Byurrrrrr......
"B-buka, tolongggggg........"Teriak Rain dari dalam salah satu bilik WC.
Rain hanya bisa memeluk dirinya sendiri karna tak ada satu orangpun yang menanggapi teriakan nya.
Ia yang sedang menggigil hanya bisa menangis karna tak tahu bagaimana cara keluar dari kamar mandi tersebut.
"Hikss... Nek Rain takut,"Ucap Rain lirih disela-sela tangisnya.
Sudah beberapa hari ini Rain selalu dikerjai secara diam-diam, Sepatu nya yang dibuang ke dalam kloset, baju olahraga nya yang dibuang, ia yang dikunci dikamar mandi, bahkan tas sekolah nya terkadang sudah berada di dalam tempat sampah.
Tetapi sampai detik ini Rain tidak tahu siapa pelaku yang sudah membully nya terus menerus.
Rain sudah pernah mengadukan semua hal yang dialami nya kepada pihak sekolah, tetapi tanggapan mereka nihil.
Guru-guru seakan menutup mata dengan semua kejadian yang dialami Rain hanya karna mereka tak ingin nama sekolah tersebut tercoreng.
Waktu demi waktu terlewati, Rain bahkan tidak tahu sudah berapa jam ia ketiduran di toilet tersebut.
Tiba-tiba pintu toilet terbuka.
"Astagfirullah,"Ucap seseorang yang mengagetkan Rain.
"Ngapain jam segini masih di sekolah neng, duh kasian pisan eneng pasti dikerjain yah."Ucap ibu-ibu petugas kebersihan tersebut.
"M-makasih buk, untung ibuk datang kalo gak Rain pasti semalaman disini."
"Iya neng, ibuk mah emang selalu bersihin kamar mandi jam segini, pantes aja ada tulisan kamar mandi rusak ternyata ada yang dikerjain, yang sabar yah neng."
"Iya buk, kalo boleh tau sekarang jam berapa yah?"
"Jam 5 sore neng,"
"Sekali lagi makasih yah buk, Rain pulang dulu."Pamit Rain yang diangguki oleh ibu-ibu tersebut.
.
.Rain memutuskan untuk langsung ke Cafe, bajunya yang tadinya basah pun sudah kering di badannya.
Ia merasa badannya seakan akan demam, tetapi Rain mencoba bertahan karna hari ini merupakan hari gajian nya, jika ia tak berkerja dan tak mengambil gajinya bagaimana ia akan membayar uang sewa rumah.
"Ayo Rain kamu pasti kuat,"Ucapnya mencoba menguatkan dirinya sendiri.
Setibanya di Cafe Rain hanya bisa menunduk ketika mendapati Chika yang melotot padanya.
"Bagus yah, mentang-mentang dimanjain sama kak Sinta lo jadi seenaknya, kenapa gak sekalian gak usah dateng lagi."
"M-maaf kak, tadi Rain ada masalah dikit di se-"
"Alesan mulu, cepet ganti baju sana!"Potong Chika.
Rain pun hanya bisa menurut, biasanya Sinta yang akan datang membelanya, tetapi wanita itu sedang ada keperluan dan tidak bisa datang ke toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...