Hujan mengguyur lebat yang membuat Rain hanya bisa menahan rasa dinginnya. Rain mengeratkan pegangannya pada Yuda.
Motor tersebut akhirnya berhenti di depan rumah yang lumayan besar.
Tok tok tok....
Suara ketukan pelan membuat Kanaya langsung menuju pintu rumahnya.
Sedari tadi ia hanya mondar-mandir karna mengkhawatirkan anak bungsu nya yang belum juga kembali, ditambah lagi hujan mengguyur lebat dan handphone Rain tak dapat dihubungi.
Setelah pintu terbuka, disana sudah berdiri Rain dan seorang pria yang sudah menggigil kedinginan.
"Ya ampun sayang, masuk-masuk."Ucap Kanaya khawatir.
"Rain mandi dulu yah, Rava Reva siapin air hangat buat mandi adik kamu sama temennya!"Perintah Kanaya pada kedua anaknya.
"HAH?! BERDUA BUN? GAK BOLEH LAH!"Heboh Reva dengan suara nyaring dan cempreng nya.
"Ya maksud Bunda buat mereka berdua, tapi satu dikamar mandi Rain satunya di kamar mandi kalian lah, Duh Reva kamu nih bikin telinga Bunda tau ga!"Ucap Kanaya panjang lebar yang hanya dibalas 'oh' oleh Reva.
Rava segera menarik Reva karna kalau kembaran nya dan Bundanya sudah adu mulut tak akan ada habisnya, bisa-bisa adik kesayangan nya membeku kedinginan.
"Cepet! Rain udah mengigil gitu lo sempet-sempet nya ngoceh."Ucap Rava sambil berjalan ke lantai atas.
"Rain mandi sana nanti Bunda siapin sop hangat, eh kamu namanya siapa?"Tanya Kanaya.
"Yuda,"Ucap Yuda pelan.
"Makasih yah nak Yuda udah nganter Rain pulang. Kamu ikutin Reva gih, nanti baju ganti nya pake baju sikembar dulu aja."Ucap Kanaya yang diangguki oleh Yuda.
Setelah Yuda dan Rain pergi ke lantai atas, Kanaya segera menyiapkan Sop dan membuatkan teh untuk anaknya dan Yuda tentunya.
.
.Rain bergegas ke kamar mandi setelah Rava keluar dari kamarnya, Ia pun tersenyum simpul melihat jaket yang ia kenakan tadi.
Tak perlu waktu lama Rain sudah selesai mandi dan sudah memakai hoodie ukuran oversize agar tubuhnya tak terlalu kedinginan lagi.
Rain keluar dari kamarnya berbarengan dengan Yuda yang juga baru saja keluar dari kamar kakaknya.
Yuda keluar menggunakan setelan kaos hitam dipadukan dengan celana hitam milik kakaknya yang membuat Yuda tampak berbeda dari biasanya.
Rain baru sadar jika pria ini sangat tampan, kulit putih bersih, mata yang indah dengan dihiasi alis serta bulu mata yang tebal, hidung mancung bak pahatan, serta wajah kokoh dan tegasnya, ditambah lagi rambutnya yang masih basah menambah kesan ketampanan nya.
"Ngapain lo bengong? Gue tau gue ganteng."Ucap Yuda yang membuat Rain tersadar.
"L-lo jelek! Gantengan juga kembaran gue."Ucap Rain lalu berlalu pergi meninggalkan Yuda, ia tak ingin terlihat gugup di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]✔
Teen Fiction[Squel Young Mother] ⚠EITSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠ "Dasar gak tau diri!" "Si miskin cari muka tuh! Berharap jadi Cinderella neng? Mimpi." "Anak beasiswa sok keras lagi, bangga lo bisa masuk sini hhhh." "Cihh murahan," Banyak cercaan lainnya y...