ep 25

1.1K 123 8
                                    

Natha sekarang berjalan sendirian menuju halte bus terdekat karna dia tidak membawa mobil,setelah tadi Jen bilang tidak bisa mengantar nya  padahal hari sudah hampir malam.

Sebenarnya dia tidak mau lagi menemui Jen dan pura-pura hilang ingatan ,tapi dia masih ingin bertemu paman Lubis dan mencari tahu keberadaan papanya .

Hanya lewat Jen dia bisa bertemu dengan Lubis karna yang Natha kira, hanya dia dan papanya yang tahu kalau Lubis berpihak pada papanya.

Natha hendak menyebrang tapi tiba-tiba sebuah mobil Jeep besar berhenti didepannya dan tiga orang pria turun dari mobil itu.

"Siapa kalian?" Tanya Natha mundur beberapa langkah.

"Kau tidak perlu tau siapa kami gadis kecil , ayo ikut !" Salah satu pria itu memegang tangan Natha.

"Jangan sentuh aku !" Bentak Natha menepis tangan pria itu lalu menendangnya .

Pria itu mundur tiga langkah karna tendangan kuat Nathasya.

Natha mengepal tangannya lagi siap menerima serangan.

"Sial ,tangkap dia !" Perintah pria itu pada anak buahnya.

Mereka menyerang Natha bersama ,Natha menghindar dari pukulan mereka,dia juga tidak menyiakan kesempatan untuk membalas lawannya.

"Auu tangan ku sakit " rintih Natha mengibas tangannya setelah berhasil memukul wajah pria besar didepannya .

Natha menatap mereka dia tidak mungkin melawan tiga pria dewasa dengan badan kekar yang jadi lawannya sekarang.

"Benar-benar anak Gulf kanawut ,cantik dan pintar bela diri ,tapi kau bukan lawan kami gadis kecil ."

Natha hanya menelan ludah kasar mendengar perkataan mereka ,dia menoleh kebelakang lalu berteriak.

"Polisi !!!!!".

Yes berhasil sorak Natha ,semua pria itu menoleh kearah tunjuknya, membuat Nathasya memiliki kesempatan untuk kabur.

"Sial dia kabur ,tangkap dia ". Ucap pria itu setelah sadar tidak ada polisi disana.

Anak buahnya mengangguk dan mengejar Natha ,tidak jauh mereka mendapatkan Natha kembali.

Salah satu dari mereka memegang bahu Nathasya yang dibalas tendangan balik oleh Nathasya ,mereka kembali berkelahi disana sampai Natha kewalahan dan mendapat pukulan diperut nya.

Kepala Natha terasa pusing karna pukulan kuat itu ,pandangannya buyar hanya telinga nya yang masih mendengar tertawa para pria itu.

*Papa ,Daddy  tolong Natha! *" rintih Natha setelah itu dia menutup matanya.

Tidak jauh dari sana Jen yang berdiri melihat Natha kalah tertawa senang ,namun tidak lama dia juga tidak sadarkan diri karna seseorang memukul pundaknya dari belakang.

***
Dua jam setelahnya Jen bangun  ,dia membuka matanya perlahan dan mendapati tangan dan kakinya terikat .

"Dimana aku ?" Dimana aku ?"  Tanya Jen cepat dengan meronta keras tapi tidak ada seorang pun disana.

Jen memperhatikan tempat gelap itu ,dia yang diikat disebuah kursi membuatnya takut ,hawa dingin menerobos kulitnya dan dia tahu kalau ini adalah ruang bawah tanah.

"Kau ditempatku !"

Suara yang sangat dikenal oleh Jen membuatnya terdiam ,tidak lama lampu menyala membuat mata Jen silau.

Dia dengan perlahan membuka matanya dan melihat Lubis berjalan kearahnya .

"Lubis ,apa yang kau lakukan? Lepaskan aku! sebelum aku melaporkanmu pada Daddy."

"Mmmm,kau yakin bisa lepas dari sini dan melapor pada Daddy mu itu ? ."

"Apa maksudmu ? Lubis jangan macam-macam denganku .!

"Cih ,kau akan tau sebentar lagi."

Jen menatap Lubis yang mendekat padanya ,dia menutup mata Jen dan membawa nya keluar dari sana.

Tidak lama ,Lubis mendorong Jen kesebuah kamar kosong .

"Auuu, Lubis brengsek !" Lutut ku sakit ," bentak Jen tapi suara seseorang kembali membuatnya terdiam.

"Ini belum dimulai !" Ucap pria itu yang tidak lain adalah Gulf.

"Phi , phi Gulf !" Panggil Jen menoleh kemana saja karna sekarang matanya tertutup.

"Ya ini aku......"

Flashback on

Gulf mendudukan tubuhnya disandaran tempat tidur dirumah kecil itu.

"Aku dimana? Dan siapa yang menyelamatkan aku?" Ucap Gulf lalu menekan kepalanya yang sedikit pusing.

"Tuan Gulf sudah sadar?".

Sapa sepasang suami istri yang membuat Gulf menatap mereka.

"Maaf ,maafkan kelancangan kami" ,ucap mereka takut .

"Tidak apa Bibi ,Paman ,seharusnya aku yang berterimakasih ,terimakasih sudah menyelamatkan aku."

"Tuan orang baik,kami pasti akan menyelamatkan tuan."

"Paman dan Bibi mengenalku?".

"Ya ,siapa yang tidak mengenal tuan dinegri ini ,maaf kami tidak membawa tuan kerumah sakit karna saat menemukan tuan ,ada beberapa orang yang mencari tuan disana dan kami yakin itu musuh tuan."

Gulf mengangguk mendengar penjelasan dua pasutri didepannya ,karna terakhir yang dia ingat ,dia merangkak keluar dari mobil sebelum mobil mew yang dibawanya meledak.

Untung saja mobil itu memiliki tingkat keamanan yang tinggi ,pasutri itu menemukan Gulf terbaring di rerumputan saat mereka lewat  dengan sepeda motor balik dari pasar.

"Terimakasih banyak Paman ,Bibi ,Gulf berhutang nyawa pada kalian."

"Tidak tuan....!"

"Jangan panggil aku tuan Paman ,panggil aku Gulf.! Ucap Gulf tersenyum pada mereka.

"Baiklah nak Gulf , ,ini pantas kami lakukan karna kamu sudah menyelamatkan kami dari beberapa perampok waktu itu."

"Benar ,apa nak Gulf ingat kejadian itu?."

Gulf berfikir sebentar lalu mengangguk dia mengingat kejadian kecil itu.

"Itu hanya bantuan kecil Paman!"

"Tapi itu sangat berarti buat kami nak .!

Gulf berbincang sebentar dengan pasutri itu hingga dia meminjam telfon untuk menghubungi phi Mild  dan menjemputnya disana.

Flashback off

__________________
Happy read all

Vote n coment
🥰🥰😘

DMT 2 ,(keluarga kecilku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang