Part || 44

12.5K 1.2K 102
                                    

Amanda terduduk sambil menutup mulutnya tak percaya, sedari tadi airmatanya tak berhenti meluncur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda terduduk sambil menutup mulutnya tak percaya, sedari tadi airmatanya tak berhenti meluncur.

Tangisan nya menggema dari arah sebuah bilik toilet sekolah, dua berita yang sedang viral di sosial media sekolahnya membuat Amanda tak berani untuk hanya sekedar keluar dari sana.

Berita tentang kehamilannya tersebar begitu saja, begitu juga dengan ayah sebenarnya dari anak yang ia kandung, Amanda juga melihat berita bahwa perusahaan ayahnya sedang diambang kebangkrutan.

Berkali-kali telfon dari Azka ia tolak, sampai akhirnya Azka memberi pesan dengan nada ancaman yang membuat nya tak bisa menolak panggilan tersebut lagi.

"Brengsek! Lo dimana hah?! Kluar trus kita selesain masalah ini!"Bentak Azka dengan nada lumayan tinggi.

"Ma-maaf Az aku gak bermaksud bohongin kamu, aku cinta sama kamu, aku cuma gak mau kamu ninggalin aku."

"Cara brengsek lo itu udah ngehancurin hubungan gue! Pernikahan kita batal, gak sudi gue nikah sama cewek kayak lo!"

Amanda meremas kuat handphone nya begitu Azka mematikan sambungan tersebut secara sepihak.

Sekali lagi ia melihat foto dirinya bersama Papanya Azka yang memasuki salah satu kamar hotel bersama, serta berita kehamilannya yang menumpahkan semua kesalahan pada Azka yang ternyata hanya di jebak.

"Ini yang lo mau kan? Okey gue bakal mati sama lo, gue gak rela lo bahagia di atas penderitaan gue!"Amanda membulatkan tekadnya dan kluar dari toilet tersebut.

Ia mengacuhkan semua hinaan serta cemoohan orang-orang yang ditemuinya di Koridor sekolah.
.
.
.

"Udah Rain lo tenang dulu, Jenny pasti gak bisa kabur lagi kok."Ucap Vira menenangkan.

Bukan Rain orang dibalik tersebarnya berita mengenai Amanda hari ini, ia mencurigai Jenny yang tiba-tiba tidak terlihat lagi setelah jam istirahat berbunyi.

"Gue denger orang tua yang bersangkutan udah dipanggil ke sekolah sama guru-guru,"Ucap Zidan dengan nafas terengah-engah.

Mereka tadi membagi tugas untuk mencari keberadaan Jenny, Namun karena Rava dan Reva mengabarkan jika Jenny sudah tertangkap, jadi Zidan dan Yuda memutuskan untuk kembali ke kantin dimana Rain berada.

Byurrr......

Rain terperanjat kaget begitu segelas es teh manis membasahi hampir seluruh wajahnya.

"Brengsek lo Rain! Lo pura-pura baik dan seolah paling tersakiti tapi ternyata lo nusuk dari belakang! Puas lo bikin gue hancur, hah?!"

Amanda menjambak kuat rambut Rain hingga sang empunya meringis kesakitan.

"Lepas!"Ucap Rain dingin walaupun rambutnya seakan akan terlepas dari kulit kepala sangking sakitnya.

Brukk.....

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang