Part || 40

11.1K 1.1K 59
                                    

"Rain kok ke toilet nya lama banget ya?"Celetuk Vira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rain kok ke toilet nya lama banget ya?"Celetuk Vira.

Yuda segera berdiri dari tempat nya, dari tadi sebenarnya ia ingin menanyakan keberadaan Rain, tapi begitu mendengar ucapan Vira entah kenapa ia jadi merasa tak tenang.

"Lo mau kemana?"Tanya Reva.

"Nyari Rain,"Ucap Yuda dan langsung pergi tanpa memperdulikan ucapan yang lainnya.

Yuda segera pergi ke arah toilet wanita dan menanyakan pada salah satu siswi yang baru saja keluar dari toilet, tetapi siswi tersebut mengatakan jika Rain tidak ada di toilet.

"Rain dimana ya? Apa ke kelas?"Gumam nya.

Yuda memutuskan untuk mencari Rain di kelas mereka, "roti sama minuman nya gue beli yah,"Ucap Rain pada seorang siswi yang baru saja lewat.

"Ga-gakpapa kok kak buat kak aja,"Ucap wanita itu gugup.

"Lo kenal gue?"wanita itu mengangguk.

"Kak Yuda lumayan terkenal di kelas aku, oh iya kenalin kak nama aku Jingga."

Yuda hanya ber'oh'ria mendengar nya,"thanks ya jingga buat rotinya, gue duluan."Yuda segera pergi dari sana dengan membawa sebungkus roti dan minuman di tangannya.

Samar-samar ia mendengar suara tangis wanita yang semakin terdengar jelas, ia pun mempercepat langkahnya dan mendapati Rain yang sedang menangis dan menelungkupkan wajahnya.

"Rain? Lo kenapa?"Tanya Yuda pelan namun tak mendapat jawaban dari Rain.

"Ada yang ganggu lo? Atau ada yang sakit?"Tanya nya khawatir.

Rain mulai mengangkat wajahnya, dan terlihat lah wajah Rain yang sudah dipenuhi airmata dengan hidung yang sedikit memerah, di wajahnya juga terlihat jelas bekas jari tamparan.

"Rain pipi lo? Siapa yang nampar lo?!"Yuda memegang pipi sebelah kiri Rain menggunakan tangannya.

"A-azka lebih milih Amanda, sa-sakit Yud,"Ucap Rain sesenggukan.

Yuda menggertakkan gigi-gigi nya karna kesal Azka sampai membuat Rain menangis seperti ini, ia tak suka melihat Rain selemah dan sehancur ini hanya karna seorang Azka.

Yuda yang hendak pergi melabrak Azka pun segera ditahan oleh Rain, Rain menggelengkan kepalanya yang membuat Yuda menghembuskan nafas kasar dan beralih mengambil kursi untuk duduk disebelah Rain.

"Trus yang nampar lo siapa? Azka juga?"Yuda mencoba meredam amarah nya, kalau sampai benar orang yang menampar Rain adalah Azka, ia tak akan segan-segan untuk menghajar habis lelaki yang berani menampar Rain.

Rain kembali menggeleng, akhirnya ia menjelaskan semua kejadian nya pada Yuda.

Yuda beralih memeluk Rain yang kembali menangis, ia sedikit menepuk-nepuk punggung Rain untuk menenangkan nya.

"Udah, lo gak usah mikirin cowok brengsek itu lagi Rain, biarin dia nyesel dengan sendirinya, masih banyak orang yang sayang sama lo."Ucap Yuda menenangkan Rain.

Jujur saja Yuda tak menyangka Azka berbuat hal seperti itu, tetapi disatu sisi ia beruntung karna bukan Rain yang menjadi korban Azka.

"Lo pasti belum makan kan? Makan ini dulu gih,"Ucapnya lembut sambil memberikan roti dan minuman yang tadi ia pegang.

Rain mengambil dan langsung memakan roti pemberian Yuda dengan lahap karna memang perutnya sudah lapar,"pelan-pelan makan nya,"Yuda memberikan minuman agar Rain tak tersedak.

"Makasih,"Ucap Rain pelan.

Yuda tersenyum lembut sambil mengusap pucuk kepala Rain, "masih laper ya?" Tanya Yuda yang diangguki ragu-ragu oleh Rain, "nanti kita beli makan ya, udah mau bel soalnya."

Rain mengangguk sebelum akhirnya ia sadar akan sesuatu, "mata gue bengkak ga Yud? Keliatan banget gak habis nangis nya?"Tanya Rain mulai panik karna jujur saja ia belum mau terus-terusan menjelaskan kejadian tadi, ia hanya ingin melupakan nya sementara.

Yuda terkekeh geli melihat tingkah Rain yang menurutnya menggemaskan, "Ish lo kok ketawa sih?!"Ucap Rain kesal.

"Gue ada jaket,"Yuda beralih ke bangkunya lalu mengambil jaketnya.

"pake aja sekalian topi jaket nya dipake,"

Rain hanya menurutinya, setelah menutupi sebagian wajahnya ia memutuskan untuk tidur sebentar dengan beralaskan tangannya.

Tak perlu waktu lama Rain lamgsung tertidur, sedangkan Yuda hanya diam sambil memperhatikan Rain yang mulai tenang dan tertidur dengan nafas teratur.

"Gue harap lo bahagia terus Rain,"Ucap Yuda pelan sambil menyelipkan Rambut Rain yang menutupi wajahnya ke belakang telinga Rain.

*****

Beberapa hari telah berlalu, Amanda pun semakin menjadi-jadi membully Rain saat wanita itu sedang sendirian, Amanda dkk juga semakin parah dalam membully Jenny yang sekarang kehidupan sekolah wanita itu sudah suram karna terlalu sering dibully.

Namun kali ini Jenny berhasil bersembunyi di salah satu bilik kamar mandi saat Amanda sibuk mengintai keberadaan nya.

"Kemana coba cewek sialan itu!"Ucap Amanda kesal.

Raya dkk ikut mendengus kesal karna tak kunjung menemukan keberadaan Jenny.

Tak lama kemudian Amanda tersenyum simpul saat melihat Rain yang baru saja memasuki toilet, "yuk gas guys,"Ucapnya yang dipahami oleh teman-temannya.

Amanda menginterupsi kan salah satu temannya untuk berjaga di depan pintu toilet.

"Hai, jangan lupa dateng di acara gue dan Azka minggu depan yah,"Ucap Amanda yang diiringi gelak tawanya saat melihat wajah Rain yang terdiam.

Rain dengan cepat mencuci tangannya dan hendak beranjak dari sana, namun pergerakan nya di hadang oleh Amanda dan Raya.

"Yang nyuruh lo kluar siapa?"Tanpa aba-aba Amanda mendorong Rain hingga wanita itu terjatuh kelantai.

"Pegang,"Ucapnya dingin lalu berjalan ke arah ember yang berisi air bekas perasan pel, Rain mencoba memberontak tetapi tangannya di pegangi oleh kedua teman Amanda.

Byurr......

Rain terdiam ditempat ketika separuh badannya basah akibat air perasan pel, hanya ada bau busuk dan amis yang tercium di indra penciuman nya yang membuat wanita itu hampir muntah sangking baunya.

Tanpa belas kasihan Amanda menginjak salah satu telapak tangan Rain yang membuat wanita itu terpekik kesakitan, Amanda sengaja meluapkan emosi nya karna mengingat Azka yang sering salah menyebut namanya sebagai Rain.

Setelah dirasa puas Amanda mengajak teman-temannya untuk pergi dari sana.

Rain hanya bisa menangis sambil memegangi tangannya, perlahan-lahan salah satu bilik toilet pun terbuka.

Jenny menutup mulutnya karna kaget melihat penampilan Rain yang habis dibully oleh Amanda dkk tadi.

"Sorry gue tadi gak nolongin lo,"Ucapnya sambil membantu Rain berdiri.

"Gakpapa gue paham kok, gue tau lo juga sering dibully sama Amanda."Rain paham karna siapa juga yang ingin jadi sasaran bully ketika membantu korban bully saat dibully.

"Lo ganti baju aja, pake hoodie gue dulu buat sementara," Jenny melepaskan hoodie nya lalu memberikan nya pada Rain.

TBC
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen sebanyak-banyaknya:D

Jangan lupa follow!!!!

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang