Part || 20

15.8K 1.6K 563
                                    

Saat ini Kanaya dan Rain serta seorang bodyguard sedang berada di Mall, mata Rain terus saja berbinar ketika melihat megahnya Mall yang ia kunjungi saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Kanaya dan Rain serta seorang bodyguard sedang berada di Mall, mata Rain terus saja berbinar ketika melihat megahnya Mall yang ia kunjungi saat ini.

"Ayo sayang,"Ucap Kanaya membuyarkan lamunan Rain.

Kanaya sedikit terkekeh gemas melihat anak bungsu nya itu terus berdecak kagum, "kamu seneng?"Tanyanya yang langsung diangguki dengan antusias oleh Rain.

"Kamu mau pilih yang mana? Coba Rain pilih-pilih yah, Bunda kesana sebentar"Ucap Kanaya ketika mereka sedang berada di sebuah toko baju.

Mata Rain menatap sekitar, baju-baju disana terlihat bagus-bagus, namun pandangan Rain tertuju pada sebuah hoodie yang menarik perhatian nya.

Rain memegang hoodie tersebut dengan senyum merekah diwajahnya, "kayak mirip punya Zidan,"Ucapnya pelan.

Namun ketika melihat harga yang tertera disana, Rain langsung mengembalikan nya.

"Gila, masa jaket kayak gitu harganya 1,34 juta, hampir sama kayak gaji Rain 3 bulan."-Batinnya.

Kanaya yang melihat gelagat anaknya dari kejauhan pun datang mendekatinya.

"Kenapa sayang? Kamu mau hoodie ini? Kenapa dikembaliin?"Tanya Kanaya.

"E-engga jadi Bunda, harga nya mahal banget,"Ucap Rain dengan sedikit berbisik.

Kanaya terkekeh geli melihat Rain yang berbisik karna tak enak jika didengar orang lain, tapi juga ada rasa nyeri dihati nya ketika mendengar ucapan Rain.

"Gakpapa sayang, kamu boleh pilih bebas yang mana aja."

"Tapi mubazir Bund, Rain beli baju biasa aja deh, kan uangnya bisa dipake buat orang yang gak mampu."Ucap Rain, ia jadi teringat dengan orang-orang yang ia temui, jangankan memakai baju mahal untuk makan saja mereka harus banting tulang, baju yang mereka pakai pun sudah terlihat lusuh dan tak layak lagi dipakai.

Rain dulu beruntung karna terkadang tetangganya memberikan baju yang masih layak pakai, ia juga mendapatkan pekerjaan yang bisa membuat nya membayar uang kontrakan, jika Sinta tak mengajak nya kerja di Cafe tersebut mungkin Rain harus lebih banting tulang untuk mendapatkan uang bayar kontrakan.

"Bunda bangga sama anak Bunda, tapi kamu gak perlu khawatir yah sayang, keluarga kita rutin kok ngadain acara amal tiap bulan nya buat orang-orang gak mampu sama anak-anak dipanti asuhan."

Rain terkesima, ia bersyukur lahir dari keluarga yang suka berbagi walaupun memang ia sempat terpisah bertahun-tahun.

"Gak usah liat harganya soalnya Ayah udah kasih ini buat kamu."Ucap Kanaya sambil mengeluarkan black card dari tasnya.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang