ep 19

1.2K 125 4
                                    

Keesokan harinya

Gulf menatap Nathasya yang baru saja sadar setelah kecelakaan kemaren.

"Aku dimana?" Tanya Natha memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Kamu dirumah sakit sayang ,bagaimana keadaanmu ?"

"Kamu siapa? ,Aku siapa? Aku dimana?" Pertanyaan cepat dari Natha membuat Gulf mengeryitkan keningnya begitu juga dengan Jen yang sudah ada disana dari pagi.

"Natha ,ini papa sayang ,kamu tidak ingat papa?".

"Papa? Natha ? Siapa ? Kenapa aku tidak ingat,aargghh,kepala ku,,,!!" Natha berteriak karna kepala nya terasa sangat sakit.

Gulf yang melihat Natha seperti itu menjadi panik ,dia menekan tombol yang ada diruangan Natha untuk memanggil dokter.

Tidak lama ,Nick masuk keruangan Natha dan langsung memeriksanya.

"Dok bagaimana keadaan putri saya?" Tanya Gulf melihat Nick menyuntikan obat penenang pada Nathasya.

"Gulf ,sepertinya benturan keras dikepala Natha membuat nya hilang ingatan.

"Apaa??? Dokter kamu bercanda? " Tanya Gulf sedikit meninggikan suaranya.

"Maaf Gulf ,itu diagnosa saya ,kamu bisa bicara dengan dokter Mew nanti jika dia sudah membaik."

"Baiklah ." Gulf menyerah ,dia kembali duduk disamping Natha yang sekarang tertidur karna obat.

"Phi yang sabar ya,,,,!" Jen memegang pundak Gulf .

"Ya Jen ,aku akan melihat Alex ,bisakah aku menitipkan Natha sama kamu?".

"Tentu saja phi,,,aku akan menjaganya."

"Terimakasih."

"Apapun buat phi,"

Gulf hanya tersenyum singkat pada Jen lalu keluar dari ruangan Natha .

Jen tersenyum juga sambil memastikan Gulf keluar dari ruangan Natha ,setelah itu dengan cepat dia mengambil ponselnya .

Butuh dua detik untuk Jen menunggu sampai orang diujung sana mengangkat telfon ya.

"hallo Dad!!!!

"......"

"Dad u know ,Dewi Fortuna sedang menolong kita"

"....."

"Yes dad ,putri phi Gulf kehilangan ingatannya ,apa kita bisa mengambil kesempatan?"

"...."

"Okey dad ,"

Jen mematikan telfonnya dan seketika senyum manis terbit diwajah nya ,dia pastikan Kalli ini dia berhasil mendapatkan Gulf. (😏)

***
Kamar Natha.

Tiga Minggu sudah natha berada dirumah ,tidak sampai dua hari Natha diboleh kan pulang oleh Nick ,begitu juga dengan Alex .

Phi Mew juga memeriksa Natha memang dia kehilangan ingatannya dan phi Mew sedang berusaha mengobatinya.

Dan saat ini Natha berada dikamar nya ,dia tidak diizinkan oleh Gulf untuk keluar.

Tok tok tok.

Mendengar suara pintu kamarnya diketuk Natha yang baru keluar dari kamar mandi berjalan kearah pintu .

"Hai Natha "sapa Jen saat Natha membuka pintu kamarnya.

"Aunty Jen?"

"Ya Natha ,boleh Aunty masuk.?

Natha membuka lebar pintunya membawa Jen masuk kedalam kamar ,setelah itu dia kembali menutupnya dan menyusul Jen yang sudah duduk di
ranjangnya.

"Apa Natha tidak bosan dikamar terus?"

"Mmm,mau gimana Aunty ,papa tidak bolehin Natha keluar."

"Benarkah?"

"Yes,,"Natha menunduk seolah tertekan pada Jen.

"Mau keluar bareng Aunty?"

"Tidak apa Aunty ,nanti Papa akan marah sama Natha ?"

"Tidak akan,Aunty akan menelfon Papa kamu ,siap-siap sana."

Natha tersenyum lalu mengangguk ,dia bergegas Menganti baju karna dia benar-benar sungguh bosan dikurung dikamar .

***
Saat ini Jen dan Natha sudah berada dijalan ,Jen menyetir mobilnya sedang dengan sesekali menatap pada Natha yang terlihat tersenyum bahagia menatap jalanan.

*Ck,bodoh*"umpat Jen dalam hatinya lalu mengeleng

"Aunty kita mau kemana?"

"Mmm,kita kemana ya?" Oh ya apa Natha tau kalau Natha suka menembak?" Tanya Jen mengingatkan Natha.

Natha hanya mengeleng,jangankan menembak papa dan Daddy nya saja dia tidak ingat.

"Tidak Aunty."

"Apa Natha mau kesana ?, biar Aunty antar."

"Aunty tau tempatnya?"

"Tentu saja,dulu kita sering pergi bareng".

"Okey Aunty" jawab Natha antusias membuat Jen tersenyum padanya.

Jen memacu mobilnya menuju sebuah perumahan elit dengan lapangan luas ,dan juga memiliki arena tembak didalam sana.

"Disini Aunty?"

"Yes ,ayo kita masuk kita temui paman Lubis?

"Paman Lubis?"

"Guru menembakmu dulu sayang".

Setelah mengatakan itu Jen turun dari mobil begitu juga dengan Natha.

Mereka langsung menuju ruangan tembak ,benar saja Lubis seperti sudah menunggu kedatangan mereka.

"Paman Lubis !" Sapa Jen terlebih dahulu.

"Jen ,auu Nathasya kau disini ?,senang melihatmu.

Lubis mendekati Natha yang hanya sedikit tersenyum padanya.

"Kemana saja kamu nak?

"Paman ,

"Paman? Kenapa kamu manggil aku paman ,biasanya kamu memanggil aku om?"

"Maaf pam,ehh om ,,Natha tidak ingat."

Lubis menatap Jen yang kemudian melangkahkan kaki mendekati Lubis.

"Paman,,Natha 3 Minggu lalu kecelakaan dan kehilangan ingatannya ,jadi dia tidak mengingat kita."

"Benarkah,huh gadis yang malang".

Lubis menatap Natha sendu ,Natha hanya tersenyum kecil pada Lubis .

"Benar om ." Tambah Natha singkat.

"Baiklah tidak masalah ,walaupun kamu hilang ingatan ,kamu tentu masih bisa menembak ,ayo om akan mengajarimu lagi.

Natha mengangguk ,dia melihat Jen sekilas lalu pergi dari sana mengikuti Lubis keruangan khusus senjata.

________________
TBC ,happy read all
Vote n coment.😘😘

DMT 2 ,(keluarga kecilku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang