"Kamu janji bakalan dateng kan Azka? Pliss kali ini aja,"Ucap Amanda dengan tangan gemeteran.
Sedangkan Azka disebrang sana hanya diam mendengarkan apa yang Amanda katakan di telfon.
"Please ka, gue mohon."Ucap Amanda lirih.
"Kan gue udah bilang kalo gue gak bakal lanjutin pertunangan ini!"Ucap Azka dingin.
"Gue janji gak bakal halangin lo batalin pertunangan kita, tapi gue mohon dateng kali ini aja, gue takut kalo lo gak dateng Papa malu didepan temen-temennya, gu-gue gak mau dipukulin lagi Ka,"Ucap Amanda.
Cukup lama Azka terdiri hingga akhirnya ia menyetujui permintaan Amanda, "Okey, jam berapa?"
"Jam 8 malem, lo beneran dateng kan?"Tanya Amanda yang dibalas deheman oleh Azka, lalu sambungan telfon tersebut terputus.
Amanda sedikit kesal karna Azka langsung mematikan sambungan telfon mereka tanpa menjawab pertanyaannya, tapi ia sedikit lega, setidaknya Azka mau datang kali ini.
"Pasti karna Rain kan?"Ucap Amanda sambil tertawa miris.
******
*8.00 Pm
Azka duduk diam dimeja makan tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Saat ini ia benar-benar sedang kesal karna Papa dari Amanda terus membangga-banggaknnya didepan teman-teman bisnisnya, bahkan ia tak malu-malu terus mengatakan jika Azka dan Amanda memang ditakdirkan berjodoh.
"Ck, kalo gak mikir dia suka mukulin Amanda udah gue sumpelin tuh mulut tua bangka,"-Batin Azka kesal.
"Nak Azka kok diam aja? Gak perlu malu-malu gitu,"Ucap salah seorang rekan Kerja Papa nya Amanda, namun tak dihiraukan oleh Azka.
"Kalo anak gadis saya, saya surah deketin salah satu Putra keluarga Bintara,"Ucap salah satu dari mereka.
"Iya iya, bagus juga rencana kamu, andai aja anak bungsu keluarga Bintara tidak diculik waktu kecil, pasti anakku sudah ku suruh untuk segera melamarnya,"Ucap yang lainnya diikuti tawa semua orang.
"Apa sih om, kan Amanda udah dianggap pengganti anak bungsu nya Bunda Kanaya sama Ayah Arga jadi gak usah diinget-inget lagi."Ucap Amanda sambil tersenyum.
Jujur saja ia kurang suka jika orang-orang selalu mengingat anak bungsu keluarga Bintara yang hilang diculik, ia tak ingin kehilangan orang-orang yang begitu menyanyangi nya, bagi Amanda Rain sudah pasti sudah meninggal.
"Ahaha iya-iya, memang hebat anak kamu ini Don, satu kali mendayung dua pulau terlampaui."Ucap salah satu rekan kerja Papanya Amanda sambil tertawa lebar.
"Iya dong anak siapa dulu hahah, oh iya kemungkinan acara pertunangan Amanda dan Azka mau aku usulin dimajukan jadi sebulan lagi, kalian semua harus datang yah."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...