Levin berlari mengejar Alex yang hampir masuk kedalam lift ,dia memegang lengan Alex untuk menjelaskan semuanya.
"Alex tunggu !"
"Lepaskan ,jangan bicara padaku lagi!" Bentak Alex lalu masuk kedalam lift .
Levin mengikuti Alex dengan cepat sebelum pintu nya tertutup hanya mereka berdua didalam lift khusus itu.
"Alex ,aku tidak tahu apa-apa tentang ini !" Levin kembali mencoba menjelaskan.
"Dasar pembohong ,kalau bukan kau dari mana papa tahu soal uang itu !"
"Alex ,tolong percaya padaku ! Levin kembali memegang tangan Alex namun Alex menghempasnya kuat.
Alex menarik kerah baju Levin dan menyandarkan nya Kedinding.
"Apa mau mu haa? Jagan fikir karna aku bisa menyentuhmu berarti aku menyukaimu Levin ,seharusnya kau tau siapa dirimu?"
"Haah,Alex apa yang kau bicarakan ?,aku tidak !"
"Tidak apa? Tidak menyukaiku ? Jika kau tidak menyukaiku kenapa kau mengadukan ku pada papa!"
"Aku tidak menyukaimu Alex ,aku tidak bciara pada papa dan juga kekasihmu itu tidak baik ,dia hanya mau hartamu !" Balas Levin memegang tangan Alex dilehernya dia juga tidak terima dituduh macam-macam seperti itu oleh Alex.
Alex menguatkan cengkraman nya dileher Levin membuat dia mulai kehabisan nafas.
"Lex ,Alex le lepaskan aku! "
"Tau apa kau tentang Vee ha !"
"Kau bodoh Alex ,dia tidak serius dengan mu!" Bentaknya membuat Alex semakin marah padanya.
"Berhenti bicara brengs*k !" Alex memukul wajah Levin dua kalli hingga bibirnya berdarah .
Levin tidak bisa membalasnya namun Levin berhasil mendorong tubuh Alex hingga menjauh darinya,dia terduduk dilantai lift menghirup udara sebanyak mungkin, dadanya sangat sakit ,jadi dia tidak bisa bernafas dengan baik.
"Seharusnya yang memanfaatkan disini itu adalah kau ,kau yang datang pada kehidupan papa dan mengharap kan harta papa ,kau senang kan mendengar papa akan mengirimku keluar negeri ?" Ucap Alex lalu mendekat kearah Levin.
"Jangan harap itu terjadi ,Vee lebih baik darimu dia dari keluarga terpandang juga berbeda dengan mu ! Dasar pencopet !" Tambahnya lagi.
Levin hanya memejamkan matanya ,perkataan Alex membuat hatinya sakit ,dia hendak berdiri namun tiba-tiba saja bayangan hitam memenuhi pandangan Levin ,dadanya semakin sesak dan dia tidak bisa bernafas.
"To tolong!" Tolong!" Rintih Levin tapi Alex tidak peduli .
Dia malah menyandarkan tubuhnya didinding lift tanpa berniat menoleh pada Levin ,hanya beberapa lantai lagi mereka sampai dilobby.
Levin meringkuk ,dia berbaring dilantai lift itu dan menekan dadanya ,bayangan itu semakin jelas membuat nafas nya semakin tidak teratur.
"Berdirilah! ,jangan sampai staf papa melihat mu seperti ini!" Bentak Alex dan dia menatap Levin karna Levin tidak membalasnya
Tapi Alex sangat kaget saat melihat Levin memejamkan matanya menahan sakit.
Alex segera mendekat pada Levin ,dia duduk dan mengakat tubuh Levin ,lalu meletakkan kepala Levin dipahanya.
"Vin ! hey! ,bangun!,,,Vin jangan main-main ! Levin!"
"Sakit!" Rintih Levin pelan membuat Alex panik dia menepuk pipi Levin pelan.
"Vin maafkan aku ,Vin jangan seperti ini ,Levin bangun!"
Alex semakin panik saat tahu Levin tidak sadarkan diri ,dia menekan tombol lift yang berada didekatnya supaya pintu bisa terbuka.
"Buka ,buka pintu liftnya ,tolongggg!" Teriak Alex padahal tidak ada juga yang akan mendengarnya .
"Levin aku mohon,buka mata mu ,Vin jangan menakuti aku seperti ini ,Levin ,!" Alex mengoyang tubuh Levin lalu membawanya kedalam pelukannya.
Tidak lama pintu lift terbuka ,Alex segera memapah tubuh Levin keluar dari lift ,beberapa orang kantor yang melihat juga langsung menolongnya ,mereka membawa Levin kedalam mobil Alex.
Alex segera membawa Levin kerumah sakit daddynya .
~
Mew's hospitalDua jam berlalu ,Alex masih duduk disamping Levin yang terbaring lemah dengan infus dan alat bantu pernafasan dihidungnya ,dia juga mengengam tangannya karna Levin belum juga sadarkan diri.
"Vin bangunlah ,maafkan aku !" Gumam Alex meletakkan punggung tangan Levin dipipinya.
Dia juga mengusap wajah memar Levin akibat pukulannya tadi ,Alex benar-benar merasa bersalah tidak seharusnya dia melampiaskan kekesalannya pada Levin seperti tadi.
Tidak lama ,Mew Gulf masuk kedalam ruangan Levin ,mereka mendekati Alex dan memegang bahu Alex .
"Daddy!" Kenapa Levin belum sadar? Sebenarnya kenapa dia?"tanya Alex beruntun .
"Seharusnya papa yang nanya Lex ,kamu apakan Levin?"
"Gulf!" Mew memotong ucapan istrinya itu lalu memegang kembali pundak Alex.
"Alex ,,Levin mengalami bocor jantung sejak kecil jadi dia tidak bisa berada diruangan yang memiliki sedikit udara,dia tidak bisa berada dalam air terlalu lama dan juga mendengar suara keras. !"
Penjelasan Daddy nya membuat rasa bersalah Alex semakin besar ,dia tidak menyangka Levin memiliki penyakit berbahaya seperti ini .
"Sekarang jelaskan kenapa kamu memukul Levin?" Tanya Gulf walaupun dia sudah mengecek cctv lift dikantornya tadi .
"Maafkan Alex pa,Alex hanya kesal tadi dan,,,,Alex tidak tahu kalau Levin akan seperti ini!"
"Sudahlah Gulf ,Alex jangan ulangi lagi kasihan dia,hari ini dia bisa diselamatkan belum tentu nanti!" Ucap Mew yang membuat Alex menatap kearah Daddy nya itu.
"Tidak Dad ,aku tidak mau kehilangan Levin!"
Ucapan spontan dari Alex membuat Gulf tersenyum ,dia memegang bahu Alex membuat Alex menatap padanya.
"Jaga dia!" Ucap Gulf lalu mengangguk pada phi Mew.
Mew mengerti ,dia keluar dari ruangan itu diikuti Gulf meninggalkan Alex yang masih berdiri membelakangi Levin .
________________
Mau lebih parah ,🔪🔪Vote n coment all😍
KAMU SEDANG MEMBACA
DMT 2 ,(keluarga kecilku)
Romancecerita ini sambungan dari dokter mafia tampan yang sudah end, banyak yang minta cerita Alexander dan nathasha ,izinkan author mewujudkannya , Alex yang memilih mengikuti jejak sang Daddy nya Mew suppasit yang berprofesi sebagai dokter karna kepintar...