Part || 18

16K 1.6K 719
                                    

Suasana meja makan di keluarga Bintara terlihat hangat dan harmonis, dengan Rain yang terus berdecak kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana meja makan di keluarga Bintara terlihat hangat dan harmonis, dengan Rain yang terus berdecak kagum.

"Udah lama gak liat mereka sebahagia ini, akhirnya rumah ini kembali hangat,"-Batin Kenzo dengan senyumnya.

Tingg.....

Tiba-tiba satu pesan masuk ke handphone nya, ternyata pesan itu berasal dari dokter kenalan nya yang mengetes DNA nya dan Rain kemarin.

Kenzo memang meminta tes DNA dengan cara tercepat, hasilnya pun sudah keluar.

Kenzo tersenyum simpul melihat kecocokan darahnya dengan darah Rain melalui foto yang dikirimkan oleh dokter kenalan nya.

Kenzo berdiri lalu memeluk erat sang adik yang baru saja keluar dari dapur karna ingin mencuci tangan di wastafel.

"Kenzo?"Tanya Kanaya heran melihat anak sulungnya.

"Kali ini Kenzo gak salah Bund, Rain adik Kenzo."Ucap Kenzo dengan senyuman nya yang tak luntur.

Mereka semua bahagia yang disambut dengan tangis haru, Safira pun ikut bahagia karna akhirnya kali ini mereka tak salah lagi.

Begitu juga dengan Rain, ketakutan serta kecemasan nya akhirnya sirna, ia sangat bahagia karna diberi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga nya.
.
.
.

"Rain turun disini aja,"Ucap Rain pada kedua kembarannya.

Sehabis sarapan tadi, mereka bertiga berangkat ke sekolah bersama-sama, tapi di pertengahan jalan Rain meminta kakaknya untuk menurunkan nya.

"Tapi ini masih jauh banget Rain, Gimana kalo di halte dekat sekolah aja?"Usul Rava karna tak tega kalau harus menurunkan adiknya sejauh ini.

"Gakpapa kak, Rain kan udah biasa jalan jauh. Rain kan juga udah bilang kalo gak mau orang-orang tau dulu kalo Rain anggota keluarga Bintara, Rain mau mereka gak beda-beda kan Rain cuma karna materi, apalagi kalo mereka pura-pura baik cuma karna tau Rain adik kalian."

Rava dan Reva mengangguk paham akan maksud adik mereka, "Okey, tapi kalo ada apa-apa kamu hubungin kakak yah."

"Nih kamu pake handphone kakak dulu, pulang sekolah nanti kita beli handphone buat kamu."Ucap Reva memberikan handphone nya.

Rain mengangguk, walaupun ia juga sebenarnya tak mengerti cara menggunakan nya.

Setelah dirasa aman Rain turun dari mobil tersebut.

Dengan berat hati Rava dan Reva pun pergi duluan kesekolah dan meninggikan Rain yang berjalan kaki.

Rain tersenyum simpul melihat handphone yang diberikan kakaknya tadi, terlebih lagi setelah melihat wallpaper handphone tersebut adalah foto mereka bertiga sewaktu bayi.

Ia pun memasukan handphone tersebut ke dalam tas karna tak yakin bisa menggunakan nya atau tidak.

Dengan diiringi senandung kecil Rain berjalan menyusuri jalan yang tidak terlalu ramai.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang