Part || 19

15.5K 1.5K 312
                                    

Rava dan Reva sedikit tersenyum melihat adiknya yang sedang memakan siomay dengan lahap nya, walaupun hanya dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rava dan Reva sedikit tersenyum melihat adiknya yang sedang memakan siomay dengan lahap nya, walaupun hanya dari kejauhan.

Sedangkan di meja lainnya Amanda dkk sedang kesal, ditambah lagi Azka yang terus memperhatikan Rain dengan wajah sendu.

"Azka, nanti malam Papa minta kamu dateng kerumah, bisa kan?"Tanya Amanda.

Azka menggeleng,"Gak! Gue sibuk."Ucapnya lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Udahlah Man, mungkin Azka memang lagi sibuk, kan ada gue."Ucap Gio dengan percaya dirinya.

"Ini semua karna cewek gembel itu,"Ucap Amanda sambil menatap tajam ke arah Rain.

"Iya, kayaknya dia masih belum sadar posisi tuh, udah miskin belagu lagi!"Ucap Jenny memanas-manasi.

"Pokoknya gue harus cari cara supaya kak Rava Reva, sama Azka jadi benci sama tuh cewek gembel."

"Iya, kita selalu dukung lo kok, ya kan Gi?"Ucap Raya.

"E-eh Iya,"Ucap Gio ragu, jujur saja ia kasihan melihat Rain yang selalu dibully.

Ia juga sempat merasa bersalah, tapi rasanya ia tak sanggup menolak permintaan Amanda gadis yang selalu ia dambakan sedari lama.

"Amanda juga menderita, jadi gak ada salahnya kan kali ini dia bahagia?"-Batin Gio meyakinkan dirinya sendiri.

Gio sadar jika Amanda hanya menganggap nya teman masa kecil tapi selalu berada didekat nya disaat Amanda sedih dan senang sudah membuat Gio bahagia, setidaknya ia bisa menghibur Amanda ketika semua orang menolaknya.
.
.
.

Rain duduk dibawah pohon besar tempat ia menunggu kakaknya Rava dan Reva, sama seperti dimana ia diturunkan tadi pagi.

Huftt..... Sudah kesekian kalinya Rain menghela nafas berat, "masih lama gak yah,"Ucapnya.

Tintt... Tintt...

Rain mendongak karna mendengar suara klakson motor, yang ternyata adalah Azka.

"Ngapain?"Tanyanya canggung, Rain yang tak berniat menjawab pun hanya menggeleng dan enggan menatap Azka dikarnakan ia masih sedikit kesal dengan nya.

"Mau aku antar pulang?"Tanyanya lagi.

Azka yang merasa diacuhkan pun turun dari motornya lalu duduk disamping Rain.

"Masih marah?"Tanyanya yang masih saja diacuhkan oleh Rain.

Cukup lama hanya ada keheningan diantara mereka, "maaf,"Ucap Azka yang membuat Rain sedikit melirik nya namun ia kembali ke tatapan awal.

"Aku tau aku salah Rain, maaf sempat gak percaya sama kamu."Ucapnya penuh penyesalan.

Azka pantang menyerah meski Rain mengacuhkan nya, Ia meraih tangan Rain lalu menggenggam nya erat.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang