Part || 39

10K 1K 95
                                    

Suasana pagi dengan gerimis yang tak terlalu lebat membuat orang-orang hanya ingin meringkuk dan berlindung di selimut tebal mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pagi dengan gerimis yang tak terlalu lebat membuat orang-orang hanya ingin meringkuk dan berlindung di selimut tebal mereka.

Tapi tidak, hari ini merupakan hari pertama bagi siswa-siswi SMA Tunas bangsa untuk kembali bersekolah setelah libur 2 minggu.

Begitu juga dengan Rain, ia dan kedua saudara kembarnya mempercepat langkah mereka dikarnakan sudah hampir terlambat, Rain juga mengeratkan jaket nya karna hawa dingin yang semakin terasa saat hujan semakin deras.

Langkah Rain terhenti di depan pintu begitu melihat pemandangan yang membuat hatinya terasa sesak.

Azka berada disana dengan senyum dan sesekali terkekeh bersama Amanda.

Reva yang tadinya tak melihat Rain berhenti mendadak pun tak sengaja menabrak tubuhnya, "kenapa berenti sih R-"Reva dan Rava saling pandang begitu melihat pemandangan yang di lihat oleh adik mereka.

Rain pun dengan kesal segera pergi ke bangku nya dengan meletakkan tas lumayan kasar yang membuat tatapan orang-orang tertuju padanya, termasuk Azka yang tidak menyadari keberadaan Rain.

Vira yang tadinya sibuk menyalin catatan pun dibuat kaget oleh Rain hingga tanpa sengaja catatan nya sedikit tercoreng.

"Yahh Rain kecoret kan lu sih pagi-pagi gak santai, pinjem tipe-x dong, jan pelit-pelit lo pada, makasih."Ucap Vira begitu Rava memberikan tipe-x nya.

Reva yang baru duduk pun berdehem lumayan kencang sambil menghadap samping tepatnya berhadapan langsung pada Azka, "eh Azka, tadi kok gue kayak gak liat lo, bahagia banget kayaknya lo pagi-pagi."Ucap Reva sambil melirik sekilas ke arah Amanda.

"Maksud lo apaan sih Rev,"Ucap Azka lalu kembali menghadap ke depan karna guru yang sudah datang.

Pelajaran sudah dimulai dengan materi baru, "nah siapa yang bisa jawab pertanyaan di papan tulis nanti bapak kasih nilai tambahan,"Ucap Pak yusuf selaku guru matematika mereka.

Rain segera mengangkat tangannya begitu juga dengan Amanda, "yak Amanda silahkan di jawab,"Ucap pak yusuf memberikan spidol pada Amanda.

Tak perlu waktu lama Amanda berhasil menyelesaikan soal di papan tulis, dengan senyum bangganya ia melewati Rain dan kembali ke bangku nya.

"Em ini kurang tepat ya, ada yang tau salah nya dimana?"Tanya pak yusuf begitu melihat hasil pekerjaan Amanda.

"Salah di pangkat yang awal pak jadi jawaban akhir nya 3,32."Ucap Rain sambil mengangkat tangannya.

"Nah bener, coba perbaiki Rain."Dengan mudah Rain menyanggupi nya dan menyelesaikan soal tersebut dengan sempurna.

Sebelum kembali ke bangkunya Rain tak sengaja kontak mata dengan Amanda yang terlihat sedang menatapnya tajam, Rain balik menatapnya dengan senyum miring dan sedikit menaikan alis kirinya.
.
.
.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang