Rain terbangun dan melihat jam weker yang masih berada di angka pukul 04.00 pagi.
Karna ia sudah terbiasa bangun lebih cepat untuk membuat kue, dan yang sekarang ia lakukan hanyalah berbaring dengan mata yang terus memperhatikan sekitar.
Cukup lama ia terdiam, jujur saja ia tak biasa jika harus berdiam diri dan tak melakukan pekerjaan apapun.
"Eumm....kalo masak gakpapa kali yah?"Gumamnya.
Akhirnya Rain pun memutuskan turun dari kasur dan pergi menuju dapur untuk memasak.
Rain sedikit mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara dari arah dapur, ia pun mempercepat langkahnya untuk melihat siapa yang sedang berada di dapur.
Saat sampai di dapur tubuhnya seakan membeku, disana terdapat seorang wanita yang sedang memasak dengan telaten nya.
Wanita itu melirik ke arah Rain lalu menghela nafas, "Ayah kasih tau kamu kalo Bunda kangen Rain waktu liburan yah Ref,"Ucap Kanaya yang menganggap jika Rain adalah Refa.
Kanaya masih sibuk dengan masakannya sedangkan Rain masih terdiam di tempatnya.
"Bunda gakpapa kok sayang, kamu ngapain lagi pake acara beli wig baru gitu."Ucap Kanaya dengan sedikit terkekeh, tapi ia masih fokus ke masakannya.
Bukan tanpa alasan Kanaya menganggap Rain adalah Refa.
Rain berdiri memang tidak jauh dari dapur yang lampunya dihidupkan, tapi lampu dibelakang Rain belum Kanaya hidupkan.
Selain terkendala penerangan, Refa juga itu pernah memakai Wig rambut pendek untuk menghibur sang Bunda yang terkadang rindu dengan anaknya yang hilang.
Jadi Kanaya menyangka jika yang berdiri itu adalah Refa yang sedang menghiburnya, karna saat liburan kemarin ia menangis dipelukan sang suami saat melihat ada anak kembar yang sedang bermain, yang justru mengingatkan nya pada Rain anaknya yang hilang.
"Kamu kok tumben bangun sepagi ini, azan subuh aja belum."Ucap Kanaya heran, karna Refa adalah tipe anak yang susah bangun pagi, bahkan ia perlu membangunkan nya dengan tenaga ekstra.
"Oh iya, titipan kamu udah Ayah sama Bunda beliin, tuh ada di Sofa."Ucap Kanaya lagi.
Kanaya dan Arga memang pergi liburan untuk merayakan hari pernikahan mereka, sekaligus untuk menenangkan diri.
Memang seharusnya pagi kemarin mereka sudah pulang, tapi karna ada urusan mendadak akhirnya mereka baru sampai rumah pukul 1 malam.
"B-bunda,"Ucap Rain lirih.
Kanaya yang mendengar itupun sontak menoleh, ia ingin memastikan jika yang ia dengar halusinasi atau bukan.
Jantungnya Kanaya seakan berpacu kencangnya, "apa tadi cuma halusinasi?"-batin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Ficção Adolescente[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...