"Rain belum pulang juga?"Tanya Azka tanpa memalingkan wajah dari game yang saat ini sedang ia mainkan bersama Rava dan Reva.
"Lo udah nanya ini 8 kali, kalo udah pulang gak mungkin Rain gak keliatan batang idungnya."Ucap Reva.
"Lo pacaran sama Rain?"Tanya Rava yang langsung membuat Azka menghentikan permainan nya, begitu juga dengan Reva yang langsung menatap heran pada Reva dan Azka.
"Lo tau darimana? Dari Rain?"
"Gilak! Lo beneran pacaran sama adek gue? Wah parah bisa-bisanya Rava tau tapi gue gak tau,"Cerocos Reva.
"Cuma nebak,"
"Mampus, gue gak bisa ngelak lagi."-batin Azka.
"Sejak kapan?"Tanya Rava dingin sambil menyeruput minuman nya.
"Seminggu yang lalu,"Rava mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Papa lo tau? hubungan lo sama Amanda gimana? Gue gak ngelarang lo, tapi kalo sampe adek gue nangis karna lo yang gegabah ngambil tindakan, gue gak akan tinggal diem Az!"Azka terdiam mendengar ucapan Rava, begitu juga dengan Reva yang belum paham situasi.
"Awalnya gue harap lo bisa selesaiin masalah lo sama Papa lo dulu baru mutusin buat macarin Rain, tapi udah kejadian kan? Jadi gue minta jangan pernah lo sakitin adek gue, cukup luka yang selama ini dia pendem lo jangan nambah luka nya dia."Ucap Reva yang diiringi suara bel rumah.
Ia pun beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu.
"Loh? Yuda gak nganter Rain?"Tanya Rava karna melihat taksi yang baru hendak pergi.
"Tadinya Yuda mau nganterin, tapi Rain gak bolehin karna kan Yuli masih sakit,"Rava mengangguk paham.
Begitu memasuki ruang keluarga, Rain sedikit terkejut akan keberadaan Azka disana.
"Bunda mana kak?"Tanya Rain untuk mengalihkan perhatian nya.
"Nganterin kak Safira ke butik ngambil baju."
Azka berdehem yang membuat Rain dan Rava menoleh padanya, "gue pulang dulu yah, udah malem."
Rava mengangguk,"anterin ke depan gih Rain."
Rain mengangguk menuruti ucapan kakaknya, dan mengantar Azka keluar.
"Kamu pasti capek, mandi trus langsung istirahat aja."Ucap Azka yang diangguki oleh Rain.
"Ka-kamu udah lama disini?"Azka sedikit menarik senyumnya begitu mendengar Rain menggunakan kata aku-kamu.
Tangan nya pun terulur dan mengacak lembut rambut Rain, "Lumayan, kan nungguin mbak pacar."
"Maaf, karna gak nepatin janji buat gak lama-lama."Ucap Rain sambil menunduk.
"It's okay, yang penting kan kamu udah pulang,"Ucap Azka dengan senyuman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...