Part || 6

14.5K 1.3K 54
                                    

Hari sudah menunjukkan ke angka pukul 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah menunjukkan ke angka pukul 02.00 malam, namun Rain masih saja terjaga.

Ia berkali-kali mencoba menutup matanya, tapi berkali-kali pula bayangan Azka menghantuinya.

Selepas dari rooftop tadi ia baru sadar jika ia yang malah tidur di pangkuan Azka, dan parahnya sampai bel pulang berbunyi ia tak kunjung bangun.

Tapi jantungnya juga berdebar sangat kencang saat ia membuka mata dan mendapati Azka yang sedang tersenyum lembut padanya, tangannya pun menghalangi matahari yang ingin menyapa wajahnya.

Tiba-tiba kata-kata Azka yang membuat nya malu tadi kembali terbayang, "bel udah bunyi 10 menit yang lalu, mau pulang atau lanjut tidur?"

Ia sangat malu tapi ia juga takut diwaktu bersamaan, ia takut kalau besok ia akan di panggil karna membolos pelajaran atau fatal nya beasiswa nya bisa di cabut.

Karna tak kunjung bisa tidur, ia pun memutuskan untuk membuat kue saja.

Rain pun langsung menuju dapur dan membuat beberapa adonan kue yang akan ia titip dengan mang Ujang besok.

Tanpa terasa waktu pun berlalu begitu saja.

Hoammm.....

Dikala jam sudah menunjukkan pukul 5 subuh baru Rain merasakan kantuk.

Kalau ia tidur bisa-bisa ia akan terlambat berangkat kesekolah, jadi Rain memutuskan untuk langsung saja mandi agar dapat menghilangkan rasa kantuk nya.

Setelah selesai mandi ia pun melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim dengan melaksanakan sholat subuh dan setelah selesai ia langsung siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Tak perlu waktu lama Rain sudah siap dengan seragam sekolah nya serta keranjang kue yang ada di tangannya.

Setelah selesai mengunci pintu ia pun berjalan kaki ke sekolah seperti biasa.

Rain berjalan menyusuri jalan yang tidak terlalu ramai sambil sedikit bersenandung.

Tintttt....

Tiba-tiba dari arah sebuah mobil berhenti tepat di sebelah Rain.

Saat kaca mobil tersebut terbuka Rain baru tahu jika orang itu adalah Rava dan Reva.

"Bareng yuk,"Ucap Rava to the poin.

"Eh gak papa kak, Rain jalan aja sekalian olahraga."

"Udah nurut aja ribet banget,"Ucap Reva ketus.

Mendapat jawaban seperti itu Rain pun dengan berat hati naik ke mobil mereka.

"Lo ngapain sih kak berangkat sepagi ini, gak tau orang masih ngantuk apa!"Reva terus saja mengoceh sepanjang perjalanan yang tambah membuat Rain tak enak.

"Diem atau lo jalan kaki ke sekolah!"Ucap Rava yang membuat Reva langsung kicep.

"Rain, lo gak usah dengerin ocehan si ember bocor itu yah."Ucap Rava.

"Eh? I-iya kak,"

*****

Setelah sampai disekolah dan berterima kasih pada Rava dan Reva, Rain pun langsung menuju kantin untuk menitipkan kue-kue nya.

Yang tak ia sadari ternyata salah satu teman Amanda yang bernama Jenny datang lebih pagi kesekolah dan melihat kalau Rain berangkat bareng dengan si kembar Rava Reva.

"Ganjen banget sih!"Ucapnya kesal.

Padahal sedari dulu ia sudah menyukai Reva, bahkan ia rela menjadi kaki tangan Amanda yang seenaknya itu demi bisa satu geng dengan mereka.

"Gue yang udah suka bertahun-tahun aja gak pernah diajak naik mobil itu, kok dia yang orang baru bisa seenaknya?! Dasar murahan!"

"Kemarin Azka sekarang Rava Reva, trus besok siapa lagi?! Liat aja gue bakal laporin lo sama Amanda!"

Sebenarnya kemarin Jenny tanpa sengaja melihat Rain dan Azka yang berada di rooftop.

Saat itu ia izin dan pergi ke rooftop untuk menelfon, tapi saat berada di rooftop ia justru mendapat pemandangan Azka dan Rain yang sedang tertidur dengan Azka tidur di pangkuan Rain, dengan iseng Jenny pun memfoto mereka.

Awalnya ia tak berniat memberi tahu Amanda, toh ia sekalian ingin balas dendam karna Amanda sering memperlakukan nya seenaknya, tapi siapa sangka jika foto itu sangat berguna sekarang.

Dan juga ini sudah menyangkut Reva si lelaki pujaan nya, mau tidak mau ia harus membalas Rain melalui Amanda.
.
.

Bel istirahat sudah berbunyi, dan Amanda, Jenny serta Raya saat ini sedang berada di kamar mandi sekolah.

Hal ini ia jadikan peluang untuk menghasut Amanda.

"Man, lo inget Rain si cewek ganjen sok polos itukan?"Ucap Jenny.

"Ingatlah, cewek ganjen yang caper sama Azka itukan."

"Iya, dan gue mau ngasih tau hal gila yang perlu banget lo tau tentang tuh cewek ganjen."

Amanda menaikan satu alisnya saat melihat foto yang di tunjukkan oleh Jenny.

"What parah banget tuh cewek,"Ucap Raya saat melihat foto yang di tunjukkan oleh Jenny.

"Itu lo ambil kapan?"

"Kemaren,"

"Sialan! Pantes aja mereka berdua sama-sama bolos kelas, dan lo kenapa bego banget baru kasih tau gue!"Ucap Amanda dengan kesal.

"Ya kan kemaren habis bel pulang gue langsung di jemput, jadi lupa lah."

"Gak tau diri banget sih! Masih untung gue kasih tau."-Batin Jenny kesal.

"Dan lo tau gak, dia juga tadi pagi berangkat bareng Rava sama Reva."

"WHAT!"Ucap Amanda dan Raya bersamaan.

"Apa-apaan tuh cewek berani deketin Rava, tuh cewek ganjen banget gilak masa Rava yang sedingin es itu bisa dia deketin juga!"Ucap Raya berapi-api, ia kesal dan iri di waktu bersamaan.

"Akhhh Jalang sialan, ternyata lo mau rebut calon tunangan sama abang-abang gue."

"Intinya perempuan murahan itu harus dapat pelajaran, dan gue punya caranya."Ucap Jenny tenang sambil tersenyum aneh pada kedua temannya.

Jenny pun mengatakan semua rencana yang sudah ia rencanakan pada kedua temannya yaitu Amanda dan Raya.

Tetapi tanpa mereka sadari, sedari tadi ada orang lain yang berada di salah satu bilik kamar mandi dan mendengarkan semua pembicaraan Amanda ddk.

Wanita itu merupakan salah satu siswi beasiswa sama seperti Rain, tapi ia tidak mendapatkan beasiswa full seperti Rain.

Amanda menatap lurus ke depan dengan seringai di bibirnya, "ide bagus."

Amanda pun kembali menatap ke arah ke dua temannya,

"Buat dia dibenci dulu, baru kita bisa buat hari-hari dia seperti di neraka sampai dia menyerah dan pergi sejauh mungkin, atau....."Amanda terdiam beberapa saat.

"Mati. Dengan sendirinya."Lanjutnya.

Jenny dan Raya hanya bisa mengangguk menyetujui, jujur saja ini yang mereka benci dari Amanda.

Karna terlalu tersakiti oleh keluarga nya, Amanda jadi memiliki sifat yang sangat buruk. Kasar, suka membully, ucapan yang tidak bisa di filter, semena-mena, dan... Gila.

TBC
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara Vote dan Komen:D

Follow jangan lupa!!!

RAIN [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang