Part || 38

10.7K 1K 56
                                    

Matahari pagi dengan bangganya sudah memancarkan sinarnya, melalui sela-sela hordeng cahaya tersebut masuk dan sedikit mengusik lelaki yang sedang tertidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari pagi dengan bangganya sudah memancarkan sinarnya, melalui sela-sela hordeng cahaya tersebut masuk dan sedikit mengusik lelaki yang sedang tertidur pulas.

Azka menarik selimut agar menutupi wajahnya karena mulai terusik, belum lagi suara tangisan yang samar-samar terdengar di indra pendengaran nya.

Dengan malas sekaligus kesal ia pun langsung duduk sambil menggerem masih dengan mata tertutup, dan jangan lupakan tangan nya yang menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Siapa sih?!"Kesalnya.

Mata nya perlahan terbuka dan mencari sumber suara.

Azka terbelalak kaget begitu melihat Amanda yang terduduk di lantai dengan rambut serta pakaian yang sudah acak-acakan.

"Man lo ngapain di kamar gue?! Trus lo kenapa?"Paniknya.

"Lo jahat Az,"Amanda masih saja sesenggukan.

"Ini kamar gue! Dan lo yang kenapa disini! Kalo gue hamil gimana, hah! Lo bilang lo milih Rain dan batalin pertunangan kita, tapi kenapa Azka?! Kenapa lo giniin gue!"Teriak Amanda yang tangisnya makin menjadi.

Azka benar-benar tak tau akan situasi nya saat ini, ia benar-benar di buat bingung oleh maksud Amanda.

"Gu-gue gak mungkin ngelakuin itu sama lo man,"Ucap Azka ragu, pasalnya ia tak mengingat apapun tentang kejadian semalam.

Yang Azka ingat ialah, Papanya memaksa menyuruhnya menjemput Amanda, walaupun Azka sudah menolak nya dengan susah payah tetap saja papa nya bersikeras menyuruhnya menjemput Amanda bahkan sampai mengancam nya.

Saat Azka datang memang tak ada satu kendaraan pun disana bahkan supir yang biasanya siap siaga mengantar jemputnya.

Ia yang malam itu tak ingin berlama-lama pun segera masuk, dikarnakan ia yang cukup lama menunggu Amanda yang tak kunjung datang, salah satu art di rumah Amanda pun menyuguhkan segelas minuman yang ia tenggak sampai tandas.

"Trus lo kira gue bohong?! Buat apa Az, buat ngancurin harga diri gue? Gue gak semurah itu, sialan!"Amanda melempar kemeja Azka yang berserakan dilantai tepat di depan wajahnya.

"Biarin gue berfikir man, gue yakin kita dijebak!"Ucap Azka yakin.

"Segitu gak percaya nya lo sama gue? Lo periksa aja di handphone lo! Lo ngefoto gue,"Ucap Amanda kembali menangis.

Azka langsung mencari handphone nya yang ternyata tergeletak di atas nakas, ia segera mengutak-atik galeri handphone nya dan menemukan foto Amanda yang menutupi setengah wajahnya.

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang