"Hahah si jalang, gak nyangka gue dia masih brani dateng,"
"Gak tau diri banget yah,"
"Urat malunya udah putus kali,"
"Gue kira dia gak masuk maren karna di skors,"
"Nyogok apa gimana ya hahaha,"
"Nganu kali sogokan nya,"
Dan banyak cercaan lain yang dilayangkan pada Rain begitu ia memasuki kawasan sekolah.
Rain tak heran lagi, begitu ia memasuki area sekolah tadi langsung dihadapkan dengan cemoohan dari orang-orang sekitarnya. Ia tak begitu memperdulikan nya dan terus melanjutkan langkah menuju kelasnya.
Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, kalau saja ia tadi tak datang sedikit terlambat ke sekolah, pasti ia tak perlu mendengar lebih banyak cacian sepanjang langkahnya.
Rain terperanjat kaget begitu mendapati tangan seseorang menutup telinganya dari belakang.
"Gak perlu denger omongan yang lu gak pengen denger,"
Rain membalikan badannya ketika mendengar suara yang begitu familiar untuk nya, "Azka?"
Azka melepas sebelah earphone yang ia kenakan, lalu memakaikannya di telinga Rain, "denger ini lebih bagus,"Ucapnya dengan sedikit menyunggingkan senyum.
Orang-orang yang melihat itu tentu saja terus berbisik ketika melihat kedekatan mereka, begitu juga dengan Amanda yang baru saja datang ke sekolah dan dihadapkan oleh pemandangan tersebut, yang membuat wajah nya merah padam menahan amarah.
"Sialan!"Ucapnya.
Amanda tak bergeming dari tempatnya, ia terus menatap nanar ke arah Azka dan Rain yang kembali melanjutkan langkah mereka berbarengan.
.
.
.Bel istirahat telah berbunyi, sebagian besar siswa-siswi pun sudah pergi ke kantin, tapi kali ini ada pemandangan yang membuat orang-orang menatap heran pada Rain, Vira, Azka, Zidan, serta Rava dan Reva yang duduk bersama disalah satu bangku kantin.
Tentu saja mereka merasa aneh, penasaran, dan iri. Pasalnya lusa kemarin Rain sudah ketahuan membawa barang-barang yang membuatnya dibawa langsung ke ruang BK, dan itu bukanlah masalah sepele dan justru berpotensi besar mencemarkan nama sekolah, yang mereka heran kenapa Rain bisa tiba-tiba dekat dengan mereka semua yang terkenal seantero sekolah terlebih lagi Rava, Reva, dan Azka.
"Gila! Mata gue gak salah liat kan?"
"Kok bisa njem tuh cabe dengan sama mereka?"
"Dipelet kali yah,"
"Walaupun dia lumayan cakep, kok mau sih mereka deket sama cewek murahan kaya Rain?"
Dan banyak lagi bisik-bisik dan pertanyaan dari orang-orang yang melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...