Levin menatap keluar jendela dari sudut cafe yang sekarang disinggahinya ,dia tidak berbohong dia memang sangat lapar.
Levin juga berfikir meskipun dia tahu kalau hubungan nya sama Alex tidak akan renggang hanya gara-gara hal sepele seperti pernikahan , tapi dia sedikit sedih mendengar jawaban Alex tanpa memikirkan perasaannya.
Levin sudah memesan minuman dan makanannya selain itu dia juga ingin bertemu dengan Natasya karna gadis remaja itu tau kepulangannya.
"Kak Levin ," teriak Natha melihat kakak nya yang sangat tampan lalu berlari mendekati Levin.
"Jangan berlari Natha !" Levin berdiri menyambut pelukan saudara kembar kekasihnya itu lalu mengajak nya duduk.
"Wah ,aku mau makan banyak disini ,sudah lama aku tidak makan enak!" Protes Natha menatap lapar cake didepan Levin.
"Pesanlah sayang ,kakak akan mentraktir mu sepuasnya."
"Thank u kak ,kau emang terbaik ,"
Levin hanya tersenyum menatap Natasya yang memesan beberapa menu didalam buku,dia terlihat kurus setelah masuk sekolah tinggi itu.
Tidak lama makanan itu diantar ,Natha dengan semangat memakannya tanpa bicara .
"Apa Natha tidak makan dengan baik disana?" Tanya Levin penasaran.
Natha mengeleng " hanya nasi dan Snack kecil kak" keluh Natha masih dengan mengunyah makanannya.
"Pelan-pelan Natha ,tidak ada yang merebut makananmu !" Levin terkekeh geli melihat cara makan Natha .
"Apa kakak sudah bertemu dengan pria nakal' itu?" Tanya Natha lalu meminum jus jeruk yang dipesannya.
"Pria nakal'? Alex?"
"Mmmm "
"Sudah ,kenapa?"
"Dia tidak pernah menemui ku kak ,aku ingin sekali memukulnya ,saudara macam apa itu! menyebalkan.!" Gerutu Natha mengingat sifat Alex padanya.
"Apa Natha mau pulang?'
"Aku mau kak,tapi sekolah ku masih dua tahun lagi ,aku belum bisa ,aku kangen Papa dan Daddy aku kangen berkumpul dengan kalian."
"Apa orang tua juga tidak bisa menjenguk?"
"Bisa kak ,cuman tidak terlalu sering dan sekarang saja aku hanya punya waktu 30 menit ."
Levin menatap iba pada gadis itu namun Natha yang keras kepala tidak akan berhenti walaupun badannya sudah lelah,ini cita-citanya.
"Nathasya " panggil seseorang dengan tegas yang membuat Natha tersedak makanannya .
"Pelan-pelan Natha!"
"Ka ,kak Sean ! Natha berdiri setelah mengangguk pada Levin .
"Kenapa kau disini?"
"A aku !"
"Apa dia pacarmu?" Sean menatap Levin yang juga menatapnya tanpa mendengar jawaban Natha.
"Dia ,Bu- bukan kak Sean kenalin ini !"
"Jangan takuti Nathasya seperti itu ,dia lagi makan ,Natha duduk!" Ucap Levin yang kembali menatap adiknya .
"I iya kak ,ayo kak Sean duduk ! Apa kak Sean mau mesan sesuatu?"
"Habiskan makananmu Natha ,dia bisa memesan sendiri jika dia mau !"
Sean menatap Levin dengan tatapan membunuh ,siapa dia berani bicara seperti itu.
"Apa?" Tanya Levin saat tau tatapan Sean.
Sean tidak peduli dia menatap Natha yang sekarang melanjutkan makannya dengan canggung.
"Kenapa kau keluar tanpa izinku !"
"Aaa ,Natha ,Natha sudah izin sama ketua kak ,dan diperbolehkan."
"Kan tetap saja!"
"Jangan ajak dia bicara lagi ,dia harus menghabiskan makanannya ,sekolah macam apa yang tidak memberi makan muridnya!"
Ucapan Levin membuat Natha dan Sean menatapnya ,sekolah Natha bukan sekolah umum biasa dengan latihan ketat dan keras bukan tidak mungkin makanannya juga tidak layak.
"Tapi kak?"
"Kau tidak usah bicara sembarangan ,kau tau kalau sekolah kita bukan sekolah umum ." Sean yang menjawab.
"Heh ,bahkan sekolah TNI angkatan udara saja masih memakan burger setelah latihan !" Ejek Levin ,
Sean terdiam ,perkataan pria tampan didepannya ini benar ,sekarang tidak ada lagi sekolah yang memberi makan seperti itu kecuali mereka berada di hutan dengan latihan pertahanan diri.
***
Sedangkan di appartemen nya sekarang Alex sedang mencoba menghubungi Levin ,dia tidak ada kabar sama sekali.Alex juga sudah menghubungi papanya tapi papa Gulf hanya menjawab tidak tanpa basa basi.
'astaga Levin ,kenapa kau berlebihan '! Gumam Alex dia yakin Levin akan pulang kesini karna ini Appartemen yang mereka beli bersama.
Dua sampai tiga jam menunggu Alex lebih memilih mandi ,dia berharab Levin akan segera pulang setelah dia mandi.
Benar saja ,Levin pulang kesana ,Alex yang juga selesai mandi menatap Levin dengan sedikit jengkel.
"Dari mana?"
"Kau sudah pulang?"
Alex menatap Levin menunggu jawaban terlebih dulu dan Levin tahu itu.
"Aku baru saja makan diluar ,aku lapar!" Levin menjawab jujur tapi dia tidak mengatakan dengan Natha .
Levin menarik koper nya keatas kasur, berniat menyusun bajunya di lemari .
"Kau marah ?"
"Apa?" Tanya Levin lagi.
"Aku merindukan mu ",Alex memeluk Levin dari belakang .
"Mmmm ."
Levin hanya menjawab singkat membuat Alex menghela nafasnya.
"Maafkan aku sayang ,kita bisa bicara baik-baik kan."
Levin mengangguk membuat Alex memutar badan Levin dan mengajak nya duduk dikasur king size milik mereka.
"Vin ,aku bukan tidak mau menikah dengan mu secepat nya,tapi kau tahu kan aku bercita-cita ingin membuka rumah sakit sendiri seperti Daddy .
Levin hanya mengangguk membenarkan kata-kata Alex ,sebenarnya dia juga ingin menyesuaikan diri dengan perusahaan papa Gulf,tapi dia menginginkan berdua dengan Alex supaya mereka bisa bersama setiap waktu.
"Kau mau kan menunggu ," Alex memohon dengan memegang tangan kekasihnya itu ,meyakinkan semua akan baik-baik saja.
Lagi-lagi Levin hanya mengangguk membuat Alex gemes melihatnya ,Alex mendekatkan dirinya pada Levin menarik tengkuk pria itu .
Dengan cepat Alex menyatukan bibir mereka ,Levin yang kaget hanya membiarkan itu tapi tidak lama setelah Alex sedikit mendorongnya dan menuntut lebih.
"Biarkan aku mandi dulu !" Ucap Levin memalingkan wajahnya lalu berdiri.
"Cepatlah !"
"Iya."
Levin segera mengambil handuk dari bahu Alex dan berlari ke kamar mandi ,Alex hanya menatap Levin dia yakin kekasihnya itu masih memikirkan pernikahan yang menurut Alex belum saatnya.
______________TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DMT 2 ,(keluarga kecilku)
Romancecerita ini sambungan dari dokter mafia tampan yang sudah end, banyak yang minta cerita Alexander dan nathasha ,izinkan author mewujudkannya , Alex yang memilih mengikuti jejak sang Daddy nya Mew suppasit yang berprofesi sebagai dokter karna kepintar...