31 || Hasil Tes

3.4K 258 8
                                    

HOURGLASS



Renjun merebahkan diri di sofa, menginap di rumah keluarga Jung memang sangat menyejahterakan siapa saja. Andai saja keluarganya tidak sibuk bepergian, setiap hari ia pasti akan memiliki teman untuk mengobrol.

Jeno belum menampakkan batang hidungnya di rumah dan Renjun tidak peduli apa bosnya itu akan pulang atau tidak. Jaemin sedang berada di kamar, dia baru saja pulang lima belas menit yang lalu begitupun dengan Taeyong.

"Aku akan menelepon Haechan. Lihat saja sampai tidak diangkat." Ucap Renjun.

Haechan menjadi lebih sulit untuk dihubungi semenjak dia dan Mark pergi untuk honeymoon. Niat awalnya Renjun ingin mengganggu tapi apa daya jika teleponnya saja tidak pernah diangkat.

Baru saja ingin menekan nomor Haechan, suara bel pintu kediaman Jung terdengar. Renjun beranjak dari sofa untuk melihat siapa tamu yang datang.

"Siapa?" Tanya Renjun pada wanita paruh baya di hadapannya.

"Ah, sepertinya pengantar paket. Ada surat untuk Tuan Jaemin."

Kening Renjun mengerut. Sejak kapan sahabatnya itu hobi surat menyurat?

"Berikan padaku saja, Bi. Aku akan memberikannya pada Jaemin." Pinta Renjun.

"Ya baiklah."

Renjun menerima uluran suratnya. Badannya berbalik untuk kembali melangkahkan kakinya. Ada sebuah logo rumah sakit di amplop tersebut.

"Apa ini hasil checkup Jaemin?" Gumam Renjun menebak-nebak.

Sesudah sampai di depan pintu kamar, Renjun mengetuk pintu kamar Jaemin terlebih dahulu.

Mendapatkan sahutan dari dalam, Renjun segera membuka pintu kamar di hadapannya. Senyumannya melebar setelah bertemu dengan Jaemin.

"Aku pikir kau langsung tidur." Ujar Renjun.

"Mana bisa aku langsung tidur. Badanku lengket sekali jadi aku mandi saja. Lagipula Jeno juga belum pulang, aku tidak bisa tidur nyenyak sebelum suamiku pulang." Balas Jaemin .

"Cih, bucin sekali." Ejek Renjun dan melangkah mendekat pada sosok Jaemin.

"Kau mengejekku? Tidak sadar diri sekali. Tiap hari selalu berbicara dengan Guanlin sampai mengabaikanku." Jaemin membalas dengan sedikit kesal.

"Dia kan kekasihku, jadi wajar saja."

"Apa?!" Pekik Jaemin. Renjun yang tersadar dengan ucapannya langsung memasang wajah gugup.

"Wow. Kau sudah jadian dengan Guanlin? Astaga, kau menyembunyikannya dariku." Ucap Jaemin lagi.

Renjun tersenyum malu. Baru satu minggu yang lalu. Jaemin tidak tahu saja jika ia juga ingin segera memiliki pasangan dan Guanlin telah mengabulkannya.

"Bukan menyembunyikan, aku hanya belum tahu kapan akan bercerita padamu. Sudahlah, aku ke sini untuk memberikan ini." Renjun menyodorkan amplop yang ia pegang pada Jaemin.

Jaemin menerimanya. Hatinya kembali gelisah setelah melihat logo rumah sakit yang tertera.

"Itu dari rumah sakit pusat. Apa ini hasil check up rutinmu?" Tanya Renjun.

Jaemin hanya tersenyum simpul sebagai jawaban. Segera ia membuka amplop tersebut untuk melihat apa isinya.

___________________________________

HASIL INDENTIFIKASI DNA

Nama: Jung Jeno

Hourglass (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang