Part || 5

15.7K 1.4K 12
                                    

Bel sudah berbunyi menandakan jam istirahat sudah berakhir, kegiatan belajar mengajar pun kembali dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel sudah berbunyi menandakan jam istirahat sudah berakhir, kegiatan belajar mengajar pun kembali dimulai.

Tapi tidak dengan seorang pria yang sedang memejamkan matanya di sofa yang terdapat di rooftop sekolah.

Azka hanya memejamkan matanya sambil menikmati angin yang berhembus diwajahnya.

Setelah dari kantin tadi ia enggan untuk kembali ke kelas.

Ia juga tak tahu dengan perasaan nya saat ini, disatu sisi ia tahu kalau ia sudah memiliki calon tunangan, tapi disisi lain bayang-bayang Rain selalu melintas di fikiran nya.

Walaupun ia sudah mengenal Amanda sedari ia kecil, entah kenapa tidak ada rasa suka yang bisa ia berikan padanya.

Ada rasa berbeda saat ia melihat Rain tertawa, ia bisa ikut bahagia hanya dengan melihat senyum wanita itu.

"Azka harus gimana mah,"Ucap Azka pelan.

Jujur saja selama ini hidupnya sudah diatur oleh Papanya, mulai dari sekolah, teman, pekerjaan, bahkan calon istrinya.

Ia hanya ingin sekali saja bisa memilih apa yang benar-benar ia inginkan tanpa harus adanya suatu paksaan.

"Coba aja mama masih ada disini, pasti papa bakal nurut kan kalo mama yang bilang kalo Azka gak mau dijodohin,"

Tapi itu semua hanya harapannya, mama nya yang sangat ia sayangi itu meninggal 5 tahun lalu akibat penyakit yang ia derita selama ini.

Papa Azka yang begitu mencintai istrinya enggan untuk menikah kembali dikarnakan baginya cintanya hanya untuk mendiang istrinya dan biarlah terkubur bersamanya.

Walaupun keluarga serta sahabat nya selalu menyarankan Papa Azka untuk menikah kembali, ia selalu mengelak dan lebih menyibukkan diri ke bisnis nya.

Brukkk......

Sebuah kaleng tanpa sengaja jatuh dan menggelinding ke arah Azka.

Azka yang terkejut pun sontak saja berdiri dan melihat siapa yang baru saja menjatuhkan kaleng tersebut.

Samar-samar ia mendengar suara mengaduh dari balik tong yang ada di rooftop tersebut.

"Ngapain lo?"Ucapnya ketika melihat seorang wanita berada disana.

Saat wanita itu membalikkan badan, Azka sedikit terkejut mengetahui jiah wanita itu adalah Rain, wanita yang sedang ia fikirkan tadi.

Pantas saja ia tak melihat keberadaan Rain dikantin tadi, ternyata wanita itu sedang berada di rooftop.

"Lo gak papa?"Tanya Azka sambil memegang kepala Rain untuk memastikan ia terluka atau tidak, ia yakin kepala Rain sangat kesakitan karna membentur tumpukan kaleng.

"G-gak papa kok,"Ucap Rain gugup.

Azka memicingkan matanya karna melihat ada yang aneh dari wanita ini, seperti ia sedang menyembunyikan sesuatu di balik badannya.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang