Part || 45

15.9K 1.3K 117
                                    

Rain dan Yuda memasuki ruangan kepala sekolah yang terdengar ricuh bahkan dari luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rain dan Yuda memasuki ruangan kepala sekolah yang terdengar ricuh bahkan dari luar. Di dalam sana terdapat Papanya Azka dan Papanya Amanda yang sedang memohon pada Arga.

Arga yang melihat putrinya datang langsung merangkul pundak putrinya, "Anak saya mungkin akan memaafkan kalian, tapi saya sebagai orangtua tidak akan rela saat mengetahui anaknya dibully dan caci-maki."

"Saya tau saya salah, tapi saya mohon untuk pak Arga meberikan saya kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan saya,"Mohon papanya Amanda.

"Papa apaan sih pa, keluarga kita juga bukan keluarga yang gampang dihancurkan!"Ucap Amanda.

"DIAM KAMU! Gara-gara kamu saya jadi terlibat,"Bentak pria paruh baya itu.

Amanda tau jika keluarga Bintara memang keluarga memanglah keluarga yang tidak diragukan lagi kekayaannya, apalagi semenjak Kenzo bergabung di perusahaan keluarga tersebut, tetapi yang tidak diketahui Amanda ialah, perusahaan yang selama ini dibagga-banggakannya ternyata masih dibawah naungan perusahaan keluarga Bintara.

"Seharusnya kalian sadar! Kalian juga memiliki anak, apa kalian mau anak kalian di perlakukan begitu? dan kamu,"Tunjuk Arga pada papanya Amanda.

"Jangan kira saya tidak tau kalau kamu sering menyalahgunakan kekayaan kamu hanya untuk sekedar membuat anak-anak yang berprestasi di sekitar Amanda tersingkirkan. Termasuk anak saya Rain, kamu berniat menyingkirkan anak saya juga kan?!"Papanya Amanda terdiam tak bisa mengelak lagi.

"Dan kamu,"Tunjuk nya lagi pada Papanya Azka, "kamu pria brengsek yang memanfaatkan keadaan, bahkan kamu juga orang yang mendukung setiap tindakan buruk Amanda."

Semua orang yang berada di ruangan tersebut terdiam, sedangkan Kanaya mencoba menenangkan suaminya.

"Kalian fikir kehilangan perusahaan sebanding dengan penderitaan anak saya selama ini?"

Rain menatap sendu pada ayahnya yang berdiri dengan gagah membelanya di depan orang-orang, Sedari kecil Rain selalu menghayal jika ia memiliki orang tua yang akan selalu ada untuk nya, sosok ibu yang akan mendengarkan keluh kesahnya, sosok ayah yang akan membelanya.

"Ayah, makasih."Rain memeluk Ayahnya dengan airmata haru yang terus mengalir.

"Rain sayang kalian semua,"Ucapnya lirih.

Rain sangat-sangat bersyukur telah dipertemukan lagi oleh keluarga yang begitu menyayanginya.

Rentetan kejadian yang ia alami sedari kecil memang tak lah mudah untuk dilalui, hinaan bahkan cacian sering ia dengar dari orang-orang sekitarnya, tapi sekarang ia memiliki orang-orang yang akan selalu pasang badan jika ada yang menyakitinya.

Sederhana, namun begitu Rain dambakan.

Ayah, ibu, kakak, saudara, sahabat, teman. Dulu itu semua hanyalah angan-angan bagi seorang Rain.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang