12 || Rencana

4.4K 392 9
                                    

HOURGLASS




Suara dering ponsel mengusik tidur nyenyak Jaemin. Mau tak mau matanya harus terbuka dan seketika itu juga penglihatannya yang masih menyesuaikan cahaya langsung terasa jelas saat menangkap sosok yang saat ini tengah tertidur dengan posisi terduduk di lantai dengan kepala yang diletakkan di pinggiran kasur.

Jaemin tidak bodoh, ia tahu betul jika sosok itu adalah Jeno. Tapi mengapa? Banyak pertanyaan mulai muncul di pikiran Jaemin saat melihat Jeno berada di dekatnya.

Tak ingin memikirkannya terlalu jauh, Jaemin memutuskan untuk beranjak dengan perlahan dari kasurnya. Sangat perlahan agar Jeno tak terusik sedikitpun karena pergerakan Jaemin.

Tujuan pertama Jaemin adalah toilet, ia ingin membasuh wajahnya terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas. Hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk Jaemin menyegarkan wajahnya.

Jaemin langsung keluar dan menuju ke arah dapur. Matanya melihat pada jam sejenak dan setelah itu ia kembali melanjutkan langkah menuju ke dapur. Beruntung masih sangat pagi, Jaemin masih memiliki waktu untuk berpikir akan memasak sarapan apa dengan bahan yang seadanya.

"Aku akan memasak nasi goreng kimchi saja." Putusnya.

Jaemin bersiap dan mengambil satu penggorengan dan ia letakkan di atas kompor. Tubuhnya ia bawa untuk berbalik dan mengarah ke kulkas untuk mengambil bahan-bahan.

Tapi pandangannya langsung tertuju pada sebuah notes kecil yang tertempel di pintu kulkas. Jaemin memutuskan untuk mengambilnya dan membaca tulisan apa yang tertera di sana.

Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman kecil setelah mengetahui maksud dan tujuan dari notes tersebut. Jeno meminta maaf dengan cara yang sedikit lucu, suaminya itu juga mengajaknya makan di luar malam ini.

Jaemin mulai mengerti mengapa Jeno tiba-tiba berada di kamarnya pagi ini. Jeno tetaplah manusia yang masih memiliki sisi baik di dalam hidupnya. Entah permintaan maaf Jeno itu karena bujukan Taeyong dan Mark atau memang berasal dari dalam hatinya, Jaemin tidak tahu.

Jaemin hanya tahu jika pagi ini senyumannya akan terus terukir karena sikap kecil Jeno yang menggemaskan.

Laki-laki manis itu lantas melanjutkan kegiatan memasaknya. Hanya membuat nasi goreng kimchi tidak akan membutuhkan waktu yang lama. Hanya sekitar sepuluh menit, Jaemin mampu menyelesaikan satu hidangan dengan sempurna.

Bibirnya semakin tersenyum puas. Semoga Jeno memakannya dan bisa merasakan betapa bahagiannya Jaemin selama memasak nasi goreng kimchi untuknya.

Memberi sentuhan terakhir, Jaemin segera meletakkan satu piring nasi goreng di atas meja makan. Kegiatan selanjutnya tentu saja pergi ke kamar Jeno untuk menyiapkan pakaian suaminya itu.

Hanya satu hari kemarin Jaemin tidak bisa membantu Jeno menyiapkan pakaian kerjanya karena memang kondisinya yang tidak baik. Tetapi sekarang, Jaemin kembali memulai aktivitasnya dengan senang hati.

Jaemin memasuki kamar Jeno yang masih tertata dengan rapi. Melangkah menuju ke lemari dan mulai memilihkan kombinasi pakaian Jeno hari ini.

Entah Jeno akan suka atau tidak, Jaemin hanya memberikan pilihan. Jaemin tidak pernah memaksa Jeno selama ini untuk memakai setelan kerja pilihannya.

"Mungkin kemeja biru ini akan cocok," gumam Jaemin sambil mengangkat sedikit tangannya yang tengah memegang gantungan kemeja berwarna biru muda.

Jaemin beranjak untuk meletakkan setelan pakaian Jeno di atas kasur. Bibirnya tersenyum tapi sedetik kemudian keningnya dibuat mengerut karena melihat dompet milik Jeno.

Hourglass (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang