berada di pelukan Safira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo menatap dengan penuh rasa bersalah pada adik bungsunya yang tengah berada di pelukan Safira.

Andai saja ia menemukan Rain lebih cepat, Hah... Ia jadi teringat saat ia baru menginjakkan kaki lagi ke Indonesia selama beberapa tahun belakang.

Wanita yang ia temui di hotel, wanita yang menabrak nya, wanita yang... di fitnah oleh Amanda.

Kenzo mengepalkan tangannya, "kamu juga difitnah Rain?"Tanya Kenzo, awalnya Rain terkejut karna ia belum menceritakan tentang ia yang difitnah sebagai wanita murahan.

Rain mengangguk, "tapi Rain bukan wanita murahan kayak kata mereka."Ucap Rain sambil menunduk.

Kenzo lantas langsung mendekat dan memeluk erat sang adik, "iya kakak tau, maafin kakak yah yang kelamaan nemuin kamu, andai kakak bisa lebih cepat mungkin kamu gak akan se menderita ini,"Ucap Kenzo dengan suara bergetar.

"Kakak bakal buat mereka menyesal!"Ucap Kenzo dingin.

Rain menjauhkan tubuhnya dari pelukan Kenzo lalu menggeleng.

"Rain bakal selesaiin sendiri kak, udah cukup selama ini Rain diam dibully sama mereka. Rain mau buktiin kalo Rain gak selemah itu. Rain juga mau berusaha dengan kekuatan Rain sendiri."Ucap Rain.

"Gak Rain! Kakak gak mau kamu kenapa-napa lagi."Ucap Kenzo.

"Iya Rain, kakak sama kak Rava bakal lindungin kamu terus disekolah."Ucap Reva.

Mereka pun berdebat karna tak ingin adik tercintanya mengalami kejadian bully lagi, namun Rain tetaplah Rain. Ia berpegang teguh pada pendiriannya. Bahkan ia mengatakan jika tak ingin identitasnya terbongkar dulu, karna itu akan membuat orang-orang berpura-pura baik padanya hanya karna tak ingin mendapat masalah.

"Kak plis, Sahabat satu-satunya Rain sampai masuk rumah sakit kayak gini. Rain mau mereka sadar sama kesalahan mereka bukannya karna terpaksa."Ucap Rain.

"Okey, kakak gak akan ikut campur identitas kamu juga gak bakal kebongkar, tapi biarin Rava sama Reva jagain kamu, seenggaknya dari jauh. Kakak gak tenang kalo harus lepasin kamu gitu aja Rain."

Rain pun tampak berfikir akan ucapan kakaknya barusan, "dari jauh kan?"Tanya nya yang diangguki oleh Kenzo, "okey Rain setuju,"Ucapnya sambil tersenyum.

Kenzo hanya bisa berdoa akan keselamatan sang adik, biarpun ia tak terang-terangan membalas langsung tapi dipastikan jika orang-orang yang terlibat dengan pembullyan adiknya akan perlahan-lahan hancur.

Kenzo juga berencana memerintahkan anak buahnya untuk mengawasi Rain dari kejauhan.

Tok tok tok...

Percakapan mereka semua pun terhenti ketika ketukan pintu berbunyi.

Safira pun bergegas membukakan pintu, disana ada sepasang suami-istri yang sepertinya ayah dan ibu nya dari Vira sahabat Rain, disana juga ada tiga driver makanan yang sudah siap dengan makanan yang tadi Kenzo, Rava, dan Reva pesan.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang