Ep 64

865 107 12
                                    

Pingiran kota Bangkok.

Levin membuka matanya ,dia mencoba bergerak tapi dia tidak memiliki tenaga ,tubuhnya sakit semua,terakhir Kalli yang dia ingat kalau Vee membawanya dari rumah sakit.

"Dimana aku ?" Gumam Levin membuka matanya sempurna ,dia dalam kondisi baringan .

Levin menatap sekeliling ,dia sekarang berada disebuah ruangan sepertinya gudang kosong ,Levin menekan dadanya dia belum pulih dan masih memerlukan alat bantu pernafasan.

"Aku harus pergi dari sini!" Gumam nya lagi karna tidak melihat siapapun disana .

Dengan susah payah Levin berhasil untuk duduk dia menurunkan kakinya dari ranjang usang yang dia tiduri sekarang.

Arrghh!" Levin terduduk dilantai kakinya tidak kuat menahan tubuhnya sendiri.

Levin kau laki-laki ,kuatlah Levin" levin menyemangati dirinya sendiri lalu kembali mencoba berdiri dengan berpeganggan ketepi tempat tidur .

Levin menekan dadanya ,berusaha melangkahkan kakinya untuk mencapai pintu tapi tiba-tiba saja tubuhnya terpental Kedinding ruangan karna tendangan kuat dari arah samping.

Uhuk !  Mulut Levin mengeluarkan darah karna tendangan itu.

Tendangan yang berasal dari anak buah Vee ,Levin melihat dia mendekat lalu menyeretnya lagi , melemparnya kearah sofa tidak jauh dari sana.

Levin hanya bisa meringis menahan sakit ,dia sama sekali tidak bisa melawan.

"Kau fikir kau bisa pergi dari sini!" Vee yang baru datang dengan membawa pisau ditangannya menjadi perhatian Levin.

"Ve Vee !"

"Ya ini gue ,kenapa?  Lo takut sekarang ?"

Levin tidak menjawab ,dia hanya menatap Vee yang semakin mendekat padanya.

"Seharusnya gue membunuh Lo dari samalam ,tapi melihat Lo tersiksa begini sangat menyenangkan !" Tambahnya  .

Vee mengoreskan pisau dilengan kiri Levin dua kalli hingga Levin kembali berteriak kesakitan ,dia menekan lengannya yang mulai mengeluarkan darah.

"Hentikan ,ini sakit!" Gumam Levin lirih dia benar-benar merasakan perih karna goresan itu.

"Sakit ! Tapi itu belum cukup !"

Vee lalu mengores paha Levin cepat dia Tidak peduli dengan teriakan Levin .

,argggh ,Levin memejamkan matanya menahan sakit ,celana rumah sakit berbahan tipis itu membuat goresan dari pisau Vee sangat dalam.

"Seharusnya Lo tidak hadir dalam kehidupan gue sama Alex! Lo tau haa ,Alex berubah gara-gara Lo!"

"Ti tidak ,Alex sudah tahu siapa kamu makanya dia berubah!" Jawab Levin dengan sekuat tenaganya.

"Itu karna Lo bangs*t !" Vee memukul wajah Levin karna berani menjawabnya .

Tubuh Levin terbaring disofa itu ,dia benar-benar tidak ada tenaga lagi sekarang ,air matanya mengalir menahan sakit ,dan dadanya sesak, dia mulai sulit untuk bernafas .

Ayah ,ibu apa begini akhir hidup ku ,apa aku akan menyusul kalian ,ini sakit ayah ! Ibu ! Tolong aku ,Alex tolong aku ,papa Gulf !"

"Bangun!" Vee menarik Levin dan mendorongnya hingga bersandar lagi disofa lusuh itu membuat levin mengeram kesakitan.

"Haha ,Tidak akan ada yang bisa menolong Lo disini ! "

"Pa papa akan datang!"

"Hah,pria itu  ,gue tau dia akan datang ,tapi sebelum itu terjadi gue pastikan Lo sudah mati!" Bentak Vee menekan pisau dileher Levin.

Levin memejamkan matanya ,pisau itu mulai menggesek kulit lehernya dan perlahan darah mulai mengalir ,Levin bisa merasakan itu.

"Kehilangan mu dan putranya yang sekarat dirumah sakit ,cukup untuk menyiksa pria bajingan seperti dia!" Teriak Levin semakin menekan pisaunya.

Air mata Levin kembali mengalir,dia mulai takut sekarang ,apa benar-benar tidak ada yang akan menyelamatkannya ,secepat ini kah dia meninggalkan dunia.

Tapi tunggu ,levin merasakan pisau dileher nya menghilang ,dia langsung bersusah payah membuka matanya dan melihat Alex berdiri didepannya sedangkan Vee terbaring dilantai tidak jauh dari sana , mungkin Alex menendangnya.

"A A Alex !"

"Vin ,maaf aku datang terlambat ,maafkan aku !"

"A Alex ini benaran kamu?"

Alex mengangguk ,meski dia menahan sakit karna luka diperutnya  belum kering tapi dia tetap membawa Levin kedalam pelukannya.

"Brengsek !" Pisahkan mereka ! Teriak Levin membuat semua anak buahnya keluar.

Alex berdiri ,dia datang kesini sebelum papanya ,dia mengetahui keberadaan Vee dari omongan Papanya dimarkas red eyes ,intinya Alex kabur dari rumah sakit untuk ikut menyelamatkan Levin dari Vee.

Tapi pasti saja nanti Papanya menolak  untuk membawanya hingga dia nekad pergi sendiri ,dan disini lah dia sekarang tanpa senjata dan persiapan sama saja dengan mengantar nyawanya pada Vee .

"Vee ,kau pengecut !" teriak Alex saat anak buah Vee menariknya kebelakang.

"Gue pengecut ! Alex sayang ,aku berhasil dan menang kau tau? Bisa-bisa nya kau datang kesini hanya untuk menyelamatkan pria miskin ini.

"Jangan lukai dia ! Kau berurusan dengan ku kan ,lepaskan Levin!" Bentak Alex menantang Vee .

Emosi Vee naik mendengar Alex menyuruh nya melepaskan Levin ,dia segera mendekat kearah Levin dan mencengkram leher nya.

Dia menarik Levin keluar dari gudang dengan paksa , diikuti oleh anak buahnya yang juga menyeret Alex.

"Hentikan Vee ,apa yang kau lakukan!" Alex meronta tapi tenaga nya kurang kuat ,dua anak buah Vee menahanya.

"Kau mau aku melepaskannya kan ! Lihat lah aku akan melepaskannya kejurang ini!"

Vee menekan tengkuk belakang Levin menghadapkanya kejurang membuat Levin menelan ludahnya kasar .

Entah dari mana Vee mendapat tempat itu ,dibelakangnya benar-benar ada jurang yang sangat dalam dengan hutan lebat .

_______________________
Ceroboh sih Alex! 😳😳 ,Tahan tahan ✌️✌️

Vote n coment dulu dong .😘😘

DMT 2 ,(keluarga kecilku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang