Rain saat ini sedang berada di kelas, setelah mengantar Zidan tadi ia langsung pamit ke kelas dikarnakan bel masuk sudah berbunyi.
Tapi entah kenapa suasana kelas benar-benar tak enak, Amanda yang menatapnya dengan penuh kebencian serta Azka yang memalingkan wajahnya saat tak sengaja bertatapan dengannya.
"Azka marah? Apa karna kemarin?"-Batin Rain.
"Jadi kalian bener-bener temen dari kecil?"Tanya Vira untuk kesekian kalinya.
"Iya Viraaaa,"Ucap Rain yang lelah mendengar pertanyaan berulang dari Vira.
"Tru-"
"Pagi anak-anak,"Ucapan Vira terpotong karna guru sudah memasuki kelas mereka."Hari ini kita ulangan harian yah,"Ucap Pak Aziz selaku guru matematika.
"Loh pak kok mendadak,"
"Minggu depan aja pak,"
"Ga siap anjir, mana belajar ga masuk ke otak."
"Pasrah aing mah,"
"SIAP PAK,"Ucap Gio yang langsung membuat kelas hening, orang-orang yang tadinya sibuk protes karna ulangan mendadak pun menatap heran pada Gio.
"Sok banget lu,"
"Tauk kaya ngerti aja,"
"Udah-udah, pokoknya ga ada bantahan! Gio bagus, walaupun kamu gak pinter-pinter banget saya suka gaya gentleman kamu,"Ucap Pak Aziz sambil mengacungkan jempol nya ke arah Gio.
"Anu pak, maksud saya siap remedi."Ucap Gio yang disambut gelak tawa oleh teman-teman sekelasnya.
"Dah gue dugong,"Ucap Reva disela-sela tawanya.
Sedangkan pak Aziz hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah murid-murid nya, walaupun terbilang guru baru pak Aziz cukup akrab dengan murid-murid nya.
Kelas pun berjalan dengan tenang, dengan beberapa murid yang fokus membaca soal, mencoret kertas untuk mencari hal yang gak pasti, sampai dengan murid yang terus-terusan melempar penghapus yang sudah di beri huruf ABCD untuk menemukan jawaban nya.
"Abc aman karna penghapus, esai ga usah diisi lah puyeng pala gue."Ucap Gio.
"Pssstttt Gio, nomer 7 apa,"Ucap siswa yang duduk nya tidak jauh dari Gio.
Dengan senang hati Gio pun memberikan kertas ujiannya, toh jawabannya masih diambang keberuntungan.
Begitu juga dengan Rain, ia sedang fokus dengan kertas ulangan nya, untung saja ia sudah berkali-kali membaca materi tersebut jadi baginya soal-soal itu tak terlalu susah.
Waktu berlalu dan tak lama kemudian bel istirahat telah berbunyi, siswa-siswi pun mengumpulkan hasil ujian mereka satu persatu lalu keluar dari kelas.
"Langsung ke kantin yuk,"Ucap Vira sambil menggandeng tangan sahabatnya.
Rain pun mengiyakan nya dan mereka berdua langsung saja ke kantin sebelum lebih banyak orang dan susah untuk memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...